Buka Fintech Summit 2020, Jokowi Ingatkan Ancaman Kejahatan Siber

Indonesia masuk dalam 10 negara paling rawan cyber crime

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengingatkan para inovator fintech akan ancaman kejahatan siber dalam layanan digital keuangan. Oleh karena itu, dia meminta kepada seluruh pelaku layanan digital, khususnya di sektor keuangan untuk terus menyiapkan mitigasi terbaiknya.

"Harus diingat perkembangan teknologi di sektor keuangan menimbulkan risiko, antar lain kejahatan siber, misinformasi dan transaksi eror serta penyalahgunaan data pribadi. Apalagi regulasi layanan keuangan tidak seketat perbankan," kata Presiden Jokowi saat memberi sambutan dalam Indonesia Fintech Summit 2020, Rabu (11/11/2020).

1. Jokowi harapkan inovator fintech tingkatkan literasi keuangan

Buka Fintech Summit 2020, Jokowi Ingatkan Ancaman Kejahatan SiberPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Disamping itu, mantan Wali Kota Solo ini berharap para inovator fintech tidak hanya menjadi penyalur pinjaman maupun pembayaran online, tetapi juga penggerak utama literasi keuangan digital bagi masyarakat.

"Para inovator fintech juga harus mengembangkan diri secara terus-menerus untuk menjalankan fungsi agregator dan inovatif credit scoring. Memberikan layanan equity crowdfunding dan project financing," ucap dia.

Baca Juga: Fintech P2P Lending Kini Lebih Selektif Kasih Pinjaman 

2. Jokowi ingin inovator fintech terus tingkatkan layanan untuk masyarakat

Buka Fintech Summit 2020, Jokowi Ingatkan Ancaman Kejahatan SiberIlustrasi Fintech (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan perkembangan yang terus berlangsung saat ini, Jokowi berharap inovator fintech dapat terus meningkatkan layanan untuk masyarakat. Di sisi lain, kualitas keamanan juga perlu terus dikawal dengan baik 

"Dengan cara ini saya berharap industri fintech dapat memberikan layanan yang aman bagi masyarakat," imbuh dia.

3. Indonesia masuk daftar negara rawan kejahatan siber

Buka Fintech Summit 2020, Jokowi Ingatkan Ancaman Kejahatan SiberIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan Financial Services Information Sharing and Analysis Center (FS-ISAC), Indonesia termasuk dalam daftar 10 negara di dunia yang rentan kejahatan teknologi informasi di dunia maya atau cyber crime. Laporan FS-ISAC itu dirilis pada kuartal II-2020, di mana Indonesia menduduki peringkat ke-9.

"Indonesia sendiri sangat rentan terhadap serangan cyber, dari publikasi Financial Service Information Sharing and Analysis Center yang dilakukan pada kuartal II tahun ini, menyebutkan bahwa Indonesia masuk ke dalam 10 besar, kita peringkat 9 negara yang rentan akan serangan cyber, tentu ini jadi perhatian kita bagaimana membuat proteksi di sini," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng.

Baca Juga: Jokowi Minta Capaja TNI-Polri Waspadai Kejahatan Siber Lintas Negara

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya