Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil BSI, Begini Sejarah Berdirinya Bank Syariah Terbesar Indonesia

Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat menjadi pembicara di acara Semangat Awal Tahun by IDN Times di IDN HQ, Jakarta, Rabu (15/1). (dok. IDN Times)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Syariah Indonesia Tbk resmi beroperasi pada 1 Februari 2021, setelah diresmikan langsung oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Negara. Bank tersebut merupakan hasil merger anak perusahaan BUMN bidang perbankan, di antaranya Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah.

Bank Syariah Indonesia mendapat izin dari OJK dengan Nomor: SR-3/PB.1/2021 tanggal 27 Januari 2021 perihal Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRI Syariah Tbk serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin Usaha PT Bank BRIsyariah Tbk Menjadi Izin Usaha atas nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai Bank Hasil Penggabungan.

Berikut profil lengkap Bank Syariah Indonesia.

1. Bank Mandiri miliki porsi saham terbesar

Ketiga bank syariah Himbara itu memerlukan waktu 11 bulan dalam menjalani proses integrasi dan peningkatan nilai dalam merger. Proses itu termasuk due diligence, penandatanganan akta penggabungan, penyampaian keterbukaan informasi, dan perolehan izin dari OJK.

Setelah meger sukses, komposisi pemegang saham BSI terdiri atas PT Bank Mandiri sebagai pemegang saham terbesar yakni 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (25 persen), PT Bank Rakyat Indonesia sebesar 17,4 persen, DPLK BRI-Saham Syariah (2 persen) dan publik (4,4 persen).

2. Bank peringkat ke-7 di Indonesia

Bank Syariah Indonesia (BSI) (Dok BSI)

Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank peringkat ke-7 di Indonesia berdasarkan total aset. Sebagai hasil penggabungan, pada Desember 2020 memiliki total aset sebesar Rp240 triliun.

Total pembiayaannya senilai Rp157 triliun, DPK mencapai Rp210 triliun, serta modal inti Rp22,6 triliun. Selain itu, bank syariah juga memiliki lebih dari 1200 kantor cabang dan 20 ribu karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.

3. Resmi melantai di Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

BSI pun resmi debut di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Februari 2021 dengan kode saham BRIS. Kinerja saham perseroan melejit sejak kode saham BRIS pertama kali initial pubblic offering (IPO).

Harga saham BRIS pada saat IPO hanya sebesar Rp510 per lembar saham. Namun, pada 3 Februari 2021 harga sahamnya naik lebih dari 5 kali lipat menjadi Rp2.750 per lembar saham. Selain itu kapitalisasi pasar BRIS dari yang semula hanya Rp 4,96 triliun juga melesat menjadi Rp112,8 triliun

Direktur Utama BSI Hery Gunardi berharap bank syariah terbesar di RI ini bisa masuk ke indeks IDX BUMN 20. IDX BUMN 20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang BUMN, BUMD serta afiliasinya.

4. Susunan direksi BSI

Bank Syariah Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Susunan direksi Bank Syariah Indonesia:

Direktur Utama: Hery Gunardi
Wakil Direktur Utama 1: Ngatari
Wakil Direktur Utama 2: Abdullah Firman Wibowo
Direktur Wholesale Transaction Banking: Kusman Yandi
Direktur Retail Banking: Kokok Alun Akbar
Direktur Sales and Distribution: Anton Sukarna
Direktur Information Technology: Achmad Syafii
Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti
Direktur Compliance and Human Capital: Tribuana Tunggadewi
Direktur Finance and Strategy: Ade Cahyo Nugroho

5. Susunan komisaris dan dewan pengawas syariah

BSI Regional VI Bandung (IDN Times/istimewa)

Berikut susunan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah berdasarkan hasil RUPSLB.

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama merangkap komisaris independen: Mulya E. Siregar
Komisaris: Suyanto
Komisaris: Masduki Baidlow
Komisaris: Imam Budi Sarjito
Komisaris: Sutanto
Komisaris Independen: Bangun S. Kusmulyono
Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan
Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat
Komisaris Independen: Eko Suwardi

Dewan Pengawas Syariah:

Ketua Dewan Pengawas Syariah: Mohamad Hidayat
Anggota Dewan Pengawas Syariah: Oni Syahroni
Anggota Dewan Pengawas Syariah: Hasanudin
Anggota Dewan Pengawas Syariah: Didin Hafidhuddin

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Indiana Malia
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us