Rupiah Melemah di Level Rp14.612 pada Selasa Pagi
.jpg)
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 20 poin. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.612 atau melemah 0,12 persen.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke area Rp14.650 dengan potensi support di kisaran Rp14.550," kata Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra kepada IDN Times, Selasa (13/4/2021).
1. Yield obligasi AS masih tinggi

Menurut Ariston, pelemahan rupiah imbas masih tingginya yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun. Yield saat ini berada di kisaran 1,67 persen.
"Selain itu, laporan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mengenai kenaikan eksponensial kasus baru COVID-19 juga bisa menekan rupiah. Ini memicu keengganan pelaku pasar masuk ke aset berisiko," ungkapnya.
2. Periode dividen turut menekan rupiah

Faktor dari dalam negeri, lanjut Ariston, periode dividen yang mulai berlangsung pada pekan ini juga memberikan tekanan pada rupiah.
"Ini karena kebutuhan dolar untuk repatriasi dividen ke luar negeri," ujarnya.
3. Rupiah melemah 30 poin pada perdagangan kemarin

Pada akhir perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen. Dilansir dari Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.595.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, tanda-tanda pemulihan ekonomi AS terus bermunculan. Data terbaru yang dirilis pekan lalu, menunjukkan indeks harga produsen (producer price index/PPI) meroket 4,2 persen pada Maret. Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sembilan tahun terakhir.
"Selain itu, kenaikan PPI mengindikasikan roda bisnis mulai menggeliat dan para wirausahawan mulai meningkatkan aktivitasnya," ungkap Ibrahim.