Ilustrasi catatan (Unsplash/honza_kahanek)
Penerapan agio saham merupakan nilai agio saham yang telah disepakati oleh pendiri saat perusahaan resmi didirikan. Berikut adalah penerapan agio saham, dengan ilustrasi penerapan sebagai berikut:
1. Pembentukan awal perusahan berupa PT (Perseroan Terbatas)
Ilustrasi yang dibuat misalkan pada sebuah perusahaan ekspedisi 3 orang mendirikan perusahaan tersebut dengan modal Rp30 miliar. Sebut saja mereka J, K, dan L.
Mereka sepakat menyetorkan modal awal dengan besaran Rp1 miliar , yang ditotal modal terkumpul sebesar Rp3 miliar. Dengan demikian, modal masih kurang Rp27 miliar, dengan nilai yang diketahui modal awal Rp30 miliar, modal disetor 3 miliar, dan modal cadangan Rp27 miliar.
J,K, dan l menyepakati mendapatkan nominal Rp500 per lembar saham,sehingga masing-masing mendapatkan 6 juta lembar saham. Dari kesempatan berikut dibuatlah nota notaris.
Modal yang disetor sebesar Rp3 miliar adalah saham yang belum beredar sebanyak 60 juta lembar dengan nilai nominal sama Rp500 per lembar. Saham yang belum beredar dikenal sebagai portopel, dan dimasukan juga pada akta notaris.
2. Operasional perusahaan setelah 5 tahun
Selama 5 tahun perusahaan beroperasi perusahaan jasa tersebut mengalami perkembangan dengan keuntungan Rp45 miliar dalam tempo 5 tahun. Uang tersebut dijadikan laba yang ditahan. Seluruh keuntungan belum ada yang dibagikan kepada tiga pendiri tersebut.
Dengan penghitungan deviden modal 30 miliar, laba ditahan Rp45 miliar, agio saham 0, total ekuritas saham 75 miliar.
3. Ekspansi perusahan
Nilai investasi perusahaan membutuhkan Rp100 miliar. Namun ketiganya tidak berniat menyunyikan modal tambahan. Dengan perhitungan dan analisis keuntungan perusahaan ke depannya, disepakati sebanyak 10 juta lembar saham dijual Rp2.000 per lembarnya.
Maka didapatkan selisih Rp1.500 dari nominal harga Rp500. Selisih lebih yang didapatkan merupkan agio saham.
Jadi agio saham perusahaan jasa dalam jangka waktu 5 tahun adala Rp1.500 per lembar sahamnya yang dikalikan 10 juta lembar, yaitu Rp15 miliar.