Survei: Inklusi Keuangan 2020 Meningkat
Tren ekonomi syariah di masyarakat membaik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Survei Nasional Keuangan Inklusif yang dilakukan oleh Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (S-DNKI) pada 2020 menunjukkan, 81,4 persen orang dewasa pernah menggunakan produk atau layanan lembaga keuangan formal. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan data 2018, yaitu sebesar 78,8 persen.
Survei juga memperlihatkan bahwa 61,7 persen orang dewasa telah memiliki akun. Nilainya meningkat dari 55,7 persen pada 2018.
“Meningkatnya inklusi keuangan di Indonesia tidak terlepas dari berbagai upaya dan strategi yang dilakukan oleh anggota DNKI dan pemangku kepentingan terkait,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkit, saat meluncurkan Hasil Survei Nasional Keuangan Inklusif 2020 secara virtual, Jumat (25/6/2021).
Baca Juga: Salurkan Rp15,6 T, Fintech Sokong Target Inklusi Keuangan 2019
1. Akselerasi akun keuangan lebih cepat di desa
Keuangan inklusif merupakan kondisi ketika setiap anggota masyarakat memiliki akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman, dengan biaya terjangkau.
Survei yang melibatkan 7.574 responden dari 34 provinsi itu juga mendapati, kepemilikan akun lebih umum di wilayah perkotaan dibandingkan dengan perdesaan. Akan tetapi, pertumbuhan kepemilikan akun di perdesaan lebih cepat dibandingkan dengan perkotaan.
Pada wilayah rural, agen bank dan BUMDes turut mendorong peningkatan kepemilikan akun secara signifikan.
Baca Juga: Jurus Pemerintah Kembangkan Ekonomi Syariah Dalam Negeri
Baca Juga: Agen BRILink Jadi Andalan BRI Percepat Inklusi Keuangan