TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ingin Investasi di Reksadana? Kenali Dulu Profil Risiko Kamu  

Pilih jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko kamu. 

ilustrasi analisa pergerakan harga saham (Unsplash.com/AustinDistel)

Instrumen investasi yang satu ini cukup digemari oleh masyarakat pemodal yang mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, tapi waktu dan pengetahuan yang dimiliki terbatas. Dengan investasi di reksadana, dana kamu akan diinvestasikan di dalam portofolio efek dan diatur oleh manajer investasi sehingga kita tidak perlu mengontrol pasar modal setiap detik.

Sebelum kamu membuka rekening reksadana, kamu akan terlebih dahulu diwajibkan untuk mengisi kuisioner profil risiko investor oleh penyedia produk investasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat toleransi kamu terhadap risiko-risiko dari investasi yang kamu lakukan, karena setiap orang mempunyai toleransi terhadap risiko dan tujuan yang berbeda-beda.

Jika sudah mengetahui profil risiko kamu, maka kamu akan mengetahui jenis reksadana yang paling cocok untuk kamu pilih. Yuk, pelajari jenis-jenis profil risiko ini sebelum kamu memulai investasi!

1. Profil risiko konservatif

Ilustrasi manajer investasi mempelajari pergerakan instrumen investasi reksadana (Wealthface)

Investor dengan profil risiko konservatif cenderung memilih instrumen investasi yang sangat aman, stabil, dan risikonya rendah. Pasalnya, mereka memiliki toleransi yang rendah terhadap kerugian investasi yang mungkin terjadi.

Jika profil risiko kamu konservatif, maka kamu cocok untuk berinvestasi di instrumen reksadana pasar uang karena tingkat risikonya paling minim dibandingkan reksadana lainnya. Dana yang diinvestasikan akan diolah menjadi instrumen-instrumen pasar uang, seperti Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Surat Berharga Komersial, Sertifikat Obligasi, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Baca Juga: Waspada! Ini 4 Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Investasi Kripto

2. Profil risiko moderat

Unsplash/Joshua Mayo

Profil risiko selanjutnya adalah moderat, di mana investor dengan profil risiko ini cenderung berani untuk mengambil risiko yang lebih besar, tapi tetap berhati-hati dalam memilih instrumen reksadana. Investor tipe moderat biasanya mempunyai tujuan finansial jangka menengah, menginginkan keuntungan yang lebih tinggi, dan siap menerima fluktuasi dari hasil investasi. Walaupun begitu, mereka masih belum berani mengambil risiko yang besar.

Kalau kamu tipe moderat, maka kamu cocok untuk berinvestasi di instrumen reksadana campuran atau reksadana pendapatan tetap. Reksadana campuran merupakan reksadana yang mendiversifikasikan portfolionya ke instrumen saham, obligasi atau surat utang dan deposito dengan alokasi tidak lebih dari 79 persen. Sedangkan, reksadana pendapatan tetap menginvestasikan asetnya ke instrumen pendapatan tetap sebesar minimum 80 peresen, seperti obligasi dan sukuk. Kedua reksadana ini memiliki tingkat risiko lebih tinggi daripada reksadana pasar uang, namun lebih rendah dari reksadana saham.

Writer

Luthfiya Naifa Putri

A part time writer, a part time product photographer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya