6 Tips Mengatur Keuangan Bulan Ramadan, Aman sampai Lebaran

Biar gak boncos

Ramadan kian dekat. Umat Islam tentu telah tak sabar buat mulai berpuasa hingga tiba Lebaran nanti. Tapi jujur nih, apakah bulan Ramadan juga membuatmu ketar-ketir seputar keuangan? Memang bukan rahasia lagi kalau di bulan puasa tak sedikit orang yang pengeluarannya malah membengkak.

Padahal, bila dipikir-pikir seharusnya kamu justru bisa lebih berhemat di bulan Ramadan karena waktu makan saja terbatas. Bisakah di Ramadan tahun ini pengeluaranmu tetap aman sampai Lebaran? Jangan sampai baik gaji maupun THR ludes bahkan kamu masih harus mengorek tabungan.

Bagaimanapun juga, hidup kudu terus berjalan selepas hari raya. Berbagai kebutuhan tetap mesti dipenuhi. Maka kelola keuanganmu dengan sebaik mungkin sebelum memasuki bulan Ramadan hingga Lebaran nanti. Enam tips berikut membantumu menstabilkan pengeluaran.

1. Bujet untuk menu berbuka dan sahur sama dengan bulan biasa

6 Tips Mengatur Keuangan Bulan Ramadan, Aman sampai Lebaranilustrasi bersantap bersama (pexels.com/Monstera Production)

Ramadan tidak akan berkurang keistimewaannya hanya karena kamu tak menambah bujet buat beli makanan dan minuman. Ingat bahwa berpuasa sesungguhnya adalah mengendalikan hawa nafsu. Maka kurang tepat apabila saat berbuka dan sahur, dirimu justru berlebih-lebihan dalam menyajikan menu.

Toh, dengan bujet makan dan minum sama seperti bulan biasa, kamu masih punya jatah belanja makan siang yang tak terpakai selama berpuasa. Misalnya, hitung saja bujet 3 kali makan untuk sekeluarga Rp150 ribu. Berarti satu kali makan kira-kira menghabiskan 50 ribu rupiah dengan masak sendiri.

Maka uang makan siang yang menganggur selama Ramadan mencapai Rp1,5 juta. Nilai uang tersebut sudah cukup besar buat menambah hidangan berbuka dan sahur, seperti bikin es buah dan kudapan. Gak usah menambahi bujet makan pun seharusnya tak bikin meja sepi.

2. Membatasi bukber di luar

6 Tips Mengatur Keuangan Bulan Ramadan, Aman sampai Lebaranilustrasi buka puasa bersama (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu penyebab tingginya pengeluaran selama Ramadan adalah bukber melulu. Kalau kamu cuma diundang untuk buka puasa bersama alias gratis, tentu malah menguntungkan karena bisa menghemat pengeluaran. Akan tetapi jika tetap harus bayar, ini yang dapat membuat kondisi keuanganmu menjadi sulit.

Pasalnya, tempat-tempat yang dipilih buat buka puasa bersama biasanya juga cukup berkelas. Selain biar pilihan menunya memuaskan, tempatnya juga mesti nyaman. Namun, uang yang keluar untuk sekali makan dapat melampaui bujetmu buat beberapa hari.

Bukannya pelit, tetapi sadar dengan kondisi keuangan masing-masing adalah sikap yang bijaksana. Jangan takut dianggap antisosial hanya karena kamu membatasi jatah buka puasa di luar bersama teman-teman. Kalau dihitung-hitung lebih murah untuk menyelenggarakan bukber di rumahmu, buat 1 atau 2 kali dan undang beberapa teman.

Menunya khas rumahan saja, tetapi mereka pun pasti senang sebab gratis. Kamu jadi punya alasan untuk gak sering ikut buka puasa bersama di luar karena sudah mengadakannya di rumahmu. Hitung dengan cermat perbandingan biaya antara kamu ikut iuran di setiap bukber di luar dengan dirimu menjadi tuan rumah.

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Anak Kos, Gimana supaya Gak Boros?

3. Belanja sembako sekalian sesaat sebelum Ramadan

6 Tips Mengatur Keuangan Bulan Ramadan, Aman sampai Lebaranilustrasi berbelanja (pexels.com/Jack Sparrow)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa harga kebutuhan pokok akan terus merangkak naik di bulan Ramadan hingga Lebaran. Apalagi sekarang saja harga beras bertambah mahal. Bisa jadi harga masih akan naik dan bikin keuanganmu gak sehat kalau tak diatur sejak dini.

Oleh sebab itu, berbelanjalah lebih banyak dari biasanya tapi bukan menimbun, ya. Contohnya, biasanya kamu membeli beras 5 kg saja untuk seminggu. Tapi sesungguhnya kebutuhan beras buat keluargamu mencapai 20 kg per bulan.

Karena di hari raya kalian selalu ada tamu dan makan bersama di rumah, kebutuhan beras bakal bertambah. Biar lebih irit dan memperoleh harga yang belum terlalu tinggi, beli saja sekalian sekarung beras dengan berat 40 sampai 50 kg, misalnya. Begitu juga dengan kebutuhan pokok lain yang awet disimpan, seperti minyak goreng dan gula.

4. Pastikan jumlah THR tahun ini

6 Tips Mengatur Keuangan Bulan Ramadan, Aman sampai Lebaranilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

THR merupakan hakmu sebagai pekerja sehingga tidak apa-apa bila dirimu menanyakannya pada atasan. Utamanya, jika tempat kerjamu gak bisa memberikan THR dengan besaran yang sama setiap tahunnya. Mengetahui besarannya sejak awal akan memudahkanmu untuk merencanakan penggunaannya.

Jangan sampai kamu terlalu percaya diri bakal memperoleh THR besar sehingga sejak awal Ramadan pengeluaran sudah tak terhitung. Namun, ternyata THR kali ini lebih kecil atau malah gak dapat sama sekali karena situasi kantor sedang sulit. Tapi ingat bahwa berapa pun THR-mu bukan untuk diludeskan, ya.

Terbaik adalah dirimu masih dapat menyisakannya untuk ditabung atau mencicil utang. Akan tetapi, sejelek-jeleknya THR-mu gak minus untuk mencukupi kebutuhan hari raya. Tidak ada THR yang terlalu sedikit, yang ada hanya kamu dapat mencukupkannya atau gak buat merayakan Lebaran bersama keluarga.

Baca Juga: Tips Menyegarkan Perencanaan Keuangan Kamu, Mumpung Awal Tahun nih!

5. Gunakan transportasi yang paling terjangkau buat mudik

6 Tips Mengatur Keuangan Bulan Ramadan, Aman sampai Lebaranilustrasi mudik (pexels.com/veerasak Piyawatanakul)

Berapa pun gaji dan THR-mu bisa gak cukup kalau Lebaran malah dijadikan ajang adu gengsi. Seperti kamu takut dibilang belum sukses di tanah rantau kalau pulangnya tak naik pesawat. Padahal, harga tiket bus atau kereta api lebih aman untuk keuanganmu.

Bahkan seandainya ada fasilitas mudik gratis, manfaatkan saja. Ini lumayan sekali untuk mengurangi pengeluaranmu selama Lebaran. Apakah kamu boleh menyewa mobil buat mudik? Boleh saja asalkan hitung-hitungannnya cermat.

Misalnya, kamu mudik bersama keluarga yang bila naik kendaraan umum, total harga tiketnya menjadi besar. Lalu hitung biaya sewa mobil selama sekian hari dan uang bakal bahan bakarnya. Kelelahanmu atau pasangan sebagai pengemudi juga wajib dipertimbangkan. Namun, jangan menyewa mobil biar dikira sudah kaya, ya.

6. Batasi salam tempel, hampers, oleh-oleh, dan baju baru

6 Tips Mengatur Keuangan Bulan Ramadan, Aman sampai Lebaranilustrasi amplop uang (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Memang kurang afdal merayakan Lebaran tanpa bagi-bagi uang, hadiah, dan oleh-oleh buat keluarga di kampung. Keluarga kecilmu mungkin juga butuh pakaian baru. Boleh saja kamu menganggarkan semua itu, tetapi harus dengan batasan yang gak menyulitkanmu.

Tukarkan uang bakal salam tempel secukupnya saja. Bila kemampuanmu cuma Rp500 ribu untuk anak-anak tetangga yang datang ke rumah, gak usah melebihkannya menjadi Rp1 juta buat berjaga-jaga bila kurang. Sebab selama uangnya ada pasti akhirnya habis juga. 

Untuk hampers dan oleh-oleh pun sama, sesuaikan dengan kemampuanmu. Fokus pada niatmu memberikannya dan jangan mencemaskan penilaian orang. Beli baju baru buat diri sendiri dan keluarga kecilmu juga gak usah kalap seakan-akan kalian bakal memakai semuanya di hari raya. Beli masing-masing 1 atau 2 potong pakaian saja telah cukup karena pasti masih banyak pakaian di lemari.

Mengatur keuangan selama Ramadan hingga Lebaran bakal lebih mudah bila kamu selalu mengingat hakikat puasa dan hari raya. Ini adalah bulan untuk beribadah dan menahan diri, bukan menghamburkan uang serta mengikuti hawa nafsu termasuk gengsi dan keinginan dipuji. Ramadan dan Lebaran gak boleh disalahkan sebagai penyebab dari keuangan yang morat-marit.

Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Harian ala Slow Living, Hindari PayLater 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya