ilustrasi mengirim surat berisi dokumen (pexels.com/John-Mark Smith)
Mengajukan pembiayaan berbasis syariah bukan hanya soal mengisi formulir dan menunggu kabar dari pihak lembaga keuangan. Ada sejumlah langkah dan syarat penting yang perlu disiapkan agar proses pengajuan berjalan lancar dan peluang disetujui menjadi lebih besar.
Dengan mempersiapkan semuanya sejak awal, kita bisa menghindari penolakan, mempercepat proses verifikasi, dan membangun kepercayaan dengan lembaga pembiayaan. Berikut ini adalah beberapa persyaratan utama yang perlu kita pahami dan lengkapi sebelum mengajukan pembiayaan syariah:
1. Melengkapi dokumen identitas dan administrasi pribadi
Umumnya, lembaga keuangan akan meminta KTP, KK, NPWP (bila ada), slip gaji, dan rekening koran beberapa bulan terakhir. Semua dokumen ini digunakan untuk memverifikasi identitas, penghasilan, serta stabilitas keuangan kita.
Jika kita adalah pelaku usaha, tambahan dokumen seperti surat izin usaha atau laporan keuangan sederhana juga sering diminta. Persiapan dokumen yang lengkap dan rapi akan mempercepat proses verifikasi dan meningkatkan kepercayaan pihak lembaga keuangan terhadap kemampuan kita sebagai calon nasabah, lho.
2. Menentukan tujuan penggunaan dana secara jelas
Lembaga syariah gak akan menyetujui pembiayaan yang digunakan untuk hal-hal bersifat spekulatif, haram, atau melanggar hukum. Karena itu, kita harus bisa menjelaskan dengan detail untuk apa dana tersebut digunakan, apakah untuk renovasi rumah, pendidikan anak, modal usaha, atau kebutuhan produktif lainnya. Ketika penggunaan dana jelas dan bermanfaat, insyaallah pembiayaan yang kita ajukan akan membawa keberkahan dan manfaat jangka panjang.
3. Memiliki kemampuan finansial yang stabil
Kemampuan membayar atau cash flow adalah faktor utama yang dipertimbangkan lembaga keuangan dalam menyetujui pembiayaan. Umumnya, rasio cicilan terhadap penghasilan maksimal berada di kisaran 30–40 persen dari pendapatan bulanan. Artinya, kita perlu memastikan angsuran gak akan mengganggu kebutuhan hidup sehari-hari.
4. Memiliki catatan keuangan yang baik
Riwayat keuangan atau credit history menjadi hal penting yang tidak bisa diabaikan, bahkan di sistem syariah sekalipun. Lembaga pembiayaan biasanya akan memeriksa data kita melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh OJK. Jika kita memiliki riwayat pembiayaan sebelumnya yang lancar dan tidak pernah macet, peluang untuk disetujui akan jauh lebih besar.
Namun, jika pernah mengalami keterlambatan pembayaran, bukan berarti gak bisa mengajukan pembiayaan lagi. Kita bisa memperbaikinya dengan menunjukkan stabilitas keuangan terkini, atau melampirkan surat keterangan lunas dari lembaga sebelumnya. Transparansi adalah kunci agar lembaga keuangan bisa menilai dengan adil, lho.
5. Menyediakan jaminan (agunan) jika diperlukan
Gak semua pembiayaan syariah mewajibkan adanya agunan, tetapi untuk jumlah dana tertentu, lembaga biasanya meminta jaminan tambahan sebagai bentuk pengamanan. Jaminan ini bisa berupa sertifikat rumah, kendaraan, atau aset lainnya yang memiliki nilai sebanding dengan pembiayaan.
Namun, berbeda dengan sistem konvensional, agunan dalam pembiayaan syariah bukan untuk mencari keuntungan dari penyitaan, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab dan kehati-hatian kedua belah pihak.
6. Memahami dan menyetujui akad yang digunakan
Sebelum menandatangani perjanjian pembiayaan, kita wajib membaca dan memahami akad yang digunakan, apakah murabahah, ijarah, atau musyarakah. Akad adalah inti dari transaksi syariah, sehingga kesepahaman di awal menjadi sangat penting.
Dengan memahami akad, kita tahu hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk margin, tenor, serta ketentuan pembayaran. Hal ini juga membantu kita menghindari salah tafsir atau kesalahpahaman di masa mendatang. Semakin terbuka dan jelas perjanjian, semakin kuat pula rasa aman dan saling percaya antara nasabah dan lembaga keuangan.
Pembiayaan multiguna syariah bukan sekadar alat mendapatkan dana, tapi juga wujud komitmen terhadap keberkahan dan tanggung jawab moral. Yuk, bersama membangun masa depan finansial yang gak hanya menguntungkan, tapi juga membawa kedamaian hati.