Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi keluarga bahagia (pexels.com/Yan Krukau)

Intinya sih...

  • Mulai dari cek kondisi keuangan kamu sekarang, hitung total aset dan utang, manfaatkan aplikasi keuangan untuk catat pengeluaran.

  • Bikin anggaran keluarga yang fleksibel, hitung ulang kebutuhan anak, gunakan aplikasi budgeting yang sesuai.

  • Siapkan dana darurat yang cukup, simpan di rekening terpisah, pikirkan perlindungan hukum dan asuransi.

Menjadi orangtua baru memang momen yang menyenangkan, tapi juga penuh tantangan, apalagi soal keuangan. Dari popok sampai biaya kesehatan, semuanya butuh anggaran khusus. Tanpa perencanaan yang tepat, kamu bisa kewalahan sendiri dan akhirnya jadi stres. Apalagi kebutuhan anak itu cepat berubah, jadi kamu juga harus gesit menyesuaikan keuangan.

Banyak orangtua baru terjebak dalam pengeluaran impulsif karena ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Sayangnya, niat baik ini sering kali bikin anggaran rumah tangga jadi jebol. Makanya, penting banget buat punya strategi finansial yang matang sejak awal.

Kalau kamu baru saja menyambut si kecil, sekarang waktu yang pas untuk mulai membenahi rencana keuangan keluarga. Tenang, kamu gak sendirian dan gak perlu langsung jago finansial juga, kok. Kuncinya adalah mulai dari langkah-langkah kecil tapi konsisten.

Yuk, simak lima cara cerdas atur keuangan buat orangtua baru agar dompet tetap aman dan hati tenang!

1. Mulai dari cek kondisi keuangan kamu sekarang

ilustrasi menghitung anggaran (pexels.com/Mikhail Nilov)

Langkah awal yang harus kamu lakukan adalah memahami kondisi keuangan kamu secara menyeluruh. Coba hitung berapa total aset dan utang yang kamu punya, alias hitung net worth kamu. Dari situ, bisa ketahuan apakah kamu lagi surplus atau defisit.

Kamu juga bisa manfaatkan aplikasi keuangan untuk bantu catat pengeluaran dan pemasukan secara otomatis. Dengan begitu, kamu bisa lihat pola pengeluaranmu selama ini dan tahu di mana harus berhemat. Misalnya, kalau ternyata pengeluaran untuk jajan online lebih besar dari biaya kebutuhan bayi, berarti ada yang perlu dibenahi.

Kalau kamu punya utang, coba pelajari metode pengelolaan seperti snowball (bayar utang dari nominal terkecil dulu) atau avalanche (bayar utang dengan bunga tertinggi dulu). Pilih yang paling cocok dengan situasimu sekarang.

2. Bikin anggaran keluarga yang fleksibel

ilustrasi perlengkapan bayi (pexels.com/Esra Kelepircioğlu)

Setelah tahu posisi keuangan, sekarang saatnya susun ulang anggaran rumah tangga. Kehadiran anak pasti bikin struktur pengeluaran berubah. Kamu perlu hitung ulang kebutuhan seperti susu, popok, perlengkapan bayi, sampai biaya kesehatan.

Gunakan aplikasi budgeting yang bisa menyesuaikan kategori sesuai kebutuhanmu. Misalnya, kamu bisa bikin kategori khusus untuk keperluan anak, belanja bulanan, atau dana darurat. Jangan lupa juga untuk evaluasi ulang anggaran tiap bulan, karena kebutuhan anak cepat banget berubah.

Kalau kamu dan pasangan sedang mempertimbangkan satu berhenti kerja atau kerja dari rumah demi mengurus anak, pastikan hal ini masuk dalam rencana keuangan juga, ya. Coba simulasikan bagaimana pengaruhnya ke penghasilan dan pengeluaran keluarga.

3. Siapkan dana darurat yang cukup

ilustrasi budgeting (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dana darurat itu wajib, apalagi kalau kamu sudah punya tanggungan seperti anak. Idealnya, kamu punya tabungan darurat setara enam bulan pengeluaran rutin. Simpan dana ini di rekening terpisah yang mudah diakses, seperti rekening tabungan berjangka atau akun money market yang punya bunga tinggi.

Selain itu, mulai pikirkan juga soal perlindungan hukum dan asuransi. Punya surat wasiat bisa jadi langkah bijak untuk mengamankan masa depan anak kalau terjadi hal yang tidak diinginkan. Jangan lupa cek ulang polis asuransi kesehatan dan jiwa, pastikan sudah mencakup kebutuhan baru sebagai orangtua.

4. Jangan lupakan rencana masa depan anak dan pensiun kamu

ilustrasi savings (pixabay.com/nosheep)

Banyak orangtua baru terlalu fokus menabung untuk pendidikan anak, sampai lupa menyisihkan untuk dana pensiun. Padahal menurut para ahli keuangan, idealnya kamu tetap prioritaskan pensiun dulu. Soalnya, biaya pensiun gak bisa dicari pinjamannya, tapi biaya kuliah masih bisa dibantu beasiswa atau kredit pendidikan.

Kalau bisa, mulai tabung keduanya dari sekarang. Gunakan program seperti rekening tabungan pendidikan atau produk investasi jangka panjang yang sesuai dengan profil risiko kamu.

Makin cepat kamu mulai, makin besar efek bunga berbunga yang bisa kamu nikmati. Jangan lupa manfaatkan juga informasi dan alat bantu online untuk mencari beasiswa, simulasi biaya pendidikan, dan strategi investasi yang tepat.

5. Gunakan teknologi untuk bantu atur keuangan

ilustrasi anak bayi dan ibu (pexels.com/RDNE Stock project)

Sekarang banyak banget aplikasi dan platform digital yang bisa bantu kamu kelola keuangan tanpa ribet. Dari budgeting apps, kalkulator dana pendidikan, sampai aplikasi investasi yang cocok buat pemula. Gunakan teknologi ini untuk bantu kamu tetap disiplin dan efisien.

Kamu juga bisa pakai aplikasi parenting yang bisa mencatat perkembangan anak sekaligus pengeluaran harian terkait kebutuhan si kecil. Dengan satu dashboard, kamu bisa lihat kesehatan keuangan keluarga secara menyeluruh dan real time.

Selain itu, tetap update dengan informasi terbaru soal teknologi finansial (fintech). Banyak platform sekarang menawarkan fitur saving goals otomatis, cashback, dan laporan pengeluaran bulanan yang bisa bantu kamu makin bijak dalam belanja.

Menjadi orangtua baru memang gak gampang, tapi bukan berarti kamu harus stres terus-menerus soal uang, lho. Dengan perencanaan keuangan yang tepat, kamu bisa menjalani peran barumu dengan lebih tenang dan percaya diri.

Mulai dari cek keuangan pribadi, bikin anggaran fleksibel, siapkan dana darurat, pikirkan masa depan, sampai manfaatkan teknologi, semua langkah ini bisa bantu kamu wujudkan keluarga yang stabil secara finansial.

Ingat, merawat anak butuh energi besar, jadi jangan sampai kamu kehabisan tenaga karena masalah keuangan. Yuk, mulai langkah kecil dari sekarang demi masa depan keluarga yang lebih cerah dan bahagia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team