Fraksi Harga: Pengertian, Penerapan dan Tujuannya

Secara umum, fraksi harga merupakan perubahan harga minimum yang terjadi pada suatu barang, dimana dalam hal ini yaitu pada sebuah saham. Perubahan harga tersebut terjadi pada satuan pecahan dalam pembelian saham dan penting untuk diperhatikan bagi para investor yang berniat untuk membeli saham.

Tentunya dengan mengetahui apa itu fraksi harga, khususnya fraksi harga saham, kamu sedikit banyak dapat memahami mekanisme jual beli saham terutama terkait harga satuan serta minimum pembelian.

Dalam sebuah saham, fraksi harga ini memiliki pengaruh yang cukup penting. Fraksi harga membuat para pebisnis tidak bisa membeli saham dengan jumlah ganjil, karena biasanya saham akan dijual dengan satuan lembar secara genap.

Para pebisnis dan investor pemula harus berhati-hati untuk memahami perubahan fraksi harga tersebut pada penerapannya. Jangan sampai salah dalam melakukan transaksi dan berakhir pada kerugian yang tidak diinginkan.

Fraksi harga saham ini sendiri merupakan hal yang bermula pada 1997 dan diterapkan dengan cara yang cukup sederhana. Pada dasarnya, fraksi harga saham diterapkan dalam bentuk batasan saat tawar-menawar proses jual beli saham di pasar bursa.

Dengan pengplikasia itu, diperlukan rentang harga dari saham per lembarnya, misalnya antara Rp1.000 hingga Rp2 ribu. Nantinya akan ditetapkan kenaikan sebesar ketentuan yang diterapkan oleh BEI dan dengan jumlah lembar saham yang ditentukan pula angka minimumnya.

Sebenarnya ada beberapa tujuan yang ingin diraih pasar saham saat memutuskan untuk mulai menerapkan sistem yang satu ini. Diawali dengan adanya keterpurukan ekonomi di kisaran 1997 hingga 1998, yang menyebabkan pasar saham harus melakukan inovasi baru untuk bangkit dari masalah tersebut.

Pada akhirnya, salah satu solusi yang dipilih adalah melakukan evaluasi terhadap nilai tawar dan jual beli saham. Dengan memutuskan penggunaan fraksi harga saham, pihak BEI atau Bursa Efek Indonesia menghindari risiko likuiditas yang kerap terjadi.

Pada akhirnya sistem fraksi harga pada perdagangan saham merupakan hal yang menguntungkan. Sebab, sistem ini meningkatkan nilai dan penjualan saham itu sendiri saat dijual belikan di pasar bursa.

Namun di sisi lain, fraksi harga juga tidak melulu positif, karena tercatat masih ada kekurangan dan kelemahan dalam penerapan metode ini pada harga saham. Salah satunya yaitu potensi penurunan kuota jumlah saham yang diperdagangkan pada pasar bursa.

Sebenarnya latar belakang fraksi harga saham ini sendiri seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terkait dengan masalah ekonomi yang membuat pasar saham menjadi lesu. Dimana hal ini menyebabkan perputaran ekonomi beresiko mengalami kendala dan kegagalan jika hal ini tidak diterapkan.

Maka dari itu tidak mengherankan jika fraksi harga saham diterapkan pada pasar bursa di Indonesia hingga hari ini. Sehingga menutup kemungkinan terjadinya evaluasi negatif yang mengarah pada likuiditas saham dapat dihindari semaksimal mungkin.

Jika ingin memahami tentang apa itu fraksi harga saham, kamu perlu melihat sebuah ilustrasi yang tepat tentang penggunannya. Ibarat membeli harga saham yang memiliki rentang harga per lembarnya antara Rp1.000 hingga Rp2.000.

Dari harga tersebut ditetapkan kenaikan maksimalnya, misalnya saja hanya sebesar Rp100 dan harus merupakan kelipatan dua. Otomatis pembeli harus membeli dengan jumlah yang genap, misalnya 100 lembar, atau 200 lembar, tidak bisa membeli pada lembar ganjil semisal 101 lembar.

Itulah penjelasan mengenai apa itu fraksi harga serta beberapa informasi penting yang berkaitan dengan hal tersebut. Semoga berbagai informasi tersebut dapat memberikan gambaran yang tepat tentang penggunaan hal ini di dunia bisnis, terutama terkait dengan penggunaannya pada pasar bursa dan perdagangan saham di Indonesia.

Dengan mempelajari istilah fraksi harga, kamu yang ingin berinvestasi saham dapat mempertimbangkan faktor yang satu ini lebih lanjut dengan tepat.