Berapa Angpau yang Pas buat Anak? Ini 5 Cara Menghitungnya

Mengkategorikan tak berarti mendiskriminasi

Angpau adalah sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop dan diberikan pada anak-anak atau orang yang belum menikah pada hari Imlek. Namun, dalam praktiknya istilah angpau juga kerap dipakai untuk menyebut segala pemberian uang di berbagai hari raya. Tak terkecuali saat Lebaran.

Bisa memberikan angpau pada anak-anak tentu membuatmu bahagia. Semoga uang pemberianmu tidak hanya menyenangkan hati mereka, melainkan benar-benar berguna. Namun, apakah kamu sudah tahu cara menghitung besaran uang yang bakal dimasukkan dalam setiap amplop?

Kalau dirimu masih bingung dan takut jumlahnya terlalu sedikit atau banyak, uraian di bawah ini dapat membantu memudahkanmu bagi-bagi rezeki. Selain agar semua anak kecipratan rezeki, kamu juga jangan sampai mengeluarkan uang lebih besar dari kemampuan. Tetap harus ada skala prioritas dalam pemberian angpau. Ikuti penjelasannya sebelum kamu mulai berhitung.

1. Membagi berdasarkan kedekatan hubungan

Berapa Angpau yang Pas buat Anak? Ini 5 Cara Menghitungnyailustrasi memberi uang (pexels.com/RDNE Stock project)

Membagi calon penerima angpau berdasarkan kedekatan hubungannya denganmu bukan berarti kamu diskriminatif atau pilih kasih. Ada alasan yang masuk akal yaitu, dirimu punya tanggung jawab yang lebih besar pada orang yang hubungan kekerabatannya denganmu lebih dekat. Jadi, gak masalah bila kamu akan mengkategorikan anak-anak calon penerima angpau.

Pembagian yang paling umum adalah anak sendiri, anak saudara alias keponakan, dan anak tetangga. Makin dekat hubungannya denganmu, makin banyak pula angpau yang diberikan. Misalnya, anak tetangga masing-masing mendapat Rp5 ribu.

Keponakan memperoleh angpau sebesar Rp20 ribu. Sementara anak sendiri diberi uang sebesar Rp50 ribu. Tidak perlu merasa bersalah karena tak memberi mereka angpau dengan besaran yang sama. Selain banyak keluarga juga melakukannya, penting agar anak sendiri merasa tetap diistimewakan oleh orangtua.

Pun kamu dapat lebih memantau penggunaan uang tersebut oleh anakmu. Sedang angpau keponakan dan tetangga bisa jadi masuk ke kantong orangtua atau hanya dihabiskan buat jajan. Dengan anak sendiri diberi angpau lebih besar, kamu dapat mengarahkannya untuk menabung sebagian dan sebagian lagi boleh buat membeli apa pun yang bermanfaat.

2. Melihat orangtuanya masih hidup atau sudah meninggal

Berapa Angpau yang Pas buat Anak? Ini 5 Cara Menghitungnyailustrasi memilih amplop (pexels.com/Nguyen Huy)

Bagaimanapun juga, kehidupan anak yang sudah kehilangan orangtua tidak sama dengan anak yang kedua orangtuanya masih lengkap. Kepergian pencari nafkah utama misalnya, tentu membuat keluarga yang ditinggalkan mengalami masalah ekonomi yang serius. Mereka kesulitan untuk bertahan hidup atau membiayai sekolah anak.

Pun di hari raya anak yatim, piatu, atau yatim piatu belum tentu mendapatkan angpau baik dari orangtua yang masih ada maupun kakek neneknya. Maka sebaiknya kamu lebih berbelas kasih pada mereka. Tanpa bermaksud pelit, anak dengan orangtua masih lengkap diberi angpau lebih sedikit.

Sementara itu, anak yang orangtuanya telah berpulang memperoleh angpau lebih besar. Siapa tahu ia juga butuh membeli perlengkapan sekolah, tetapi walinya tidak dapat memenuhinya dengan baik. Jika kamu biasa bersedekah pada anak-anak panti asuhan misalnya, berilah angpau yang lebih besar daripada anak-anak tetangga yang kedua orangtuanya lengkap.

Baca Juga: Berapa Nominal Angpau Lebaran yang Sebaiknya Diberikan?

3. Membedakan besaran angpau berdasarkan usia anak

Berapa Angpau yang Pas buat Anak? Ini 5 Cara Menghitungnyailustrasi anak-anak sampai dewasa (pexels.com/Саша Лазарев)

Di hari Imlek atau hari raya berbagai agama, banyak anak mendatangi rumahmu. Tak sedikit balita yang belum bersekolah, tetapi ada pula anak usia sekolah dasar bahkan hingga remaja. Sebagai pemberian berdasarkan kemampuan serta keikhlasan, sebenarnya kamu boleh menyamakan isi amplop.

Tapi alangkah lebih baik bila usia penerima juga diperhatikan. Dasar pemikirannya adalah kian bertambah usia anak, kian banyak pula kebutuhannya. Sebagai contoh, anak yang belum bersekolah setiap hari hanya di rumah. Semua kebutuhannya telah disediakan di dalam rumah.

Sedang anak yang telah bersekolah sering harus membeli peralatan sekolah, iuran kelas, jajan di kantin, atau ada kebutuhan mendadak dalam perjalanan berangkat dan pulang. Begitu pula anak usia kelas 1 SD mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan anak kelas VI SD yang hendak masuk SMP dan biayanya cukup banyak. Dengan membagi calon penerima berdasarkan usianya, angpaumu diharapkan lebih tepat sasaran dan berguna.

Anak yang belum bersekolah paling-paling akan memakai angpaunya buat jajan. Angpau sebesar Rp5 ribu saja telah cukup untuk membeli beberapa jajanan di warung. Sedang anak usia kelas 1 sampai 5 SD bisa diberi Rp10 ribu dan anak yang hendak masuk SMP memperoleh Rp20 ribu.

4. Melihat keinginan anak

Berapa Angpau yang Pas buat Anak? Ini 5 Cara Menghitungnyailustrasi menghitung uang (pexels.com/cottonbro studio)

Kalau kamu harus mempertimbangkan keinginan seluruh anak tentu repot sekali. Dirimu tidak tahu keinginan setiap anak tetangga atau keponakan. Pun keinginan mereka lebih menjadi tanggung jawab bagi orangtua masing-masing. 

Maka pertimbangan mengenai keinginan anak cukup berlaku untuk anak sendiri. Kecuali, kamu punya lebih banyak rezeki serta mampu mencermati keinginan keponakan. Sebagai orangtua, kamu tentu ingin pemberianmu bikin anak bahagia. Jangan sampai ia lebih senang ketika memperoleh angpau dari orang lain ketimbang darimu.

Misalnya, anak ingin sekali membeli sesuatu seharga Rp200 ribu. Ia sudah menabung sebagian uang jajannya dan berhasil mengumpulkan Rp100 ribu. Supaya anak bisa segera memiliki barang yang diinginkannya, berikan angpau sebesar Rp100 ribu sesuai kekurangan tabungannya.

Atau, Rp50 ribu saja bila ia masih akan mendapat angpau dari saudara dan tetangga. Pemberian angpau dengan besaran yang signfikan pasti bikin anak senang sekali. Bila dia membuka amplop darimu dan isinya sangat kecil, ia malah sedih karena membayangkan masih harus lama menabung. 

5. Pakai persentase dari THR yang diperoleh

Berapa Angpau yang Pas buat Anak? Ini 5 Cara Menghitungnyailustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Berapa pun angpau yang diberikan, terpenting adalah kamu mempunyai sumber uangnya dan jumlahnya cukup. Karena angpau biasa diberikan di hari-hari besar, kemungkinan dirimu memperoleh THR. Sebelum menetapkan besaran angpau untuk berbagai kategori anak seperti dalam poin 1 sampai 3, tentukan dulu jumlah THR yang bakal dianggarkan buat keperluan ini. 

Budgeting tetap penting supaya pengeluaranmu buat bagi-bagi angpau gak melampaui THR yang didapatkan apalagi seluruh penghasilan. Pun kebutuhanmu tidak cuma memberikan angpau. Barangkali kamu perlu menyiapkan hidangan, membeli pakaian, dan sebagainya.

Maka tetapkan persentase THR yang akan dipakai untuk angpau. Misalnya, 40 persen buat mengisi amplop dan 60 persen untuk kebutuhan belanja bahan makanan, pakaian baru, serta lainnya. Jika THR-mu Rp3 juta, berarti maksimal total angpau yang dibagikan Rp1,2 juta. Jumlah tersebut dapat dibagi-bagi lagi sesuai kategori calon penerimanya.

Pemberian angpau tidak cukup hanya didasarkan pada keinginan berbagi. Tetap harus ada perhitungannya supaya keuanganmu aman dan jumlahnya tidak terlalu sedikit maupun terlampau banyak untuk anak. Kamu bisa mulai mendata anak yang akan diberi angpau serta menghitung dana yang tersedia. Semoga berkah, ya!

Baca Juga: 3 Tips Menabung selama Ramadan, Bisa Bagi Angpau saat Lebaran

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya