Banyak orang mengira bahwa investasi hanya bisa dilakukan jika memiliki penghasilan besar, sementara yang bergaji UMR sering kali merasa harus memilih antara kebutuhan pokok atau menabung. Padahal, dengan strategi yang tepat, gaji UMR pun tetap bisa dialokasikan untuk kebutuhan jangka pendek dan panjang. Termasuk di dalamnya dana darurat, yang sebenarnya bukan hanya untuk mereka yang berpenghasilan tinggi, melainkan penting bagi siapa pun yang ingin punya pegangan saat situasi tidak terduga datang.
Investasi dan dana darurat bukan soal besar kecilnya pemasukan, melainkan soal pengelolaan. Bukan berarti semua orang harus memaksa diri hidup irit tanpa menikmati hidup, tapi lebih pada cara menyiasati arus kas agar tetap punya ruang bernapas. Gaji UMR yang saat ini rata-rata berkisar antara 2 hingga 5 juta rupiah per bulan di berbagai kota di Indonesia, tentu menantang jika digunakan untuk membangun dua hal sekaligus. Namun bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Berikut beberapa pendekatan yang bisa dipertimbangkan agar gaji UMR bisa investasi dan punya dana darurat secara realistis.