Emas Berpotensi Tembus US$10 Ribu pada 2028, Ini Cara Memanfaatkannya

- Menentukan bentuk investasi emas yang sesuai, apakah paper gold seperti ETF atau emas fisik berupa batangan
- Memilih antara ETF atau emas fisik, dengan pertimbangan likuiditas, risiko pihak ketiga, dan keuntungan jangka panjang
- Mengalokasikan 3-5 persen dari total kekayaan untuk investasi emas, mengevaluasi portofolio secara menyeluruh, dan merencanakan exit plan sejak awal
Laporan terbaru dari Fortune menyebutkan adanya proyeksi harga emas bisa melonjak hingga 10 ribu dolar Amerika Serikat (AS) per ons dalam tiga tahun ke depan atau pada 2028 mendatang.
Selama ini, emas dikenal sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, bukan instrumen untuk mencari keuntungan besar. Namun, di tengah ketidakpastian ekonomi global, peluang meraih cuan dari lonjakan harga emas semakin terbuka.
Untuk mengetahui cara terbaik memanfaatkan tren ini, sejumlah pakar investasi emas mengulas strategi yang bisa digunakan investor untuk memaksimalkan potensi keuntungan, dikutip dari GOBankingRates:
1. Tentukan caramu berinvestasi emas

Langkah pertama sebelum membeli emas adalah menentukan bentuk investasi yang paling sesuai. Menurut Co-Founder Summit Metals, Jose Gomez, ada dua cara utama berinvestasi emas.
“Investor perlu memahami bahwa emas bisa dibeli dalam bentuk paper gold seperti ETF di pasar saham, atau emas fisik berupa batangan yang dibeli dari dealer bullion,” ujarnya.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Paper gold menawarkan kemudahan transaksi dan likuiditas tinggi, tetapi memiliki risiko pihak ketiga serta minim privasi. Sementara emas fisik cenderung lebih mahal di awal, namun unggul karena menghilangkan risiko gagal serah aset dan memberikan kepemilikan nyata.
2. Mana yang lebih tepat: ETF atau emas fisik?

Investor sekaligus pendiri First Information, Vince Stanzione menilai, ETF emas sebagai opsi paling praktis bagi pemula.
“ETF seperti GLD atau PHYS mengikuti pergerakan harga emas dengan biaya tahunan yang kecil dan bisa dibeli melalui akun sekuritas biasa, tanpa perlu memikirkan penyimpanan,” ujarnya.
Namun, Gomez lebih menyarankan kepemilikan emas fisik. Ia mengingatkan bahwa pasar paper metal pernah mengalami masalah pengiriman, khususnya pada perak, yang menandakan adanya celah risiko counterparty.
3. Berapa idealnya alokasi investasi emas?

Menurut Chief Strategy Officer B2PRIME Group, Alex Tsepaev, emas biasanya berkinerja baik saat suku bunga rendah.
“Lonjakan harga emas baru-baru ini mencerminkan melemahnya nilai dolar. Emas tetap menjadi aset riil yang aman,” katanya.
Ia menyarankan investor mengevaluasi portofolio secara menyeluruh sebelum menambah emas, agar tetap seimbang dengan saham dan obligasi.
Sementara itu, Gomez merekomendasikan alokasi 3 persen – 5 persen dari total kekayaan untuk emas. Bagi mereka yang mendekati masa pensiun, porsi ini bisa dinaikkan menjadi 5 persen – 7 persen sebagai pelindung nilai dari inflasi dan gejolak pasar.
Jika memilih emas fisik, Stanzione menyarankan membeli sedekat mungkin dengan harga spot dan menghindari koin koleksi berharga mahal yang tidak efisien secara investasi.
4. Rencanakan exit plan sejak awal

Setiap investasi membutuhkan exit plan. Untuk paper gold, proses jual sangat cepat dan bisa dilakukan hanya dengan beberapa klik. Namun, emas fisik memerlukan proses tambahan seperti pengiriman dan waktu pencairan dana.
Meski demikian, Gomez menegaskan, industri bullion sudah matang dan menyediakan asuransi pengiriman serta pembayaran transfer bank yang cepat. Ia juga menekankan bahwa emas bukan instrumen untuk menjadi miliarder dalam waktu singkat.
“Emas adalah penyimpan nilai jangka panjang, mirip seperti ekuitas rumah, yang menjaga kekayaanmu dari waktu ke waktu,” katanya.
Dengan potensi harga emas yang terus meningkat, memahami cara berinvestasi, menentukan porsi yang tepat, dan memiliki strategi keluar yang jelas menjadi kunci utama. Seperti semua instrumen keuangan, tidak ada jaminan keuntungan. Oleh karena itu, lakukan riset menyeluruh dan sesuaikan investasi emas dengan tujuan serta profil risikomu.


















