ilustrasi investasi di umur 20-an (pexels.com/AlphaTradeZone)
Saat memulai investasi, jangan hanya tergoda tren atau FOMO. Pastikan terlebih dahulu apa tujuanmu berinvestasi, apakah untuk jangka pendek atau jangka panjang. Menentukan tujuan ini sangat penting sebelum kamu melangkah lebih jauh.
Investasi jangka pendek biasanya memiliki target dalam waktu kurang dari lima tahun, seperti membeli kendaraan baru atau liburan. Sementara itu, investasi jangka panjang membutuhkan waktu lebih lama, seperti untuk dana pensiun atau membeli properti. Menentukan tujuan, akan membantumu memilih strategi dan risiko yang sesuai.
Jika sudah mengetahui tujuan investasi, pastikan kamu juga menetapkan jangka waktunya. Jangka waktu yang jelas membantu menentukan prioritas dan seberapa besar risiko yang siap kamu tanggung. Meskipun di usia 20-an terasa seru mengambil risiko besar, tidak semua tujuan cocok dengan strategi tersebut.
Tujuan investasi jangka pendek mungkin bisa mengambil risiko lebih besar. Namun, untuk jangka panjang, sebaiknya pilih strategi yang lebih aman dan stabil. Perubahan ekonomi yang tidak menentu bisa berdampak buruk pada investasi berisiko tinggi, terutama untuk tujuan jangka panjang.
Kamu juga perlu ingat bahwa keuntungan besar selalu datang dengan risiko yang besar pula. Artinya, kemungkinan gagal juga lebih tinggi dibandingkan investasi yang lebih konservatif. Pertimbangkan dengan matang antara potensi keuntungan dan risikonya sesuai dengan tujuanmu.