Kenapa Harga Saham Perusahaan Bisa Naik Turun? Ini Penyebabnya!

Pelajari dulu fundamental ini sebelum mulai berinvestasi ya

Jakarta, IDN Times - Saham merupakan istilah yang digunakan dalam dunia bisnis. Bagi para pebisnis yang sering melakukan transaksi jual beli saham, istilah ini tentunya sudah tak asing lagi di telinga.

Harga saham sendiri diketahui sering mengalami kenaikan maupun penurunan di pasaran. Hal itu karena saham memang bersifat fluktuatif, sehingga bisa naik turun kapanpun, sama halnya dengan harga barang atau komoditi pasar. Maka dari itu, dibutuhkan kecermatan dan waktu yang tepat saat ingin membeli atau menjual saham.

Secara umum, ada beberapa faktor yang memengaruhi harga saham suatu perusahaan. Faktor tersebut ada yang bersumber dari luar perusahaan atau faktor eksternal dan faktor dari dalam perusahaan itu sendiri atau faktor internal.

Baca Juga: Tips Investasi Saham agar Bisa Jadi Tabungan Pendidikan Anak 

1. Pengertian saham

Kenapa Harga Saham Perusahaan Bisa Naik Turun? Ini Penyebabnya!Ilustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Dikutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Penyertaaan modal tersebut, membuat pemodal memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dalam teori ekonomi, naik turunnya harga saham lumrah terjadi karena hal itu digerakkan oleh penawaran dan permintaan. Jika permintaan tinggi maka harga akan naik, sebaliknya jika penawaran tinggi maka harga akan turun.

Baca Juga: Daftar 14 Saham Blue Chip Terbaik yang Bisa Kamu Pilih untuk Investasi

2. Faktor eksternal

Kenapa Harga Saham Perusahaan Bisa Naik Turun? Ini Penyebabnya!Ilustrasi Kenaikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Terdapat 5 faktor dari luar perusahaan yang menyebabkan harga saham naik turun di pasaran.

1) Kondisi fundamental ekonomi makro

Kondisi ekonomi makro misalnya Naik atau turunnya suku bunga, tingkat inflasi, dan pengangguran. Ketika suku bunga perbankan melejit, harga saham yang diperdagangkan di bursa akan menurun tajam.

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hal itu terjadi, yaitu :

  • Ketika suku bunga perbankan naik, banyak investor yang mengalihkan investasinya ke instrumen perbankan semisal deposito. Dengan naiknya suku bunga tersebut, investor dapat meraup keuntungan yang lebih banyak.
  • Bagi perusahaan, ketika suku bunga perbankan naik, mereka akan cenderung untuk meminimalkan kerugian akibat meningkatnya beban biaya. Hal ini terjadi karena sebagian besar perusahaan memiliki utang kepada perbankan.

2) Fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing

Melemah atau menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing menjadi faktor yang paling sering menyebabkan naik turunnya harga saham di bursa, khususnya perusahaan yang memiliki beban utang mata uang asing.

Perusahaan importir atau perusahaan yang memiliki beban utang mata uang asing biasanya akan dirugikan karena melemahnya kurs. Sebab hal ini membuat adanya  peningkatan biaya operasional dan otomatis akan mengakibatkan turunnya harga saham yang ditawarkan.

3) Kebijakan pemerintah

Kebijakan Pemerintah yang sering berubah-ubah sudah pasti akan berpengaruh di semua sektor termasuk transaksi saham. Kebijakan tersebut akan membawa dampak meskipun masih dalam tahap wacana. Banyak contoh dari kebijakan Pemerintah yang menimbulkan volatilitas harga saham, seperti kebijakan ekspor impor, kebijakan perseroan, kebijakan utang, kebijakan Penanaman Modal Asing (PMA), dan lain sebagainya.

4) Faktor panik

Berita-berita tertentu seputar ekonomi biasanya dapat memicu kepanikan di salah satu bursa atau saham. Akibatnya investor akan melepas (menjual) sahamnya. Seperti yang berlaku pada hukum permintaan dan penawaran yang ada di teori ekonomi, kondisi ini akan menyebabkan tekanan jual, sehingga harga saham akan turun.

Saat berada dalam keadaan panic selling, para investor biasanya ingin segera melepas sahamnya tanpa peduli harganya, karena takut harganya akan semakin jatuh. Sebaiknya, dalam keadaan apapun hindari menjual saham dalam kondisi panik.

5) Faktor manipulasi pasar

Manipulasi pasar biasanya dilakukan investor-investor berpengalaman dan bermodal besar dengan memanfaatkan media massa. Tujuannya untuk menurunkan maupun meningkatkan harga saham. Manipulasi ini sering disebut dengan istilah rumor dan biasanya tidak akan bertahan lama.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Melakukan Investasi Tanpa Persiapan, Risiko Rugi!

3. Faktor internal

Kenapa Harga Saham Perusahaan Bisa Naik Turun? Ini Penyebabnya!Ilustrasi Harga Naik (IDN Times/Arief Rahmat)

Terdapat 3 faktor internal yang menyebabkan fluktuasi harga saham.

1) Faktor fundamental perusahaan

Faktor fundamental perusahaan merupakan faktor utama penyebab turun naiknya harga saham yang harus selalu dicermati dalam berinvestasi saham. Saham dari perusahaan dengan fundamental baik akan membuat tren harga sahamnya ikut naik begitupun sebaliknya.

2) Aksi korporasi perusahaan

Aksi korporasi yang dimaksud berupa kebijakan yang diambil jajaran manajemen perusahaan. Kebijakan tersebut dapat mengubah hal-hal yang sifatnya fundamental dalam perusahaan. Misalnya terjadi akuisisi, merger, right issue, atau divestasi.

3) Proyeksi kinerja perusahaan pada masa mendatang

Kinerja perusahaan menjadi acuan bagi para investor maupun analis fundamental dalam pengkajian terhadap saham perusahaan. Beberapa faktor yang menjadi sorotan seperti tingkat dividen tunai, tingkat rasio utang, rasio nilai buku/Price to Book Value (PBV), earnings per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya