Jakarta, IDN Times - Dalam pasar modal, terdapat banyak pilihan instrumen investasi. Para investor dibebaskan untuk memilih instrumen apapun yang cocok pada kondisi finansial mereka.
Namun, tidak jarang investor baru atau pemula dalam hal investasi kebingungan dalam menentukan instrumen investasi yang tepat. Maka itu, IDN Times merangkum 5 instrumen investasi yang dapat menjadi pilihan bagi pemula, mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang. Apa saja ya?
Instrumen ini merupakan tempat investasi jangka pendek yang banyak digandrungi oleh para milenial dan gen Z. Hal ini terjadi karena Peer-to-Peer Lending atau P2P Lending adalah wadah investasi yang kekinian dengan modal yang terbilang kecil, bisa dimulai 100 ribu rupiah saja.
P2P Lending dijalankan dengan sistem peminjaman modal kepada pihak lain, seperti pelaku UMKM melalui sebuah platform aplikasi. Selain menjadi peminjam modal atau lender, kamu juga bisa menjadi borrower yang bertindak sebagai peminjam modal. Jadi, Keuntungan dari hasil pengelolaan dana berupa suku bunga dengan besaran tertentu.
Selain itu, jangka waktu berinvestasi di P2P Lending pun termasuk pendek dan cepat, mulai dari 6 bulan, 1 tahun, sampai 2 tahun. Perlu diingat, pastikan pilihan P2P Lending kamu terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar hak-hak sebagai investor terlindungi, juga terhindar adanya penipuan.
Instrumen investasi untuk pemula selanjutnya adalah reksa dana. Instrumen ini adalah salah satu media investasi dengan imbal hasil yang cukup besar. Namun, risiko yang harus dihadapi pun sebanding dengan return yang dihasilkan.
Modal awal untuk berinvestasi dalam reksa dana cenderung ramah di kantong dan investor tidak perlu repot mengecek portofolio karena ada Manajer Investasi yang akan menolong investor untuk mengelola dananya. Dengan begitu, kamu tidak perlu memikirkan kemana uang harus diletakkan untuk mendapatkan keuntungan.
Salah satu jenis investasi yang banyak dipilih adalah Reksa Dana Pasar Uang (RDPU). Reksa dana ini termasuk jenis investasi jangka pendek dengan risiko yang rendah. Selain itu, minimal modal yang dibutuhkan untuk berinvestasi di RDPU minimal Rp100 ribu saja.
Deposito merupakan salah satu instrumen jangka pendek yang dimiliki oleh semua bank. Seperti pada umumnya, sistem deposito seperti menabung di bank tetapi tidak bisa menarik tabungan tersebut dalam jangka waktu tertentu, mulai dari 3 bulan hingga satu tahun.
Dengan menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu di deposito, kamu bisa mendapatkan keuntungan mulai dari 5 hingga 8 persen per tahun. Tentu saja, uang tersebut harus tetap berada di dalam bank. Jika kamu mengambil uang tersebut sebelum jatuh tempo, akan dikenakan denda.
Selain itu, deposito menjadi pilihan banyak orang, termasuk pemula untuk berinvestasi karena risiko yang diterima cukup rendah.
Salah satu instrumen investasi yang paling umum dalam pasar modal adalah saham. Saham merupakan bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal.
Meskipun memiliki risiko yang tinggi, investasi saham bisa memberikan imbal hasil atau keuntungan yang tinggi, baik dari dividen maupun kenaikan harga saham.
Kini, seseorang bisa mulai membeli saham di BEI dengan modal sekitar Rp100 ribu untuk pemula. Modal ini ditentukan oleh tiga faktor, yaitu harga saham perusahaan, fee transaksi sekuritas, dan jumlah saham yang akan dibeli.
Emas adalah salah satu logam mulia yang menjadi instrumen investasi favorit sejak dahulu kala. Bahkan, emas sudah menjadi lambang kekayaan sejak zaman dulu.
Investasi logam mulia dikenal dengan fleksibilitasnya, dari modal yang kecil, sedang hingga besar. Ukuran yang terkecil pun bisa kita pilih, yaitu seberat 0.5 gram. Selain itu harga emas yang cenderung stabil menjadikan logam mulia instrumen investasi yang digemari oleh para investor.
Instrumen ini cocok bagi pemula karena logam mulia adalah investasi jangka panjang yang memiliki risiko yang rendah.