TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nilai Bitcoin Turun ke Level Terendah sejak Juli 2021, Ini Analisisnya

Harga Bitcoin turun 10,5 persen menjadi 30.953,94 dolar AS

Bitcoin (Pixabay/tom bark)

Jakarta, IDN Times – Nilai Bitcoin turun lebih dari 10 persen pada Senin (9/5/2022) menjadi di bawah 31 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp434 juta setelah menguat dan menyentuh level 40 ribu dolar AS minggu lalu.

Menurut Coin Metrics, harga Bitcoin turun 10,5 persen menjadi 30.953,94 dolar AS. Harga cryptocurrency terpopuler ini berada pada titik terlemahnya sejak Juli, ketika diperdagangkan serendah 29.839,80 dolar AS. Sementara itu, harga Ether turun 11,6 persen menjadi 2,269,39 dolar AS.

Baca Juga: Cryptocurrency: Pengertian dan Jenisnya

1. Nilai cryptocurrency terus turun

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Penurunan nilai cryptocurrency secara umum terus terjadi sejak Kamis, ketika mencatatkan penurunan tajam di tengah aksi jual pasar saham yang lebih luas. Pada hari itu, indek Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite mencatat penurunan satu hari terburuk sejak 2020.

Dikutip dari CNBC, Selasa, penurunan nilai cryptocurrency makin dalam selama akhir pekan. Cryptocurrency diperdagangkan 24 jam sehari, termasuk akhir pekan.

Baca Juga: AS Perluas Sanksi ke Rusia, Kini Mencakup Cryptocurrency

2. Pasar kripto terus berkorelasi dengan pasar saham

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Selama sekitar satu tahun terakhir, pasar kripto yang dipimpin oleh Bitcoin, terus berkorelasi tinggi dengan pergerakan ekuitas, khususnya saham teknologi. Ketiga indeks saham utama juga diperdagangkan di zona merah pada Senin.

“Pasar ekuitas dan kripto mengalami aksi jual di seluruh wilayah karena pergeseran luas dari risk-off ke penjualan berisiko tinggi,” kata Steven McClurg, kepala investasi di Valkyrie Investments.

“Korelasi antara dua kelas aset telah tumbuh lebih jelas dalam beberapa bulan terakhir karena jumlah perusahaan publik yang terlibat dalam blockchain dan aset digital, dan kami cenderung melihat pasar ini bergerak sejalan setidaknya untuk beberapa waktu,” lanjut McClurg.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya