Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Menyusun Alokasi Aset saat Berinvestasi Forex

ilustrasi saham (unsplash.com/Jason Briscoe)
ilustrasi saham (unsplash.com/Jason Briscoe)
Intinya sih...
  • Pahami profil risiko dan tujuan investasimu- Tentukan tipe investor konservatif, moderat, atau agresif.- Alokasikan dana sesuai dengan tujuan investasi dan toleransi risiko.
  • Tentukan persentase alokasi berdasarkan diversifikasi- Bagi dana ke major pairs, minor pairs, dan exotic pairs.- Diversifikasi untuk menghindari ketergantungan pada satu pasangan mata uang.
  • Alokasikan dana khusus untuk cadangan dan manajemen risiko- Pisahkan dana cadangan dari modal utama.- Gunakan dana cadangan hanya dalam situasi darurat.

Investasi di pasar valuta asing atau Forex sebetulnya memiliki potensi keuntungan yang besar, namun tetap disertai dengan risiko apabila tidak dikelola dengan strategi yang memadai. Salah satu kunci utama dalam menghadapi fluktuasi dari pasar forex adalah bagaimana caranya menyusun alokasi aset yang seimbang, realistis, dan juga sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Melalui alokasi aset yang baik, maka kamu tidak hanya memproteksi portofolio dari kerugian besar, namun juga bisa membuka peluang agar pertumbuhannya berlangsung secara berkelanjutan. Penting untuk memahami beberapa cara berikut ini untuk menyusun alokasi aset ketika berinvestasi forex agar risikonya tetap terkendali dengan baik.

1. Pahami profil risiko dan tujuan investasimu

ilustrasi investasi (unsplash.com/Tech Daily)
ilustrasi investasi (unsplash.com/Tech Daily)

Langkah pertama dalam menyusun alokasi aset adalah mengenali terlebih dahulu profil risiko dan tujuan investasi pribadi. Kamu harus menentukan apakah memang termasuk ke dalam tipe investor konservatif, moderat, atau agresif, sehingga dapat memengaruhi caramu dalam membagi dana tersebut ke setiap instrumen forex.

Jika memang kamu memiliki tujuan jangka pendek dengan toleransi risiko yang rendah, maka semestinya dapat mengalokasikan dana lebih banyak ke pasangan mata uang yang stabil dan juga minim akan volatilitas. Sementara jika kamu mungkin lebih mengejar pada pertumbuhan jangka panjang, maka aset dengan risiko lebih tinggi bisa menjadi pilihan alternatifnya.

2. Tentukan persentase alokasi berdasarkan diversifikasi

ilustrasi investasi (unsplash.com/Tech Daily)
ilustrasi investasi (unsplash.com/Tech Daily)

Setelah mengetahui profil risiko, tentu semestinya kamu dapat menentukan persentase dana yang nantinya akan dialokasikan ke berbagai aset forex, seperti major pairs, minor pairs, atau exotic pairs. Diversifikasi ini memiliki tujuan penting agar menghindari potensi ketergantungan pada satu pasangan mata uang, sehingga risikonya dapat lebih menyebar secara proporsional.

Contohnya kamu mungkin bisa mengalokasikan 60 persen dana untuk major pairs yang lebih stabil, 30 persen untuk minor pairs, dan 10 persen untuk exotic pairs yang memang lebih berisiko, namun menawarkan potensi keuntungan yang besar. Strategi ini dapat membantumu untuk memastikan keseimbangan portofolio apabila pasar mengalami gejolak.

3. Alokasikan dana khusus untuk cadangan dan manajemen risiko

ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dalam investasi forex sebetulnya memiliki dana cadangan atau risk capital sangat penting untuk mengantisipasi kondisi pasar yang mungkin tidak menentu. Dana ini memiliki fungsi utama sebagai proteksi ketika pasar bergerak melawan posisimu dan juga menghindari kerugian yang lebih besar.

Sebaiknya pisahkan dana cadangan dari modal utama dan juga jangan digunakan sembarangan untuk transaksi, kecuali memang dalam situasi yang benar-benar darurat. Setidaknya dengan melakukan alokasi dana risiko yang jelas, maka kamu bisa menghindari potensi overtrading dan juga menghindari kesalahan finansial jangka panjang.

4. Evaluasi dan sesuaikan alokasi secara berkala

ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pasar forex sangat dinamis, sehingga mengalokasikan aset yang telah disusun hari ini bisa saja tidak relevan lagi di beberapa bulan ke depan. Tidak heran apabila penting untuk melakukan evaluasi portofolio secara berkala, sehingga dapat menyesuaikannya dengan perkembangan pasar dan juga kondisi keuangan pribadi.

Tinjau kembali performa pada setiap pasangan mata uang, termasuk memperhatikan berita ekonomi global dan juga melakukan rebalancing apabila memang diperlukan. Melalui cara tersebut, maka strategi alokasi aset pun akan tetap adaptif dan optimal dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi di pasar.

Menyusun alokasi aset pada saat berinvestasi forex sebetulnya merupakan langkah penting yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Dengan perencanaan yang matang dalam melakukan alokasi, maka hal ini akan menjaga modal tetap aman dan juga meningkatkan peluang keberhasilan jangka panjang. Ingatlah bahwa dalam dunia forex kemampuan dalam mengelola aset merupakan aspek penting dalam memeroleh keberhasilan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us