Kuartal 3 Laba BCA Turun, Tapi Aset Tembus Seribu Trilliun 

Laba bersih BCA turun 4,2 persen

Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk melaporkan kinerja keuangan pada kuartal III tahun 2020 dengan laba bersih Rp20,0 triliun. Laba turun 4,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar dengan Rp20,9 triliun.

"Secara keseluruhan, laba bersih turun Rp886 miliar atau 4,2 persen menjadi Rp20 triliun," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (26/10/2020).

Penurunan laba ini lantaran meningkatnya biaya pencadangan. BCA membukukan biaya pencadangan sebesar R 9,1 triliun, meningkat Rp5,6 triliun atau 160,6 persen secara year on year sejalan dengan peningkatan risiko penurunan kualitas kredit.

Meski begitu, menurutnya, BCA mencatat pertumbuhan positif laba sebelum provisi dan pajak (PPOP) yang ditopang oleh pertumbuhan dana giro dan tabungan (CASA), penurunan biaya dana (CoF) dan penurunan biaya operasional. PPOP meningkat 13,5 persen secara tahunan menjadi Rp33,8 triliun.

1. Total kredit BCA masih mengalami penurunan

Kuartal 3 Laba BCA Turun, Tapi Aset Tembus  Seribu Trilliun Gedung Bank BCA (Website/bca.co.id)

Sementara, permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan. Hal ini diperkirakan sejalan dengan berlanjutnya pandemi yang membatasi mobilitas dan mempengaruhi iklim bisnis.

"Pada akhir September 2020, total kredit BCA tercatat sebesar Rp581,9 triliun, turun 0,6 persen YoY. Pertumbuhan positif pada kredit korporasi menopang penyaluran kredit BCA secara keseluruhan di tengah pelemahan kredit segmen lainnya," katanya.

Tercatat kredit korporasi sebesar Rp252,0 triliun, meningkat 8,6 persen YoY, sementara kredit komersial dan UKM turun 4,9 persen YoY menjadi Rp182,7 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, KPR turun 3,1 persen YoY menjadi Rp89,3 triliun dan KKB turun 19,3 persen secara YoY menjadi Rp38,6 triliun.

Saldo outstanding kartu kredit turun 18,5 persen secara YoY menjadi Rp10,9 triliun. Total portofolio kredit konsumer turun 9,4 persen secara YoY menjadi Rp141,7 triliun.

Baca Juga: BCA Umumkan Nama Baru Bank Royal Jadi Bank Digital BCA

2. Aset BCA tembus seribu triliun

Kuartal 3 Laba BCA Turun, Tapi Aset Tembus  Seribu Trilliun Direktur Utama Bank BCA, Jahja Setiaatmadja (Dok. Humas BCA)

Dari sisi pendanaan, BCA berhasil mencatat kinerja yang solid pada sembilan bulan pertama 2020. CASA tumbuh 16,1 persen YoY, mencapai Rp596,6 triliun. BCA juga menghasilkan total dana pihak ketiga dengan pertumbuhan sebesar 14,3 persen YoY menjadi Rp780,7 triliun. Sementara itu, deposito berjangka meningkat sebesar 8,8 persen YoY mencapai Rp184,1 triliun.

"Pertumbuhan dana pihak ketiga yang solid tersebut telah mendukung pertumbuhan total aset BCA menembus level seribu triliun atau tepatnya Rp1003, 6 triliun, meningkat 12,3 persen YoY," tuturnya. 

3. Pertumbuhan pendapatan bunga bersih BCA meningkat

Kuartal 3 Laba BCA Turun, Tapi Aset Tembus  Seribu Trilliun Direktur Utama Bank BCA, Jahja Setiaatmadja (Dok. Humas BCA)

Kemudian BCA mencatat pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 9,0 persen YoY menjadi Rp40,8 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2020, terutama ditopang oleh beban bunga yang rendah.

"BCA telah menurunkan suku bunga berbagai produk pendanaan, sejalan dengan kebijakan suku bunga rendah dari Bank Indonesia. Pendapatan selain bunga tercatat sebesar Rp15,1 triliun, meningkat 3,0 persen," ujarnya.

Adapun, total pendapatan operasional selama sembilan bulan pertama tahun 2020 mencapai sebesar Rp55,9 triliun, tumbuh 7,3 persen secara YoY. Beban operasional tercatat sebesar Rp22,1 triliun atau turun sebesar Rp216 miliar dibanding tahun lalu.

Baca Juga: BCA Buka Lowongan untuk S1 Penempatan Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya