Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital, Jangan Sampai Keliru! 

Keduanya digunakan untuk bertransaksi nontunai

Jakarta, IDN Times - Keberadaan alat pembayaran di Indonesia yang semakin beragam, sejalan dengan pertumbuhan digitalisasi saat ini. Ada 2 jenis alat pembayaran yang kini hadir di tengah masyarakat, yaitu uang elektronik (e-money) dan dompet digital (e-wallet).

Baik e-money maupun e-wallet sama-sama memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi nontunai. Namun, tahukah kamu bahwa kedua jenis alat pembayaran tersebut ternyata berbeda?

Supaya tidak bingung membedakannya, kenali lebih dulu pengertian serta perbedaan uang elektronik dan dompet digital di bawah ini!

Baca Juga: Rupiah Digital Bisa untuk Pasar Grosir dan Ritel, Apa Maksudnya? 

1. Definisi uang elektronik dan dompet digital

Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital, Jangan Sampai Keliru! pixabay.com/viarami

Melansir laman resmi Bank Indonesia (BI), uang elektronik didefinisikan sebagai alat pembayaran dalam bentuk elektronik, di mana nilai uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu. Penggunanya harus menyetorkan uangnya terlebih dahulu kepada penerbit dan disimpan dalam media elektronik sebelum menggunakannya untuk keperluan bertransaksi.

Singkatnya, uang elektronik adalah jenis alat pembayaran yang nilai uangnya tersimpan dalam bentuk elektronik. Sementara itu, dompet digital merupakan sebuah aplikasi elektronik berisikan fasilitas yang memungkinkan penggunanya melakukan transaksi nontunai atas pembelian barang atau jasa.

Sebagaimana juga dikutip dari situs resmi BI, dompet digital adalah layanan elektronik untuk menyimpan data instrumen pembayaran seperti alat pembayaran dengan menggunakan kartu dan uang elektronik, yang dapat menampung dana untuk melakukan pembayaran.

Baca Juga: Daftar Dompet Digital Terbaik di Indonesia, Mana Pilihanmu?

2. Perbedaan bentuk tampilan

Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital, Jangan Sampai Keliru! Ilustrasi electronic money atau e-money untuk pembayaran tol (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Uang elektronik dan dompet digital dapat dengan mudah diketahui perbedaannya dari bentuk tampilan masing-masing alat pembayaran itu.

Menurut situs resmi Danamon, tampilan e-money dijelaskan berbentuk chip yang ditanam pada kartu atau media lain. Dengan kata lain, e-money menggunakan chip based. Sedangkan, dompet digital atau e-wallet berbentuk uang elektronik yang berada di server atau dengan kata lain server based. Jadi, dalam penggunaannya harus tekoneksi terlebih dahulu dengan server penerbit.

Contoh dari e-money, yaitu BRIZZI BRI, Flazz BCA, Danamon Flazz, dan Mandiri e-money. Sedangkan, contoh dari e-wallet, misalnya OVO, Shopeepay, DANA, Gopay, LinkAja, dan sebagainya.

Baca Juga: Biaya Top Up Uang Elektronik Bakal Kena PPN 11 Persen per 1 Mei 2022

3. Kegunaan

Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital, Jangan Sampai Keliru! pexels/Andrea Piacquadio

Umumnya, e-money bisa digunakan untuk transaksi sehari-hari. Misalnya, bayar parkir, bayar tol, berbelanja di minimarket atau supermarket, naik transportasi umum, hingga tiket masuk ke objek wisata.

Adapun, e-wallet memiliki kegunaan yang lebih beragam daripada e-money dan dapat digunakan di hampir semua jenis transaksi. Contohnya, transaksi di berbagai merchant, belanja online, naik transportasi umum, membayar token listrik, tagihan BPJS, tagihan TV kabel, isi pulsa serta paket data, dan lain sebagainya.

4. Jumlah saldo maksimal

Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital, Jangan Sampai Keliru! Saldo OVO kurang sebagai penyebab OVO tidak bisa transfer (ovo.id)

Perbedaan selanjutnya terdapat pada jumlah saldo maksimal yang dapat disimpan di kedua alat pembayaran tersebut.

Pada dompet digital atau e-money, limit saldonya sebesar Rp1 juta. Artinya, kamu perlu mengisi ulang kembali saldo jika ingin melakukan lebih banyak transaksi.

Sementara itu, limit saldo e-wallet sebelumnya sebesar Rp10 juta. Namun per 1 Juli 2022, limit saldonya dinaikkan menjadi Rp20 juta.

5. Pengisian saldo

Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital, Jangan Sampai Keliru! unplash.com (https://unsplash.com/photos/q3o_8MteFM0)

Pada uang elektronik, kamu hanya bisa mengisi saldo melalui ATM penerbit e-money, aplikasi e-commerce, dan minimarket.

Sedangkan, pengisian saldo e-wallet lebih bervariasi. Kamu bisa melakukan top up saldo di ATM apapun, mobile banking, minimarket, bahkan dari sesama pengguna e-wallet.

Terlebih lagi, bila kamu menggunakan e-wallet Gopay, kamu bisa meminta driver untuk melakukan isi ulang saldo Gopay mu. 

6. Sasaran pengguna

Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital, Jangan Sampai Keliru! ShopeePay pada HP (Dok. ShopeePay)

Sebenarnya, e-money dan e-wallet sama-sama digunakan untuk bertransaksi. Bedanya, e-money banyak digunakan untuk keperluan transaksi offline seperti di merchant atau saat menggunakan transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan MRT.

Di sisi lain, e-wallet lebih banyak digunakan untuk transaksi online, seperti belanja online, bayar tagihan listrik dan air, hingga isi pulsa dan paket data.

7. Keamanan

Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital, Jangan Sampai Keliru! unsplash.com/Yura Fresh

Perbedaan terakhir terletak dari sisi keamanan. Karena berbentuk kartu, e-money tidak memiliki fitur keamanan. Hal itu menyebabkan e-money bisa dengan mudah digunakan oleh orang lain.

Sementara itu, e-wallet memiliki fitur keamanan berupa aktivasi nomor ponsel pengguna serta pin atau biometrik lain yang lebih aman. Sehingga, bila ponsel mu hilang, orang lain tidak akan bisa menggunakan saldo e-wallet mu.

Bahkan, beberapa e-wallet juga memberikan jaminan pengembalian saldo jika ponsel mu hilang dan disalahgunakan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya