Setelah mengetahui perbedaan utama antara beban ditangguhkan dengan biaya prabayar. Berikut ini beberapa perbedaan lain antara kedua aser biaya dibayar di muka tersebut.
1. Kerangka waktu
Aset yang ada di dalam neraca umumnya akan membedakan antara aset lancar dan juga aset berjangka panjang. Jika biaya prabayar masuk dalam kategori aset lancar. Maka beban ditangguhkan masuk dalam kategori aset berjangka panjang.
Contoh dari biaya prabayar adalah biaya sewa gedung yang dibayar di muka berlangsung selama setahun. Sedangkan contoh dari beban ditangguhkan adalah sebuah perusahaan yang mengeluarkan obligasi guna memperoleh suntikan dana, akan berefek pada biaya yang relatif besar dalam proses penerbitannya.
2. Kejadian
Secara rutin, perusahaan akan mengeluarkan biaya prabayar. Sebab itulah, perusahaan harus mengkonsumsi elemen pengeluaran ini guna memfasilitasi semua fungsi dan kegiatan perusahaan tersebut.
Sementara itu, beban ditangguhkan tidak akan sering terjadi. Hal ini tidak lain karena ada kaitannya dengan rencana strategis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Misalnya saja untuk biaya profesional yang jarang sekali terjadi.
3. Manajemen akuntansi
Biaya prabayar sementara akan dicatat sebagai aset lancar pada neraca dan selanjutnya akan dikonsumsi pada interval yang sama hingga habis. Pada entri akuntansi yang harus dibayarkan, jumlah yang ditangguhkan nantinya akan dicatat menjadi kredit dan dimasukkan pada hutang dagang.
Sedangkan beban ditangguhkan akan dicatat selama beberapa periode akuntansi. Di mana aset ini akan dikategorikan sebagai aset jangka panjang dan dimasukkan ke dalam hutang dagang.
Itu dia perbedaan dari beban ditangguhkan atau biaya ditangguhkan dengan biaya prabayar atau biaya dibayar di muka. Nah, setelah kamu mengetahui perbedaan keduanya, semoga bisa bermanfaat bagi bisnis kamu.