5 Langkah Panduan Investasi di Pasar Modal bagi Pemula, yuk Mulai!

Investor saham di Indonesia didominasi millennial lho

Jakarta, IDN Times - Kata siapa investasi hanya bisa dilakukan oleh kalangan usia matang? Anggapan itu sudah tidak lagi relevan, terpatahkan dengan bukti statistik bahwa demografi investor pasar modal di Indonesia semakin didominasi kelompok usia muda millennial.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) di pasar modal domestik hingga akhir 2020 mencapai 3,87 juta investor. Angka itu meningkat 56 persen dibanding posisi akhir 2019.

Dari jumlah itu, hampir separuhnya berusia di bawah 30 tahun, sedangkan rentang usia 31-40 tahun mencapai 25 persen dari jumlah total investor domestik pada 2020. Dengan kata lain, 70 persen investor pasar modal Indonesia adalah anak muda. 

Bagi kamu yang belum mulai berinvestasi, sekaranglah saatnya. Tapi, jangan sampai kamu memulai investasi tanpa persiapan dan pengetahuan yang mumpuni. Sebelum kamu berinvestasi di pasar modal, berikut ada beberapa tips yang bisa kalian lihat terlebih dahulu sebagai referensi.

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan pada Investasi Saham Saat IHSG Turun

1. Miliki tujuan keuangan yang jelas

5 Langkah Panduan Investasi di Pasar Modal bagi Pemula, yuk Mulai!pexels.com/Pixabay

Secara sederhana, tujuan keuangan dimaknai sebagai sebuah kondisi yang ingin diwujudkan terkait target dana finansial pada periode tertentu. Dengan memiliki tujuan keuangan, cara investasi yang kamu lakukan dapat lebih terarah karena memiliki target dan strategi jelas.

Tujuan keuangan juga bisa dibagi menurut target waktu. Pertama, tujuan keuangan jangka pendek. Ini adalah tujuan keuangan yang ingin diwujudkan dalam waktu kurang dari 3 tahun. Contohnya, dana mudik dan liburan akhir tahun, dana uang muka rumah pertama, dan lain sebagainya.

Kedua, tujuan keuangan jangka menengah yaitu target dana yang ingin dikumpulkan dalam rentang 3-5 tahun. Contohnya, dana menikah 3 tahun lagi, dana sekolah pascasarjana, dan lain-lain.

Ketiga, tujuan keuangan jangka panjang yaitu target dana yang ingin diraih dalam rentang waktu di atas 5 tahun. Ini termasuk dana pensiun, dana pendidikan anak di universitas, dan lain sebagainya.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Jadi Investor Saham dari Lo Kheng Hong

2. Pahami konsep dan risiko investasi

5 Langkah Panduan Investasi di Pasar Modal bagi Pemula, yuk Mulai!ilustrasi investasi (pexels.com/Yan Krukov)

Hal yang perlu kamu ingat baik-baik sebelum kamu memulai investasi adalah risiko yang mungkin terjadi. Kamu tidak boleh hanya memikirkan keuntungan alias return dalam berinvestasi.

Ada risiko investasi yang juga perlu jadi pertimbangan kamu. Kamu perlu mempelajari kondisi-kondisi yang mungkin terjadi saat kamu mengalami kerugian dalam berinvestasi. Pelahari juga cara meminimalisasinya. Ini juga akan berpengaruh terhadap perencanaan keuangan kamu secara keseluruhan.

Kamu tidak bisa menggunakan pos-pos anggaran tertentu seperti dana darurat atau pos kebutuhan utama lain sebagai modal investasi. Sebab, jika kamu mengalami kerugian hal tersebut akan membuat kondisi finansial kamu terancam tidak sehat.

3. Tentukan instrumen investasi

5 Langkah Panduan Investasi di Pasar Modal bagi Pemula, yuk Mulai!Ilustrasi investasi (pexels.com/Lukas)

Setelah memiliki tujuan keuangan yang sudah dikategorisasi berdasarkan jangka waktu pencapaian dan memahami konsep risiko, selanjutnya kamu bisa mulai menentukan pilihan instrumen investasi.

Kamu perlu memilih instrumen yang tepat sesuai time horizone tujuan keuangan dan profil risiko kamu. Time horizone sangat penting karena akan mempengaruhi penilaian terhadap risiko sebuah instrumen investasi.

Pelajari sebanyak mungkin informasi mengenai pilihan instrumen investasi. Jangan memilih asal-asalan. efektivitasnya dalam membantu kamu mencapai target dana yang sudah ditentukan. 

Baca Juga: 5 Cara Sederhana untuk Hindari Perilaku FOMO dalam Finansial

4. Buka rekening investasi

5 Langkah Panduan Investasi di Pasar Modal bagi Pemula, yuk Mulai!Ilustrasi pergerakan saham. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Setelah memiliki rencana tujuan keuangan yang jelas berikut pilihan instrumen investasinya, saatnya mengeksekusi rencana tersebut. Jika kamu mau berinvestasi di pasar modal, kamu wajib memiliki rekening investasi.

Cara membuka rekening investasi tidaklah sulit. Kamu bisa melakukannya melalui lembaga keuangan yang tepat seperti di perusahaan sekuritas bila ingin investasi saham, atau di perusahaan manajer investasi apabila hendak memulai investasi reksa dana secara online, dan lain-lain.

Biasanya yang dibutuhkan untuk membuka rekening investasi adalah kartu identitas pribadi, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nomer rekening bank, pengisian formulir initial investment, dan syarat-syarat lain yang bisa kamu cek di lembaga keuangan terkait.

Saat ini, memulai investasi semakin mudah dengan keberadaan perusahaan financial technology (fintech). Kamu bisa memulainya hanya dari gadget, tinggal unduh aplikasi tanpa harus ke kantor fisik perusahaan terkait.

FYI, untuk modal investasi juga tidak mahal, lho. Kamu bisa memulai investasi dengan modal minimal. Misalnya, investasi reksa dana dapat dimulai cukup dengan Rp100 ribu saja. Investasi saham juga tidak mahal yaitu cukup membeli 1 lot (100 lembar) saham sebagai awalan.

5. Jalankan investasi secara disiplin

5 Langkah Panduan Investasi di Pasar Modal bagi Pemula, yuk Mulai!Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Dalam berinvestasi, kamu perlu memiliki strategi yang tepat. Strategi membantu kamu mengoptimalkan modal agar bisa mencapai target investasi sesuai tujuan keuangan. Pastikan kamu mempelajari berbagai informasi mendasar tentang jenis instrumen investasi beserta strategi-strategi yang kamu pilih.

Misalnya, untuk investasi reksa dana saham, kamu bisa memilih strategi dollar cost averaging (DCA) atau investasi berkala setiap bulan. Kamu tidak memiliki waktu khusus untuk memantau pergerakan pasar saham harian.  Atau jika kamu memilih investasi saham, ada strategi value investing dalam investasi saham, dan strategi-strategi lain yang bisa dipilih sesuai kenyamanan dan tujuan keuangan.

Jangan lupa untuk melakukan evaluasi kinerja investasi secara berkala minimal setiap semester. Kamu bisa mengecek kinerja dari laporan hasil investasi yang rutin dikirimkan oleh sekuritas atau manajer investasi terkait.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya