Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Meningkatkan Literasi Keuangan Keluarga

ilustrasi kebersamaan keluarga (unsplash.com/Sofatutor)
ilustrasi kebersamaan keluarga (unsplash.com/Sofatutor)
Intinya sih...
  • Membicarakan keuangan di dalam keluarga tidak perlu merasa tidak nyaman
  • Buat dan evaluasi anggaran keluarga secara rutin untuk mengontrol keinginan belanja
  • Libatkan anak dalam edukasi keuangan sejak dini, manfaatkan sumber belajar keuangan yang mudah diakses, dan tetapkan tujuan keuangan bersama
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Literasi keuangan keluarga merupakan fondasi penting untuk mencapai kestabilan dan kesejahteraan jangka panjang. Sayangnya, banyak keluarga masih mengalami kesulitan dalam mengelola pendapatan, membuat anggaran, dan merencanakan masa depan finansial mereka. Padahal, dengan pemahaman dasar tentang keuangan, keluarga dapat lebih siap menghadapi kebutuhan mendesak maupun mewujudkan tujuan bersama. Artikel ini akan mengulas lima langkah sederhana namun efektif yang dapat membantu meningkatkan literasi keuangan dalam lingkungan keluarga.

1. Mulai dari komunikasi terbuka tentang keuangan

ilustrasi berbicara lugas (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi berbicara lugas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Membicarakan keuangan di dalam keluarga tidak perlu merasa tidak nyaman. Justru keterbukaan perihal ini menjadi hal penting yang harus dibahas supaya semua anggota keluarga memahami pentingnya sistem keuangan keluarga. Mulailah dari membangun komunikasi yang terbuka tentang keuangan.

 

Langkah pertama adalah menciptakan ruang diskusi yang sehat mengenai kondisi keuangan keluarga. Bicarakan secara terbuka mengenai penghasilan, pengeluaran, utang dan tujuan finansial. Libatkan pasangan dan bila perlu anak-anak dalam pembicaraan yang sesuai usia mereka agar tercipta rasa tanggung jawab dan kebersamaan dalam mengelola uang.

2. Buat dan evaluasi anggaran keluarga secara rutin

ilustrasi evaluasi (unsplash.com/Scott Graham)
ilustrasi evaluasi (unsplash.com/Scott Graham)

Anggaran adalah peta keuangan keluarga. Dengan membuat anggaran bulanan, keluarga bisa mengetahui alokasi dana untuk kebutuhan pokok, tabungan, investasi, dan hiburan. Mulailah untuk membuat dan evaluasi anggaran keluarga secara rutin.

 

Evaluasi secara berkala akan membantu memperbaiki kebiasaan belanja dan menghindari pemborosan yang tidak perlu. Keuangan jadi stabil karena adanya anggaran itu sendiri yang membantu mengontrol keinginan belanja. Meski kesibukan sangat padat, tapi jangan lupa untuk membuat anggaran keuangan secara rutin.

3. Libatkan anak dalam edukasi keuangan sejak dini

ilustrasi kebersamaan keluarga (unsplash.com/Sofatutor)
ilustrasi kebersamaan keluarga (unsplash.com/Sofatutor)

Sebagai orangtua yang bijak, dirimu perlu memberikan didikan pada anak perihal keuangan yang sehat. Tidak ada salahnya melibatkan anak dalam edukasi keuangan sejak dini. Tujuannya supaya anak mulai mengerti pentingnya sistem keuangan yang sehat dari keluarga.

 

Ajarkan anak-anak konsep dasar tentang uang, seperti menabung, membedakan anatar kebutuhan dan keinginan, serta cara menggunakan uang secara bijak. Orangtua bisa memulainya dengan memberi uang saku mingguan dan membimbing anak untuk merencanakan penggunaannya sendiri.

 

4. Manfaatkan sumber belajar keuangan yang mudah diakses

ilustrasi pria  (pexesl.com/Kuncheek)
ilustrasi pria (pexesl.com/Kuncheek)

Yang memotivasi seseorang untuk terbuka akan pentingnya pengelolaan keuangan ialah sumber belajar yang tersedia. Manfaatkan sumber belajar keuangan yang mudah diakses di rumah. Ini akan mendorong anggota keluarga untuk semangat mempelajari keuangan.

Gunakan buku, podcast, video, atau seminar daring yang membahas keuangan keluarga. Saat ini, banyak platform menyediakan edukasi finansial secara gratis maupun berbayar yang dapat diakses kapan saja. Jadikan kegiatan belajar keuangan sebagai bagian dari rutinitas keluarga.

5. Tetapkan tujuan keuangan bersama

ilustrasi mengelola uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi mengelola uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Segala sesuatu akan bisa berjalan karena ada tujuan yang hendak di capai. Tentu ini akan mendorong keluarga untuk semangat dalam belajar mengelola keuangan. Maka mulai sekarang tetapkan tujuan keuangan bersama.

Menetapkan tujuan keuangan keluarga, seperti liburan bersama, dana Pendidikan anak, atau rumah idaman, dapat menjadi motivasi kuat untuk menerapkan kebiasaan finansial yang sehat. Tujuan yang jelas akan membuat setiap anggota keluarga lebih berkomitmen dalam menjalankan rencana keuangan.

Meningkatkan literasi keuangan keluarga bukanlah proses instan, tetapi investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif bagi seluruh anggota keluarga. Dengan membiasakan komunikasi terbuka tentang keuangan, mengatur anggaran, dan melibatkan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan finansial, ini membentuk budaya keuangan yang sehat dan bertanggung jawab. Mulailah dari langkah kecil hari ini, karena kebiasaan baik yang ditanamkan sejak dini menjadi warisan berharga di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us