Ilustrasi koin kripto (freepik.com)
Meski pasar mulai pulih, para ahli memperingatkan gejolak semacam ini bisa kembali terjadi kapan saja selama ketidakpastian ekonomi global masih tinggi.
Menurut John Paton, Marketing Director di Kimura London & White LLP, “Ketika ekonomi tidak stabil, harga kripto bisa bergerak sangat cepat. Banyak investor menjual aset kripto mereka karena dianggap berisiko tinggi.”
Senada dengan itu, Nic Puckrin, CEO Coin Bureau, menegaskan bahwa pasar kripto kini sudah menjadi bagian dari ekosistem keuangan global. Artinya, pergerakannya sangat dipengaruhi oleh faktor makroekonomi seperti kebijakan perdagangan dan suku bunga.
Ia juga menambahkan, “Sebagai satu-satunya aset yang diperdagangkan 24 jam nonstop, kripto lebih rentan terhadap pengumuman mendadak di luar jam pasar. Investor perlu waspada dan tidak berlebihan menggunakan leverage.”
Fluktuasi ekstrem yang terjadi pada Oktober 2025 menjadi pengingat bahwa investasi kripto bukan untuk mereka yang tidak siap menghadapi risiko besar. Selama kebijakan dagang global terus berubah-ubah, aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan Solana akan tetap menghadapi tekanan tinggi.
Investor disarankan lebih berhati-hati dalam mengambil posisi, menghindari leverage berlebihan, serta fokus pada strategi jangka panjang yang lebih aman.
Seperti kata Puckrin, “Di tengah kondisi pasar seperti ini, lebih baik berpikir dua kali sebelum melakukan transaksi besar — karena di dunia kripto, satu langkah salah bisa berdampak besar.”