TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Cerdas Perencanaan Keuangan dari OCBC, yuk Terapkan!

Yuk terapkan rumus keuangan di bawah ini

Wealth Management Division Head Bank OCBC NISP, Juky Mariska. (IDN Times/Kamila Sayara Avicena)

Jakarta, IDN Times – Berdasarkan hasil Financial Fitness Index Bank OCBC NISP 2022, sebanyak 46 persen masyarakat Indonesia sudah menabung secara rutin minimum 20 persen dari pendapatannya. Meski begitu, kebanyakan dari mereka belum betul-betul memahami perencanaan keuangan yang tepat, terutama dalam hal berinvestasi.

“Jadi menabung itu disangka hanya nitipin (uang) saja supaya gak hilang. Hilang dalam arti harfiah hilang kecopet atau dalam arti lain ke spend karena banyak godaan. Nabung itu harus ada tujuan,” kata Wealth Management Division Head Bank OCBC NISP, Juky Mariska di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Baca Juga: 4 Trik Perencanaan Keuangan buat First Jobber, Kuy Pelajari!

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Keuangan Syariah, Insyaallah Berkah!

1. Konsisten jadi kunci penting capai tujuan keuangan

ilustrasi menabung (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Juky, sebelum memutuskan untuk menabung atau berinvestasi, seseorang harus terlebih dahulu menentukan life goals atau tujuan yang ingin dicapai.

Kemudian, untuk mencapai tujuan tersebut, mereka perlu meningkatkan pemahaman dasar tentang pengelolaan keuangan, memperbaiki kebiasaan manajemen keuangan yang salah, dan meluruskan mindset terkait finansial yang keliru.

“Kuncinya adalah rutin dalam berinvestasi dan tentukan jangka waktu investasinya. Berinvestasi yang terencana sesuai dengan profil risiko tentunya dapat membantu Anda untuk mencapai tujuan (life goals) dengan lebih optimal,” tutur Juky.

2. Tips atur keuangan menggunakan rumus 50/30/20

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Setiap orang, kata Juky, bisa mencapai tujuan keuangannya masing-masing asalkan mampu mengelols keuangan dengan bijak. Ia pun membagikan tips pengelolaan keuangan yang umum dilakukan, yaitu dengan menggunakan rumus 50/30/20.

Pertama-tama, sisihkan terlebih dahulu sebanyak 50 persen dari pendapatan untuk berinvestasi. Kemudian, 30 persennya digunakan untuk kebutuhan dan 20 persen sisanya disimpan untuk kondisi darurat.

“Tapi terus terang sebenarnya ini dengan berjalannya waktu bisa lebih fleksibel (sesuai keadaan),” tambah Juky.

Baca Juga: 4 Cara Mengatur Keuangan Buat Suami Istri yang Bekerja

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya