RI Peringkat 2, BCA dan BRI Unggul di Perbankan Berkelanjutan WWF

Ada 8 bank kita yang masuk kriteria dari total 38 di ASEAN

Jakarta, IDN Times - WWF kembali meluncurkan Laporan Sustainable Banking Assessment (SUSBA) edisi ke-4 di Singapura pada Selasa, 21 September 2020. Indonesia menempati posisi ke-2 dalam penilaian integrasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) pada 38 bank di ASEAN.

“Sejak 2019, penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 51 tentang Keuangan Berkelanjutan yang berlaku bagi bank kategori BUKU 3 dan 4, telah mendorong peningkatan pengungkapan integrasi LST secara lebih merata di sektor perbankan Indonesia, sehingga berhasil menempati posisi ke-2 di lingkup ASEAN," kata Penanggung jawab untuk program keuangan berkelanjutan Yayasan WWF Indonesia, Rizkiasari Yudawinata dalam keterangan resminya, Selasa (1/12/2020). 

1. Bank-bank di Indonesia yang masuk dalam penilaian SUSBA

RI Peringkat 2, BCA dan BRI Unggul di Perbankan Berkelanjutan WWFIlustrasi buku tabungan BRI dan BCA (IDN Times/Umi Kalsum)

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

Adapun bank-bank di Indonesia yang dinilai berdasarkan SUSBA yakni:

  • Bank Central Asia Tbk (BCA)
  • Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
  • Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat)
  • Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
  • Bank Panin Tbk (Panin)
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB)
  • Bank Permata Tbk (Permata)
  • Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Tahun ini, terdapat penambahan cakupan, yakni sebanyak masing-masing lima bank dari Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Berdasarkan penilaian, rata-rata perbankan telah mengalami kemajuan terkait kegiatan pembiayaan yang mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial.

Penilaian SUSBA ini menggunakan kerangka kerja yang mencakup enam pilar integrasi LST yakni tujuan, kebijakan, proses, orang, produk, dan portofolio, dan juga fitur baru berupa analisa sektoral dan isu terkait secara lebih mendalam mengenai kebijakan pembiayaan sektoral.

2. BCA dan BRI menjadi bank paling unggul dalam pemenuhan kriteria SUSBA

RI Peringkat 2, BCA dan BRI Unggul di Perbankan Berkelanjutan WWFGedung Bank BCA (Website/bca.co.id)

Rizkiasari menyebutkan bahwa bank-bank Indonesia unggul dalam hal pengungkapan integrasi LST ke dalam strategi bisnis secara keseluruhan, kebijakan sektor spesifik, serta telah memiliki program peningkatan kapasitas untuk keuangan berkelanjutan.

Adapun dua bank di Indonesia yang terunggul dalam pemenuhan kriteria di tahun ini adalah BRI dan BCA. BRI masuk ke dalam 10 besar bank yang memenuhi kriteria tertinggi di tingkat ASEAN. BRI memenuhi 40 dari total 70 kriteria, sedangkan BCA sebanyak 33 kriteria.

Selain itu, BRI adalah bank pertama di Indonesia yang mengungkapkan bahwa tidak lagi akan membiayai kegiatan bisnis yang akan berdampak negatif terhadap UNESCO World Heritage Sites.

"Pada tahun ini, cakupan penilaian SUSBA diperluas, dengan ditambahnya bank Jepang dan Korsel. Bank-bank di kedua negara tersebut memainkan peranan penting terhadap kegiatan bisnis di Asia Tenggara," jelas dia.

Namun demikian, Rizkiasari menilai dibutuhkan keselarasan dan kesetaraan norma dalam penerapan keuangan berkelanjutan di tataran Asia, mengingat ketergantungan dalam hal ekonomi di antara negara-negara di wilayah tersebut.

Keselarasan ini, lanjut Rizkiasari, penting untuk memberikan kontribusi yang signifikan untuk menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan, dan membangun daya lenting industri keuangan terhadap risiko perubahan iklim dan degradasi lingkungan.

"SUSBA diharapkan dapat membantu perbankan di wilayah dimaksud untuk meningkatkan kesetaraan penerapan keuangan berkelajutan,” tambah Rizkiasari.

3. Keunggulan bank asal Jepang dan Korea Selatan

RI Peringkat 2, BCA dan BRI Unggul di Perbankan Berkelanjutan WWFWarga Jepang menunggu lampu hijau di Shibuya Crossing. 9 Desember 2019 (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Sementara itu. bank Jepang dinilai lebih baik dari sisi kriteria terkait pengelolaan risiko dan peluang terkait perubahan iklilm. Seluruh bank yang dinilai secara eksplisit telah sejalan dengan rekomendasi Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD), sebuah gugus tugas keuangan berkelanjutan yang dibentuk oleh Financial Stability Board (FSB).

Jepang juga unggul dalam hal pilar Produk, di mana setiap bank mencapai setidaknya 75 persen dari kriteria pilar ini. Negeri Matahari Terbit tidak hanya menawarkan produk keuangan, akan tetapi mempunyai target untuk meningkatkan pembiayaan bahkan secara aktif mendorong kinerja nasabahnya dengan jasa konsultasi maupun kegiatan sosialiasi.

Sedangkan bank asal Korsel unggul dalam pengungkapan visi dan strategi jangka panjang mereka, pada tataran yang sama dengan perbankan di ASEAN. Namun secara umum, pengungkapannya masih lemah pada pilar Kebijakan dan proses dalam hal pengelolaan risiko LST pada kegiatan pembiayaan.

"KB Koomin Bank merupakan satu-satunya bank Korsel yang telah memiliki kebijakan untuk tidak lagi memberikan pembiayaan baru untuk proyek konstruksi pembangkit listrik berbasis batu bara," ucapnya.

Baca Juga: Indonesia Harap ASEAN dan AS Perkuat 3 Kerja Sama Ini

Topik:

  • Anata Siregar
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya