TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Millennial, Kenali Latte Factor yang Bikin Kantong Bolong

Jangan-jangan, kamu salah satunya?

ilustrasi belanja (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Millennial pasti setuju, era digital membuat hidup semakin mudah. Mau minum kopi, tinggal pesan di aplikasi. Ingin shopping baju model terbaru, tinggal klik-klik di marketplace. Mau ke mana-mana pun mudah, cukup pesan transportasi online.

Alhasil, semua dapat dilakukan hanya bermodal smartphone. Namun, berbagai kemajuan teknologi itu bisa membuatmu terjebak dalam latte factor loh. Sebelum terlambat, yuk kita kenali lebih jauh soal latte factor!

Baca Juga: Kamu Sandwich Generation? Atur Keuanganmu dengan Cara Ini

1. Apa itu latte factor?

IDN Times/ Helmi Shemi

Latte factor adalah istilah keuangan yang diperkenalkan oleh pakar keuangan terkenal, David Bach. Arti dari Latte Factor adalah berbagai pengeluaran kecil yang tidak disadari tetapi rutin dilakukan.

Misalnya, membeli air mineral kemasan, belanja cemilan, biaya transfer antar bank, belanja online, sampai rutin top-up uang elektronik. Karena sudah jadi kebiasaan, rasanya sulit menghilangkannya dari keseharian. Hayo, apa kamu salah satunya?

2. Temukan latte factor dirimu

IDN Times/Reza Iqbal

Coba diingat-ingat, pengeluaran kecil apa yang biasa kamu lakukan? Misalnya, membeli air mineral Rp5.000 per botol setiap hari dan jajan kopi kekinian Rp20.000 seminggu tiga kali.

Dalam sebulan, kamu merogoh kocek Rp390 ribu. Dalam setahun, sebanyak Rp4.680.000 melayang gegara beli air mineral dan kopi kekinian saja. Wah, banyak juga, ya?

Baca Juga: Millennial Takut Investasi Properti? Ini Tipsnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya