Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Mendapatkan Rp100 Juta Pertama dalam Waktu Realistis dan Terukur

ilustrasi uang rupiah (unsplash.com/Mufid Majnun)
Intinya sih...
  • Menentukan target keuangan yang ingin dicapai secara spesifik dan terukur.
  • Menyisihkan uang di awal bukan menunggu ada sisa uang di akhir.
  • Mencatat pemasukan dan pengeluaran secara disiplin.

Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana cara mendapatkan Rp100 juta pertama tanpa harus mengorbankan segalanya? Pertanyaan itu muncul ketika seseorang mulai berpikir serius mengenai kestabilan keuangan dan perencanaan masa depan. Tantangan terbesar bukan hanya dari jumlahnya, tetapi dari konsistensi dan strategi yang tepat untuk mencapainya.

Nilai Rp100 juta mungkin terdengar besar, terutama bagi mereka yang baru mulai bekerja atau punya gaji terbatas. Namun, dengan pendekatan yang tepat, target tersebut sangat mungkin diwujudkan dalam rentang waktu tertentu. Mari bahas bersama langkah-langkah strategis dan realistis yang bisa diterapkan. Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

1. Menentukan target keuangan yang ingin dicapai secara spesifik dan terukur

ilustrasi menentukan target keuangan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Langkah pertama menuju Rp100 juta adalah menentukan target secara konkret dan realistis. Jangan hanya menyimpan angan-angan menjadi "lebih kaya", tetapi pecah target tersebut ke dalam nominal yang terukur dan jangka waktu tertentu. Misalnya, mengumpulkan Rp100 juta dalam waktu tiga tahun berarti perlu menyisihkan sekitar Rp2,78 juta setiap bulan. Jumlah ini mungkin terdengar berat, tetapi bisa dicapai dengan kombinasi penghematan dan penghasilan tambahan.

Menggunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) akan membuat tujuan lebih terarah. Dengan pendekatan ini, kamu bisa mengukur perkembanganmu setiap bulan dan menyesuaikan strategi bila diperlukan. Target yang konkret juga akan memotivasi lebih kuat dibanding keinginan abstrak yang tidak memiliki batas waktu.

2. Menyisihkan uang di awal bukan menunggu ada sisa uang di akhir

ilustrasi menyisihkan uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kesalahan umum yang sering dilakukan yakni menabung dari sisa pengeluaran. Sayangnya, untuk pendapatan pas-pasan, uang sisa hampir selalu habis terlebih dahulu. Cara yang lebih efektif adalah dengan langsung menyisihkan dana tabungan di awal saat gajian masuk. Metode ini akan membuat posisi tabungan sebagai kewajiban, bukan opsi.

Alokasi minimal 20 persen dari penghasilan setiap bulan agar bisa menjadi patokan awal. Jika gaji Rp3 juta, maka Rp600 ribu harusnya langsung masuk ke tabungan atau rekening investasi. Sisanya digunakan untuk kebutuhan harian. Pola ini akan mengubah kebiasaan konsumsi dan melatih disiplin finansial. Bahkan jika hanya bisa menyisihkan 10 persen di awal, lebih baik konsisten sedikit daripada tidak sama sekali.

3. Mencatat pemasukan dan pengeluaran secara disiplin

ilustrasi mencatat keuangan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Manajemen keuangan tanpa pencatatan hanya akan berujung pada asumsi. Sering kali, pengeluaran kecil seperti jajan, transportasi online, atau langganan digital tampak sepele, namun bisa mencapai ratusan ribu rupiah dalam sebulan. Tanpa pencatatan, kebocoran ini tak terlihat dan sulit dikendalikan.

Mencatat keuangan harian memungkinkan kamu mengevaluasi pengeluaran yang tidak perlu dan merancang alokasi anggaran yang lebih sehat. Gunakan aplikasi sederhana seperti Money Lover, Spendee, atau bahkan spreadsheet Google. Kebiasaan ini membantu menjaga fokus terhadap target Rp100 juta dengan memantau setiap rupiah yang keluar.

4. Mencari penghasilan tambahan yang relevan dengan skill

ilustrasi freelance (pexels.com/cottonbro studio)

Dengan penghasilan UMR, menabung saja tidak cukup. Salah satu cara mempercepat akumulasi dana yakni dengan membuka sumber penghasilan kedua. Pilihan yang realistis meliputi pekerjaan freelance, menjual produk digital, menjadi admin media sosial, atau membuka jasa berbasis keterampilan pribadi seperti desain, penulisan, atau penerjemahan.

Tambahan Rp1 juta per bulan dari usaha sampingan bisa menambah kurang lebih Rp36 juta dalam tiga tahun. Tidak harus pekerjaan besar, yang penting konsisten. Kuncinya adalah memanfaatkan waktu luang dan keterampilan yang dimiliki. Jangan terpaku pada tren "cepat kaya" karena sering kali itu justru menjebak dalam skema tidak realistis.

5. Membangun dana darurat sebelum mulai investasi

ilustrasi dana darurat (pexels.com/Ahsanjaya)

Sebelum melangkah lebih jauh ke investasi, langkah fundamental yang sering dilupakan adalah memiliki dana darurat. Dana ini akan menjadi pelindung finansial jika terjadi kondisi tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendadak lainnya. Tanpa dana ini, seluruh tabungan atau investasi bisa terpaksa dicairkan dan mengacaukan rencana jangka panjang.

Idealnya, dana darurat setara dengan 3–6 bulan pengeluaran. Untuk pengeluaran bulanan sebesar Rp2 juta, maka paling tidak perlu disiapkan uang sebesar Rp6 juta hingga Rp12 juta. Dana ini sebaiknya disimpan di tempat yang mudah diakses tapi tidak terlalu menggoda untuk digunakan, seperti rekening terpisah tanpa kartu ATM atau e-wallet khusus simpanan.

Cara mendapatkan 100 juta pertama bukanlah perkara keberuntungan atau instan, tetapi hasil dari kombinasi strategi, konsistensi, dan kedisiplinan finansial yang terus dikembangkan. Mengatur keuangan secara sistematis, menyisihkan pendapatan secara rutin, serta menambah penghasilan lewat potensi yang dimiliki adalah bagian penting dari proses ini. Dengan pola hidup yang lebih terarah dan perencanaan yang matang, bukan hal mustahil bagi kamu untuk mencapai angka 100 juta pertama dalam waktu yang realistis. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us