TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Investasi Reksa Dana Buat Investor Pemula, Dijamin Cuan!

Reksa dana jadi instrumen investasi yang digemari anak muda

ilustrasi reksadana (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Investasi belakangan jadi satu hal yang digemari masyarakat, terutama generasi muda seperti millennial dan Gen Z. Salah satu instrumen investasi yang disukai mereka adalah reksa dana.

Sejumlah hal menjadi alasan mengapa reksa dana menjadi salah satu instrumen investasi yang digandrungi anak muda, terutama investor pemula.

Alasan tersebut bisa karena risiko investasi yang tidak terlalu tinggi. Selain itu, keberadaan bermacam fitur keren pada platform digital membuat investor pemula, terutama dari kalangan millennial tertarik untuk membeli reksa dana.

Meski begitu, ada sejumalh hal yang perlu diperhatikan bagi investor pemula sebelum mulai berinvestasi reksa dana.

Tim Wealth Management Bank OCBC NISP pun merangkum lima tips bagi investor pemula sebelum berinvestasi di reksa dana. Berikut ulasannya.

Baca Juga: 4 Ketenangan Hidup saat Gen Z Punya Dana Darurat

1. Penurunan nilai

Ilustrasi penurunan nilai saham. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelum berinvestasi di reksa dana, investor pemulai mesti mewaspadai yang namanya penurunan nilai.

Penurunan nilai dapat dianalogikan sebagai bagian dari risiko untuk seluruh investor reksa dana. Penurunan nilai biasanya terjadi akibat adanya perubahan harga aset di instrumen reksa dana.

Sebagai contoh, saat harga saham pada reksa dana turun, maka hal tersebut akan memberikan dampak terhadap Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP).

Baca Juga: 5 Langkah Memulai Investasi Reksa Dana, Cocok buat Pemula!

2. Likuiditas

ilustrasi bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Likuiditas jadi tips kedua yang perlu diperhatikan investor pemula sebelum berinvestasi di reksa dana. Reksa dana jadi instrumen investasi favorit investor pemula karena cenderung mudah dicairkan atau memiliki likuditas tinggi.

Namun, likuiditas bisa menjadi sebuah masalah saat manajer investasi terlambat menyediakan dana bagi investor untuk melakukan pembayaran pencairan atau redemption.

Sesuai peraturan yang berlaku, pembayaran dana harus dilakukan oleh manajer investasi maksimal tujuh hari kerja, tidak termasuk libur.

3. Risiko wanprestasi

Ilustrasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan). (IDN Times/Aditya Pratama)

Tips ketiga bagi investor pemula yang ingin terjun ke reksa dana adalah memperhatikan risiko wanprestasi. Kondisi ini bisa terjadi jika manajer investasi tidak mampu membayar kupon dan uang pokok yang telah diinvestasikan karena mengalami kerugian.

Oleh sebab itu, sebelum memutuskan berinvestasi di reksa dana ada baiknya investor pemula mencari produk dan perusahaan manajer investasi yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain meminimalisir kemungkinan wanprestasi, manajer investasi yang terdaftar OJK juga bisa menghindarkan investor pemula dari investasi bodong.

4. Situasi ekonomi dan politik

Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Tips keempat yang perlu diperhatikan investor pemula sebelum berinvestasi di reksa dana adalah situasi ekonomi dan politik. Hal itu mesti diperhatikan mengingat situasi ekonomi dan politik kerap memiliki dampak langsung terhadap dunia investasi, tak terkecuali di reksa dana.

Kalau kondisinya gak kondusif, maka nilai keuntungan yang bisa diperoleh investor akan mengalami penurunan. Sebaliknya, jika kondisinya baik, maka keuntungan yang bisa didapat juga meningkat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya