Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pakar Ramalkan Krisis, Sarankan Fokus Borong Emas, Perak, dan Bitcoin
Ilustrasi resesi (freepik.com)

Intinya sih...

  • Emas tetap menjadi aset favorit Robert Kiyosaki

  • Kiyosaki optimistis harga perak bisa mencapai 100 dolar AS pada 2026

  • Kiyosaki memperkirakan Bitcoin bisa menembus 250 ribu dolar AS pada 2026

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menurut pakar keuangan sekaligus penulis "Rich Dad, Poor Dad", Robert Kiyosaki, kondisi ekonomi global dalam waktu dekat berpotensi memburuk. Di saat sebagian investor justru semakin berani masuk ke pasar saham, Kiyosaki mengambil langkah sebaliknya. Ia meyakini bahwa perubahan besar sedang menuju fase penurunan dan memilih tidak mengambil risiko berlebihan.

Melalui akun X (sebelumnya Twitter), Kiyosaki menulis peringatan singkat namun tegas: “CRASH COMING: Why I am buying not selling.”

Alih-alih menarik dana, ia justru aktif menambah aset tertentu yang diyakininya mampu bertahan, bahkan melonjak saat krisis datang.

1. Target harga emas versi Kiyosaki

Ilustrasi kenaikan harga emas (freepik.com)

Meski terdengar klasik, emas tetap menjadi aset favorit Kiyosaki. Ia menyebut terus mengakumulasi emas dan menargetkan harga 27 ribu dolar Amerika Serikat (AS) per ons. Target tersebut, menurutnya, didapat dari analis makro Jim Rickards.

Kiyosaki juga mengungkapkan, ia memiliki dua tambang emas, sehingga keyakinannya bukan sekadar teori. Ia mengingatkan, sejak 1971, saat Presiden Nixon melepas dolar AS dari standar emas, nilai uang kertas mulai tergerus.

Menurut Kiyosaki, kebijakan tersebut melanggar Hukum Gresham, yang menyatakan, ketika uang “palsu” beredar, uang bernilai nyata akan menghilang dari peredaran.

2. Target harga perak

ilustrasi perak batangan (unsplash.com/@scottsdalemint)

Selain emas, Kiyosaki juga menaruh optimisme besar pada perak. Ia memproyeksikan harga perak bisa mencapai 100 dolar AS pada 2026.

Alasannya sederhana: pasokan perak baru semakin langka. Sebagai pemilik tambang perak, Kiyosaki mengklaim memahami langsung keterbatasan produksi logam mulia ini di masa depan.

3. Target harga Bitcoin

Ilustrasi bitcoin (freepik.com)

Tak hanya aset tradisional, Kiyosaki juga agresif di aset digital. Ia memperkirakan Bitcoin bisa menembus 250 ribu dolar AS pada 2026.

Menurutnya, Bitcoin berfungsi sebagai pelindung nilai dari pelemahan mata uang fiat, terutama di tengah kebijakan pencetakan uang besar-besaran oleh bank sentral.

4. Target harga Ethereum

Ilustrasi Ethereum dan Bitcoin (freepik.com)

Kiyosaki juga menyebut Ethereum sebagai aset yang patut diperhatikan. Ia memperkirakan harga 60 dolar AS untuk ETH, mengutip pendapat analis Tom Lee.

Ethereum dinilainya sebagai fondasi utama ekosistem stablecoin dan teknologi blockchain, yang nilainya mengikuti hukum Metcalfe, yakni nilai jaringan akan meningkat seiring bertambahnya jumlah pengguna.

5. Peluang kekayaan di depan mata?

Ilustrasi orang kaya (freepik.com)

Di akhir pernyataannya, Kiyosaki menegaskan, ia berpegang pada hukum uang seperti Gresham dan Metcalfe, namun menilai sistem keuangan saat ini telah melanggarnya.

Ia mengkritik pemerintah AS dan The Fed yang terus mencetak uang untuk menutup utang negara. Menurutnya, tindakan tersebut akan berujung pada kerugian bagi para penabung.

Dengan utang nasional AS yang mencetak rekor tertinggi, Kiyosaki kembali mengulang pesan kontroversialnya: “Savers are losers.”

Itulah sebabnya ia tetap memilih berinvestasi di emas, perak, Bitcoin, dan Ethereum, bahkan saat harga-harganya anjlok.

“Jaga diri kalian,” tulis Kiyosaki.

“Peluang kekayaan besar ada di depan mata,” sambungnya.

Peringatan Kiyosaki kembali menegaskan pentingnya bersikap waspada di tengah ketidakpastian ekonomi global. Terlepas dari setuju atau tidak dengan pandangannya, strategi diversifikasi ke aset riil dan aset digital yang ia soroti bisa menjadi bahan pertimbangan bagi investor yang ingin melindungi nilai kekayaan dan menangkap peluang di tengah potensi gejolak pasar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team