BI Diprediksi Gak Bakal Ngintil The Fed Naikkan Suku Bunga
The Fed baru saja menaikkan suku bunga sebesar 0,25 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) diprediksi tidak akan menaikkan suku bunganya mengikuti jejak Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan kondisi inflasi Indonesia yang masih terjaga pada level aman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi April 2023 ada pada level 0,33 persen month to month (mtm), meningkat dibanding periode bulan sebelumnya yang tercatat 0,18 persen mtm.
Sementara dalam periode tahunan, inflasi tercatat pada level 4,33 persen year on year (yoy), turun dari level bulan sebelumnya yang sebesar 4,97 persen yoy.
Adapun inflasi inti tercatat berada pada level 2,83 persen YoY, turun dibanding periode sebelumnya yang tercatat 2,94 persen YoY.
"Inflasi pada bulan April yang ada Lebaran pun tidak mengalami lonjakan," ujar Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, Kamis (4/5/2023).
Baca Juga: BI: Pasar Proyeksikan The Fed Tidak Akan Agresif Lagi
Baca Juga: Menanti Respons Kebijakan BI Usai The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan
1. Rupiah masih dalam level menguat
Selain inflasi yang terjaga, BI juga akan mempertimbangan kondisi nilai tukar atau kurs rupiah yang dalam tren penguatan.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy menambahkan, selama kurs rupiah tidak melemah secara signifikan dalam waktu pendek, maka respons BI tidak akan langsung menaikkan suku bunganya.
"Dalam kondisi saat ini, inflasi pun masih berada pada tren penurunan, setidaknya dari awal bulan Januari, kalau kita lihat dari nilai tukar saat ini juga berada pada tren penguatan," ucap dia.
Editor’s picks
Baca Juga: BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75 Persen