Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 10 poin. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.605. Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi.

"Namun ditutup melemah di rentang Rp14.590-Rp14.630," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Selasa (13/4/2021).

1. Investor menjauh dari aset berisiko

Ilustrasi Dollar (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Menurut Ibrahim, meningkatnya harapan pemulihan ekonomi yang cepat dari COVID-19 berdampak terhadap imbal hasil treasury. Hal itu membuat investor menjauh dari aset beresiko.

"Imbal hasil obligasi tetap sedikit lebih tinggi setelah lelang obligasi tenor 3 dan 10 tahun pada hari Selasa menarik permintaan yang layak. Obligasi 30 tahun akan dilelang di kemudian hari," jelasnya.

Sementara itu, lanjutnya, data inflasi AS yang sangat diantisipasi dan komentar dari Federal Reserve AS berfungsi untuk meningkatkan harapan pemulihan lebih tinggi.

2. Penurunan kasus positif COVID-19 menenangkan pasar

Ilustrasi vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Faktor internal, lanjut Ibrahim, penurunan kasus positif COVID-19 dalam beberapa minggu terakhir semakin menenangkan pasar. PPKM Skala Mikro menjadi landasan penurunan COVID-19. 

"Apalagi lebaran bulan depan masyarakat tidak bisa pulang kampung atau mudik. Apa yang dilakukan oleh pemerintah merupakan strategi guna menahan laju COVID-19 di saat mendekati lebaran," kata Ibrahim.

3. Rupiah melemah 30 poin pada perdagangan kemarin

Default Image IDN

Pada akhir perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen. Dilansir dari Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.595.

Sementara, pagi tadi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 20 poin. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.612 atau melemah 0,12 persen.

Editorial Team