Bonus Insentif: Pengertian, Jenis, Tujuan, Manfaat dan Cara Memberinya

Dalam kamus Otoritas Jaksa Keuangan (OJK), Bonus Insentif merupakan pemberian dalam bentuk uang kepada pegawai. Bonus ini biasanya diberikan pada akhir tahun yang didasarkan pada kinerja karyawan. Secara teknis, bonus insentif merupakan sebuah hadiah yang akan diterima pegawai jika kinerjanya bagus dan mencapai beberapa tujuan perusahaan yang telah ditentukan.
Bentuk bonusnya mungkin berupa uang atau non moneter seperti perjalanan, hadiah dan sebagainya. pegawai berhak mendapatkan bonus insentif apabila ia telah mencapai beberapa hal yang telah disepakati.
Di sisi lain, bonus merupakan hadiah untuk pencapaian masa lalu di mana yang diberikan atas kebijakan manajemen. Terkadang bonus juga diberikan berdasarkan kinerja perusahaan, individu maupun kombinasi antara keduanya.
Untuk penjelasan lebih jauh mengenai apa itu bonus insentif, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Jenis-jenis bonus insentif yang biasa diterima pegawai

Berdasarkan cara pemberiannya, bonus insentif ini terbagi menjadi dua jenis yakni bonus insentif finansial dan bonus insentif non finansial. Adapun perbedaan di antara keduanya yaitu:
1. Bonus insentif finansial
Bonus insentif finansial merupakan bonus insentif yang diberikan dalam wujud finansial atau keuangan di mana yang diberikan di luar dari gaji pokok yang diterima oleh pihak pegawai.
Selain itu, bonus insentif finansial ini juga diberikan berdasarkan perolehan keuntungan atau laba perusahaan dan melalui berbagai hal yang mencakup tingkat kesejahteraan pegawai seperti kesehatan, jaminan hari tua, rekreasi dan sebagainya.
2. Bonus insentif nonfinansial
Bonus insentif nonfinansial merupakan bonus insentif yang diberikan dalam bentuk lain selain uang. Misal, seperti promosi jabatan, lingkungan kerja yang lebih nyaman dan positif, hingga hubungan yang lebih baik dengan para atasannya.
Hubungan yang semakin baik dengan rekan kerjanya sering disebut sebagai insentif sosial. jadi, tidak selamanya bonus insentif itu harus berupa uang kepada para pegawai namun juga bisa ke dalam bentuk lainnya.
2. Tujuan bonus insentif

1. Bagi pegawai
Secara umum, adanya pemberian bonus insentif ini bertujuan agar para pegawai bisa bekerja lebih maksimal lagi karena mereka merasa hasil usahanya lebih dihargai oleh perusahaan.
2. Bagi perusahaan
Bagi perusahaan, pembagian bonus insentif bertujuan untuk pegawai yang memiliki kinerja yang bisa melampaui ekspektasi tentu sangat penting dikarenakan bonus insentif dapat menjaga loyalitas para pekerja berkualitas.
Selain itu, perusahaan juga mampu mempertahankan dan meningkatkan moral kerja para pegawai. Hal tersebut akan terlihat dari absensi dan tingkat perputaran tenaga kerja.
3. Manfaat bonus insentif

Dengan adanya tujuan pemberian bonus insentif itu, maka pegawai dan perusahaannya akan mendapat manfaat yang sama-sama menguntungkan. Berikut manfaat dari bonus insentif yaitu:
1. Manfaat bagi perusahaan
Dengan perusahaan memberikan bonus insentif kepada pegawai, tentu saja perusahaan juga bisa memperoleh keuntungan berupa produktivitas dan kemampuan pegawai untuk berkembang lebih baik. adapun di antaranya yaitu:
- Saat perusahaan rutin memberikan bonus insentif kepada pegawai, maka pegawai akan berlomba-lomba dalam meningkatkan skill-nya. Hal tersebut tentunya akan membuat pegawai akan bekerja lebih giat.
- Ketika pegawai telah memiliki semangat kerja yang baik maka pegawai akan lebih disiplin dan kreatif. Sehingga perusahaan akan memiliki sumber daya manusia yang mampu bersaing dan meningkatkan produktivitas perusahaan secara lebih signifikan.
2. Manfaat bagi pegawai
Pemberian bonus insentif dari perusahaan, tentu akan memiliki manfaat bagi pegawai. Adapun diantaranya yaitu:
- Sebagai motivasi
Manfaat yang akan dirasakan oleh pegawai karena mendapatkan bonus insentif adalah meningkatnya pemasukan dari perusahaan. Dalam hal etos kerja, bonus insentif ini juga mampu memotivasi para pegawai untuk lebih bekerja keras lagi dalam memberikan yang terbaik pada perusahan. - Tanda balas jasa
Manfaat lainnya adalah prestasi dan usaha yang pegawai lakukan dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif. Bonus insentif ini menjadi tanda bukti atas balas jasa kerja keras yang telah dilakukan oleh pegawai dalam bentuk bonus tertentu.
4. Cara memberikan bonus insentif secara efektif

Supaya perusahaan dapat mengurangi potensi kerugian akibat pemberian insentif, maka ada beberapa indikator yang diperlukan untuk menjadi parameter perusahaan dalam memberikan bonus insentif. Adapun indikator-indikator tersebut antara lain:
- Kinerja atau prestasi pegawai
Parameter yang paling utama dan pertama dalam memberikan bonus insentif adalah perlu didasarkan pada performa atau kinerja yang mampu dicapai oleh pegawai. - Efisiensi pekerjaan
Parameter lainnya adalah efisiensi pekerjaan. Efisiensi pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai akan menjadi tanggung jawab mereka yakni apakah pekerjaannya dapat dilakukan lebih cepat atau tidak. - Jabatan atau senioritas
Nominal yang diberikan dalam bonus insentif juga alangkah baiknya dihitung berdasarkan senioritas atau masa bakti pegawai bekerja di perusahaan tersebut. - Keadilan dan kelayakan
Perusahaan juga harus memerhatikan secara cermat dan teliti tentang keadilan dan kelayakan pegawai dalam menerima bonus insentif. Apabila hal ini diabaikan, maka akan berdampak memberikan kerugian bagi perusahaan.