TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aset Keuangan Perbankan Syariah Tembus Rp802,26 Triliun

Aset keuangan syariah Indonesia mencapai Rp2.375,84 triliun

Media briefing OJK (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Perkembangan keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan tren meningkat. Hingga akhir Desember 2022, aset keuangan syariah Indonesia yang terdiri atas perbankan syariah, IKNB syariah, dan pasar modal syariah mencapai 151,03 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau senilai Rp2.375,84 triliun.

Salah satu kontributor terbesar aset keuangan syariah di Indonesia adalah perbankan syariah. Aset perbankan syariah hanya kalah dari pasar modal syariah sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp1.427,46 triliun.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, aset perbankan syariah hingga akhir tahun lalu mencapai lebih dari Rp800 triliun.

"Untuk perbankan syariah di Indonesia, sampai dengan akhir tahun 2022 telah berhasil mengumpulkan aset sebesar Rp802,26 triliun dengan pembiayaan yang diberikan atau PYD sebesar Rp508,87 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp619,51 triliun," tutur Direktur Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Syariah OJK, Nyimas Rohmah dalam media briefing di Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga: Daftar Produk Bank Syariah Indonesia, Mana Pilihanmu?

Baca Juga: 11 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional, Pahami yuk!

1. Pertumbuhan aset perbankan syariah

Ilustrasi ekonomi syariah. (IDN Times/Helmi Shemi)

Nyimas menambahkan, seluruh komponen perbankan syariah berhasil tumbuh positif sepanjang tahun lalu. Pertumbuhannya pun mencapai double digit atau mencatat double digit growth selama 2022.

"Kalau kita lihat dari sisi pertumbuhan, baik aset, pembiayaan, dan DPK seluruhnya menunjukkan double digit growth. Aset pada tahun 2022 berhasil tumbuh sekitar 15,63 persen. Kemudian untuk pembiayaan lebih besar lagi, yaitu 20,44 persen dan DPK 12,93 persen," papar Nyimas.

Baca Juga: Butuh 3-4 Bank Syariah Seperti BSI Maksimalkan Potensi Syariah di RI

2. Pertumbuhan perbankan syariah terjaga positif

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Pertumbuhan perbankan syariah dari tahun ke tahun, sambung Nyimas, terus terjaga secara positif, bahkan ketika pandemik COVID-19 menyerang tiga tahun lalu. Industri perbankan syariah pun sanggup mengungguli industri perbankan nasional yang sempat berdarah-darah ketika pandemik COVID-19.

"Kita dengar di indutri perbankan nasional sempat mengalami pertumbuhan yang negatif di masa pandemi. Alhamdulillah untuk industri perbankan syariah tetap bisa bertahan dengan pertumbuhan yang positif," kata Nyimas.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya