Bos Garuda Ungkap Pasal 'Neraka' dalam Syarat Sewa Pesawat dari Lessor
Utang ke lessor menjadi salah satu beban terberat Garuda.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Salah satu beban terberat Garuda Indonesia dalam krisis keuangannya ialah utang penyewaan pesawat terhadap lessor. Banyak pesawat Garuda yang tak terbang sehingga harus di-grounded, namun tak bisa dikembalikan lebih cepat dari masa sewa. Akibatnya Garuda tetap harus membayar biaya sewa yang cukup besar.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra membeberkan, selama ini memang ada klausul yang sangat membebani perusahaan alias pasal 'neraka' dalam kontrak sewa pesawat dengan lessor.
"Saya ingin sampaikan, semua kontrak lessor kita ada pasal nerakanya. Satu, apapun yang terjadi Anda harus bayar. Semuanya seperti itu, jadi kita harus hati-hati, karena ini jadi obligation yang bisa berkepanjangan," kata Irfan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/6/2021).
Baca Juga: Apa Itu Lessor yang Disebut Erick Thohir Jadi Beban Terberat Garuda?
Baca Juga: 4 Opsi Penentuan Nasib Garuda Indonesia agar Selamat dari Kebangkrutan
1. Banyak lessor yang terapkan pasal 'neraka'
Irfan mengatakan, pasal 'neraka' itu banyak diterapkan lessor, karena sebagian besar kontrak sewa pesawat berbasis sale and leaseback. Apa itu? Sale and leaseback adalah perjanjian jual-sewa kembali. Artinya, pemilik pesawat menjual pesawat kepada lessor. Lalu, lessor menyewakan kembali pesawat itu kepada pemilik aslinya. Tidak akan ada interupsi atau gangguan pada operasi pesawat, tetapi transaksi tersebut harus memberi perusahaan pemasukan ekstra.
"Ini sangat lazim untuk sebuah kontrak leasing yang basisnya adalah sale and leaseback. Saya perusahaan lessor, Bapak menjual pesawat Bapak ke saya, lalu saya sewakan lagi. Ya saya kan mesti dapat jaminan bahwa sewa saya itu dibayar sampai hitungannya selesai, jadi itu sangat biasa," katanya.
Baca Juga: Terlilit Utang Rp70 Triliun, Garuda Kembalikan 2 Pesawat Boeing
Baca Juga: Terus Merugi, Garuda Kembalikan 12 Pesawat Bombardier