TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jenius Beberkan Cara Cegah Dana Nasabah Hilang Terulang Lagi

Nasabah Jenius curhat dana hilang di Twitter

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - BTPN melakukan sejumlah upaya pengetatan keamanan untuk mencegah kasus dana nasabah Jenius hilang terjadi lagi.

Jenius yang merupakan layanan perbankan digital dari BTPN itu menerapkan kebijakan satu perangkat yang terhubung, menutup akses log in melalui situs 2secure.jenius.co.id, dan menutup akses unlink device melalui aplikasi/situs dan mengalihkannya ke Jenius Help 1500365 atau Kantor Cabang Sinaya Bank BTPN untuk mencegah kasus nasabah kehilangan dana itu terulang.

Digital Banking Head Bank BTPN, Irwan Tisnabudi mengatakan upaya tersebut merupakan respons dari BTPN terkait maraknya kasus nasabah Jenius yang kehilangan dananya dalam beberapa bulan terakhir.

"Kasus kehilangan dana nasabah yang banyak terjadi 3-6 bulan terakhir itu yang banyak terjadi adalah kasus social engineering. Ada tiga inisiatif penambahan proses keamanan yang kita lakukan," ucap Irwan dalam konferensi pers virtual, Kamis (28/10/2021).

Baca Juga: 3 Tips Menjaga PIN Kartu ATM agar Rekening Gak Kebobolan

1. Jenius luncurkan program Jenius Aman

Ilustrasi Jenius (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Perusahaan tersebut juga meluncurkan program ‘Jenius Aman’ sebagai bentuk edukasi keamanan digital secara berkelanjutan. Melalui program ini, Jenius ingin semakin meningkatkan literasi masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan data pribadi yang bersifat rahasia, terutama dalam ranah digital.

"Kami meluncurkan program Jenius Aman untuk mengedukasi masyarakat tentang keamanan data pribadi agar dapat terhindar dari kejahatan siber yang terus berkembang,” tutur Irwan.

Baca Juga: Bagaimana Dampak Tapering Off Akhir Tahun Ini kepada Indonesia?

2. Nasabah kehilangan dana karena aksi rekayasa sosial

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Irwan menegaskan kasus-kasus yang menimpa nasabah Jenius, yakni kehilangan dana disebabkan oleh rekayasa sosial (social engineering) yang dilakukan oleh penipu.

Dia memastikan kasus-kasus yang terjadi bukanlah disebabkan oleh kebocoran data.

"Kasus kehilangan dana, bukan kebocoran data. Kasus kehilangan dana di nasabah Jenius ini yang besar di media sosial atau media massa itu hampir semuanya karena social engineering," ucap dia.

Baca Juga: Petani dan Kuli Bangunan yang Bobol 14 Rekening Jenius Rp2 M Ditangkap

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya