4 Kekurangan Menabung Secara Konvensional, Masih Tertarik?

Menabung secara konvensional mungkin kerap dilakukan di zaman dulu, seperti dengan menyimpan uang di calengan atau pun dengan menggunakan tabungan biasa. Cara ini memang dianggap lebih mudah, aman, serta tidak memerlukan adanya pengetahuan keuangan yang cukup kompleks, sehingga siapa pun bisa mencobanya.
Di balik kemudahan dalam menabung secara konvensional, ternyata ada pula berbagai kelemahan yang perlu dipertimbangkan, sebab bisa menghambat pertumbuhan nilai atau justru memicu risiko bahaya. Oleh sebab itu, pahami beberapa kekurangan berikut ini dalam menabung secara konvensional, sehingga tidak sampai menimbulkan penyesalan.
1. Nilai uang tergerus inflasi

Inflasi merupakan kenaikan dari harga barang dan jasa seiring berjalannya waktu, sehingga pada akhirnya justru menurunkan daya beli uang yang dimiliki. Jika kamu hanya menyimpan uang di tabungan tanpa menghasilnya adanya bunga, maka nilai pada uang tersebut akan sedikit demi sedikit menyusut setiap tahunnya.
Contohnya uang Rp1 juta hari ini mungkin tidak bisa membeli barang yang serupa untuk lima tahun ke depan akibat dari inflasi yang terjadi. Artinya, walau mungkin nominalnya tetap sama, namun kekuatan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup akan mengalami penurunan, sehingga justru merugikan untuk jangka panjang.
2. Bunga tabungan sangat rendah

Rekening tabungan konvensional pada umumnya hanya akan memberikan bunga yang relatif kecil, bahkan cenderung tak sebanding dengan biaya administrasi per bulannya. Akibat dari hal ini hanya akan membuat pertumbuhan uang pun cenderung stagnan, bahkan bisa semakin berkurang.
Alih-alih memeroleh keuntungan, nasabah terkait justru harus membayar adanya biaya layanan yang justru akan mengurangi saldo tabungan. Sistem ini dinilai kurang efektif bagi kamu yang mungkin tertarik untuk mengembangkan aset secara signifikan, sehingga rentan mengalami kerugian.
3. Kurangnya disiplin

Menabung di tempat yang mudah diakses, seperti di rumah atau pun rekening biasa sebetulnya bukan berarti tak memiliki tantangan, khususnya untuk mengambil uang dalam nominal yang cukup besar. Tak sedikit orang yang menggunakan uang tabungan untuk keperluan yang sebetulnya tidak terlalu penting.
Tanpa adanya sistem pengamanan yang memadai atau pun pengelolaan keuangan yang dirasa kurang ketat, maka saldo tabunganmu sangat rentan habis sebelum mencapai tujuan finansial tersebut. Ini hanya akan menjadikan proses menabung jadi terasa kurang efektif untuk jangka panjang.
4. Tidak memanfaatkan instrumen keuangan yang lebih menguntungkan

Jika kamu hanya menabung secara konvensional, justru hanya akan rentan melewatkan berbagai peluangan untuk mengembangkan uang. Padahal sebetulnya ada berbagai pilihan untuk mengembangkan keuangan melalui berbagai instrumen investasi, seperti emas, saham, hingga reksadana agar memeroleh imbal hasil yang lebih tinggi.
Diversifikasi dan strategi keuangan sebetulnya cukup efektif untuk bisa mencapai tujuan keuangan yang lebih cepat dan aman. Sayangnya untuk menabung secara konvensional dinilai tak memberikan adanya perkembangan keuntungan untuk jangka panjang, sehingga rentan sekali mengalami stagnan, bahkan penurunan.
Menabung secara konvensional mungkin kerap dipilih oleh banyak orang, padahal sebetulnya tetap memiliki kekurangannya tersendiri. Sudah saatnya mulai mempertimbangkan soal pilihan finansial yang lebih strategis untuk jangka panjang. Apakah kamu masih menabung secara konvensional?