Apa Itu Lessor yang Disebut Erick Thohir Jadi Beban Terberat Garuda?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah terlilit utang mencapai Rp70 triliun. Maskapai pelat merah itu pun terancam pailit apabila krisis keuangannya tak segera diatasi.
Nah, salah satu beban terberat dalam keuangan Garuda yang menyebabkan utang membengkak adalah lessor. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ada 36 lessor yang harus dipetakan ulang oleh Garuda sebagai langkah penyelamatan perusahaan.
Apakah arti lessor itu? Mengapa bisa jadi beban terberat Garuda?
Baca Juga: 2 Beban Terberat Garuda Indonesia di Mata Erick Thohir
1. Pengertian lessor
Lessor adalah pihak yang menyewakan suatu properti, objek, merek dagang, dan sebagainya. Dalam persoalan ini, lessor menyewakan pesawat kepada Garuda.
Apa sih peran lessor itu sendiri? Mengapa perusahaan besar seperti Garuda masih menyewa pesawat kepada lessor? Nah, dilansir dari berbagai sumber, lessor ini berperan untuk membantu penyewa alias lessee untuk memenuhi kebutuhannya atas suatu properti, misalnya pesawat.
Tentunya semua tahu, membeli pesawat itu membutuhkan modal yang sangat besar. Oleh sebab itu, menyewa pesawat melalui lessor dapat mempertahankan kemampuan finansial suatu perusahaan.
Baca Juga: Fakta-fakta Upaya Penyelamatan Garuda Indonesia dari Krisis Keuangan
2. Garuda harus nego dengan lessor
Editor’s picks
Erick memerintahkan Garuda untuk memetakan ulang lessor-lessor tersebut. Terutama untuk lessor yang terbukti terlibat dalam kasus koruptif, pihaknya akan melakukan negosiasi keras terkait biaya penyewaan pesawatnya.
Namun, tak semua lessor terlibat dalam kasus koruptif. Hanya saja, menurut Erick biaya sewa saat ini tetap saja kemahalan. "Karena ya kondisi, nah itu yang juga harus kita negosiasi ulang," tutur Erick dalam dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga: Supaya Gak Bangkrut, Garuda Indonesia Harus Segera Moratorium Utang
3. Kewajiban Garuda ke lessor sangat besar
Negosiasi ulang diperlukan agar Garuda bisa memperoleh keringanan pembayaran sewa pesawat. Pasalnya, selama ini maskapai tersebut membayar lessor dengan nominal besar, sementara pendapatan perusahaan masih tertekan.
Berdasarkan keterangan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam sebuah rekaman yang beredar, di bulan Mei 2021 perusahaan harus membayar sewa pesawat hingga 56 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau bila dirupiahkan sekitar Rp798 miliar. Di sisi lain, pihaknya memprediksi pendapatan perusahaan di bulan tersebut juga besarnya sama.
"Jadi secara cash kita sudah negatif, secara modal kita sudah minus," ungkap Irfan dalam rekaman tersebut.
Belum lagi biaya perawatan pesawat atau maintenance sebesar 20 juta dolar AS, biaya avtur 20 juta dolar AS, dan biaya untuk membayar pegawai 20 juta dolar AS.
Baca Juga: Manajemen Kaji 4 Opsi Penyelamatan Garuda Indonesia