3 Tips Investasi Tanpa Rasa Panik, Pelajari Dulu Yuk!
Jangan juga investasi karena FOMO ya guys
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebagian orang memulai investasi dengan dorongan dari lingkungan sekitar atau melihat tren yang diinspirasi influencer atau panutannya. Istilah fear of missing out alias FOMO juga terjadi pada mereka yang ingin berinvestasi, dengan alasan 'takut ketinggalan'.
Peningkatan jumlah investor selama pandemik COVID-19 juga memengaruhi mereka yang selama ini belum melek investasi. Mereka merasa tidak bisa mengikuti gaya hidup orang-orang yang sudah mulai investasi, baik saham, reksa dana, emas, maupun deposito.
Kepanikan tidak hanya melanda mereka yang belum berinvestasi, melainkan juga kepada orang-orang yang sudah berinvestasi. Biasanya, mereka yang sudah berinvestasi takut kehilangan dan akan merasa gundah jika investasi berujung pada kerugian.
Apa yang perlu kamu pahami agar bisa berinvestasi dengan lebih tenang? Berikut ini tiga hal yang mesti kamu cek kembali, seperti dikutip IDN Times dari situs resmi Astra Life.
Baca Juga: Masih Ada Sisa THR? Ini Rekomendasi Investasi Syariah untuk Dicoba
Baca Juga: 5 Hal tentang Investasi Syariah yang Perlu Diketahui Investor Pemula
1. Periksa kembali tujuan dan proses berinvestasi
Tujuan investasi yang utama di antaranya adalah untuk mendapatkan pertumbuhan uang. Beberapa pertanyaan pun bisa jadi acuan bagi kamu yang selama ini kerap panik dalam berinvestasi.
Di antaranya seperti bagaimana cara dalam menghasilkan uang? Apakah proses menghasilkan cuan perlu diketahui? Apakah produk investasi yang dibeli sudah sesuai dengan portofolio? Dan bagaimana agar bisa meminimalisir risiko kehilangan?
Pertanyaan itu perlu kamu jawab secara jujur. Pada dasarnya, kepanikan itu terjadi karena sebagian investor tidak siap degan risiko kehilangan yang terjadi.
Hal itu lantaran kebanyakan investor lebih mengutaman pertumbuhan profit dibandingkan meminimalisasi risiko kehilangan.