Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Toko Watches Trader di Surabaya (dok. Watches Trader)

Intinya sih...

  • Pasar jam tangan mewah global meningkat dari 40,7 miliar dolar AS pada 2022 menjadi 63,3 miliar dolar AS pada 2032.
  • Harga jam tangan mewah telah melonjak hingga 147 persen dalam satu dekade terakhir, menunjukkan potensi investasi yang menguntungkan.
  • Watches Trader membuka toko keduanya di SCBD Jakarta Selatan karena minat kolektor dan investor jam tangan mewah yang tinggi.

Jakarta, IDN Times - Instrumen investasi saat ini makin beragam bentuknya selain saham, reksa dana, emas, dan properti. Salah satunya adalah jam tangan mewah yang juga menjadi koleksi dan bagian dari gaya hidup.

Hal tersebut didorong sejumlah data yang menguatkan jam tangan mewah dapat menjadi salah satu instrumen investasi. Secara global, GlobeNewswire mencatat pasar jam tangan mewah global akan meningkat dari 40,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2022 menjadi 63,3 miliar dolar AS pada 2032, dengan tingkat pertumbuhan (CAGR) sebesar 4,5 persen per tahun.

Adapun pasar jam tangan mewah di Indonesia saat ini ditaksir sudah melampaui 6-10 miliar dolar AS setara Rp98,7 triliun-Rp164,5 triliun. Transaksi jam tangan mewah baru dan pre-owned pun berkisar 600 juta dolar atau Rp9,87 triliun per tahun.

1. Keuntungan investasi jam tangan mewah

Ilustrasi jam tangan Rolex (unsplash.com/Wiediger)

Sebagai bandingan dengan aset investasi lainnya, studi dari Knight Frank menyebutkan, harga jam tangan mewah telah melonjak hingga 147 persen pada dalam satu dekade terakhir, sedangkan mobil antik naik 118 persen, dan berlian hanya mencatatkan kenaikan sebesar 13 persen.

Di sisi lain, keuntungannya bisa melonjak dalam jangka pendek. Hal itu bisa terlihat dari Indeks WatchCharts Rolex melonjak 80 persen, mengalahkan S&P 500 yang naik 55 persen, dan emas yang hanya 30 persen.

2. Investasi Watches Trader

Toko Watches Trader di Surabaya (dok. Watches Trader)

Atas dasar berbagai fakta tersebut, Watches Trader, salah satu pelaku bisnis jam tangan mewah dan langka berani berinvestasi besar lewat keberadaan tokonya di Mall Pakuwon Trade Center Surabaya dan tidak lama lagi bakal membuka toko keduanya di bilangan SCBD, Jakarta Selatan.

Toko jam mewah dan langka yang berdiri sejak 2013 di Surabaya ini sudah dikenal di kalangan kolektor dan investor jam tangan mewah. Hal ini juga tidak terlepas dari track record Watches Trader yang memiliki pelanggan aktif dari berbagai penjuru benua termasuk Eropa, Asia, Timur Tengah dan Amerika.

Menurut Luxury Watch Expert dari Watches Trader, Sugeng Soepatra, seorang kolektor pernah datang untuk berburu jam tangan mewah dan langka dengan mencapai puluhan miliar rupiah.

“Jam mewah dan langka memang tengah menjadi pilihan investasi para HNWI (High Net Worth Individuals). Tak jarang juga mereka datang untuk buyback karena kita ada layanan trade-in dan konsinyasi untuk mereka yang ingin menjual maupun upgrade koleksinya. Waktu itu ada pembeli yang datang mencari barang seharga puluhan miliar rupiah,” tutur Sugeng dalam pernyataan resminya, Selasa (3/6/2025).

Selain itu, kolektor gemar mendatangi Watches Trader karena bisa meminta jam tangan spesifik termasuk edisi langka, discontinued, custom dial.

“Klien kita berasal dari berbagai negara ya. Kita juga lakukan otentikasi menyeluruh. Semua unit dikurasi dengan sertifikat keaslian dan histori kepemilikan yang transparan,” kata Sugeng.

3. Profil pembeli dan investor jam tangan mewah di Watches Trader

Ilustrasi gerai jam tangan Rolex (unsplash.com/Nathan)

Menurut Sugeng, saat ini Watches Trader sudah melayani ratusan pelanggan dengan mayoritas klien atau sekitar 80 persen adalah pria usia 25–50 tahun.

Tak hanya dari kalangan generasi ketiga para Crazy Rich Indonesia, klien Watches Trader juga berasal dari kalangan profesional, pebisnis, dan kolektor umum yang memang menggandrungi berbagai jenama kelas dunia seperti Rolex, Audemars Piguet, Patek Philippe, Richard Mille, maupun merek mewah seri langka lainnya.

Asal tahu saja, para kolektor gemar menggunakan jam sebagai salah satu aset investasi karena nilainya menjanjikan, prospektif, dan dinamis.

Sebagai contoh, jam Rolex tipe Daytona Platinum Ice Blue Baguette Diamond Dial terus naik harganya. Harganya melonjak 98.600 dolar AS atau setara Rp1,6 miliar pada Desember 2024 menjadi 119.500 dolar AS atau setara Rp1,94 miliar pada Mei 2025. Kenaikannya sebesar  18,75 persen lebih hanya dalam kurun waktu lima bulan.

4. Cara memulai koleksi jam tangan mewah jadi instrumen investasi

ilustrasi jam tangan berdiameter kecil (pexels.com/Mister Mister)

Nah, jika kamu ingin memulai jadi kolektor jam tangan mewah sebagai instrumen investasi, maka kamu perlu menyimak lima tips berikut ini.

Pertama, pilih jam tangan yang sesuai selera dan budget, terutama buat kamu yang masih pemula. Kedua, pilih merek dan model yang punya reputasi atau track record bagus agar harga tetap terjaga saat dijual kembali.

“Ketiga, selalu cek kondisi dan kelengkapan karena ini sangat mempengaruhi harga jual. Keempat, perhatikan dan ikuti terus tren harga pasar karena jam tangan mewah bisa jadi aset bernilai tinggi bagi kolektor. Terakhir, belilah ke sumber terpercaya, termasuk ke Watches Trader,” tutur Sugeng.

Editorial Team