5 Tips Kumpulkan Dana Darurat, Bedakan dengan Tabungan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kita perlu menyediakan dana darurat? Banyak orang menganggap dana darurat dan tabungan adalah hal yang sama. Padahal, keduanya jelas berbeda.
Perlu disadari, dana darurat merupakan dana yang dikhususkan untuk hal-hal darurat. Sifat dan kemunculannya tak terduga. Lalu, tabungan adalah dana yang disimpan dengan tujuan tertentu di masa depan. Berikut ini akan dipaparkan beberapa tips untuk menyimpan dana darurat. Yuk, simak!
1. Lakukan pencatatan keuangan
Alokasi dana darurat sering disepelekan. Padahal, hal-hal tak terduga bukan tak mungkin akan terjadi dalam hidup. Pandemik kemarin merupakan contoh nyata bahwa dana darurat sangat diperlukan.
Pertama, lakukanlah pencatatan keuangan. Kamu perlu mengetahui besaran pengeluaranmu setiap bulan. Dengan mengetahui besarannya, apakah selama ini kamu sudah cukup bijak dalam mengelola keuangan?
2. Tetapkan nominal dana darurat
Tidak ada kata terlambat. Jika kamu mendapati bahwa selama ini pengeluaran belum bijak, saatnya untuk bertransformasi. Dana darurat penting disiapkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mendesak.
Lalu, berapa nominal dana darurat yang perlu disiapkan? Besaran dana darurat sifatnya subyektif, masing-masing orang tentu berbeda. Namun demikian, sebagai rekomendasi, kamu bisa pertimbangkan statusmu saat ini.
Jika berstatus single, tetapkan dana darurat sebesar 3—4 kali pengeluaran bulanan. Lalu, jika sudah berkeluarga, besarannya paling tidak 6—7 kali pengeluaran. Penetapan target dana darurat bisa membuat kita lebih bersemangat untuk mengumpulkannya.
Baca Juga: 5 Perbedaan Dana Darurat dan Tabungan, Lebih Penting yang Mana?
3. Batasi pengeluaran sebelum target dana darurat terpenuhi
Editor’s picks
Saat hidup sedang baik-baik saja, kebutuhan dana darurat terlihat tidak begitu penting. Namun demikian, bayangkan jika situasi-situasi mendesak terjadi dalam hidupmu, seperti sakit, PHK, bencana alam, dan lain-lain. Jika hal tersebut terjadi, apakah kamu akan berutang untuk mencukupi kebutuhan?
Berutang tidak selamanya buruk. Untuk mengembangkan usaha, beberapa orang memerlukan utang produksi yang telah dipikirkan secara matang. Namun demikian, utang pribadi akan menambah beban finansial.
Sebelum hal tersebut terjadi, beberapa upaya perlu dilakukan untuk mengumpulkan dana darurat. Caranya adalah dengan membatasi pengeluaran bulanan. Pangkas kembali pengeluaran yang dirasa tidak penting, seperti membeli baju baru, tas, nongkrong di kafe, dan sebagainya.
4. Cari penghasilan tambahan jika target belum terpenuhi
Ada banyak pekerjaan yang bisa kamu lakukan untuk mencari penghasilan tambahan. Hanya satu masalahnya, apakah kamu punya cukup waktu untuk melakukan pekerjaan sampingan tersebut?
Pekerjaan sampingan terbuka lebar, mulai dari berjualan online, freelance tutor, freelance menulis, dan sebagainya. Jika memungkinkan, ambillah pekerjaan sampingan yang sesuai dengan disenangi dan dikuasai. Kemudian, alokasikan penghasilannya untuk dana darurat.
5. Siapkan rekening khusus untuk dana darurat
Tips terakhir dan juga paling penting adalah menyediakan rekening khusus untuk dana darurat. Mengapa hal ini penting dilakukan? Tentu agar alokasi antara dana transaksi, dana tabungan, dan dana darurat tidak tercampur.
Jika ketiga pos tersebut disatukan, bukan tidak mungkin kita akan tergoda mengambil dana darurat untuk transaksi. Jika hal tersebut terjadi terus-menerus tanpa sadar, lantas kapan dana darurat akan terkumpul?
Dana darurat tidak akan terkumpul tanpa adanya keteguhan dan ketegasan. Sebelum terlambat dan menyesal, penyimpanan dana darurat perlu dilakukan sesegera mungkin. Yuk, ciptakan kebebasan finansial dengan memiliki dana darurat.
Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Memiliki Tabungan, Penyelamat Situasi Darurat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.