Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pentingnya Pengelolaan Portofolio di Pasar Kripto, Investor Simak!

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Diversifikasi produk dan layanan menjadi faktor penting di industri kripto.
  • Diversifikasi memberikan opsi baru bagi investor untuk pengelolaan portofolio.
  • Diversifikasi dengan kehadiran tokenisasi aset riil, stablecoin lokal, dan instrumen derivatif juga membuka peluang inovasi finansial.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Diversifikasi produk dan layanan menjadi faktor penting di industri kripto. Vice President INDODAX, Antony Kusuma mengatakan, diversifikasi itu memberikan opsi baru bagi investor untuk pengelolaan portofolio. Diversifikasi dengan kehadiran tokenisasi aset riil, stablecoin lokal, dan instrumen derivatif juga membuka peluang inovasi finansial.

“Pertumbuhan pasar kripto bukan hanya soal angka transaksi. Ini merupakan cerminan dari tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme investasi kripto yang aman dan transparan. Literasi serta pemahaman risiko menjadi fondasi utama agar investor dapat mengambil keputusan secara rasional,” ujar Antony dikutip Sabtu, (25/10/2025).

1. Volume transaksi kripto tembus Rp164,2 triliun

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Indodax mencatat, volume transaksi sejak awal 2025 sampai 20 Oktober lalu tembus Rp164,2 triliun, naik hingga 93,4 persen dibandingkan periode yang sama di 2024 atau secara year on year (yoy).

Menurut Antony, data itu menunjukkan likuiditas pasar domestik terus bertumbuh, seiring bertambahnya aktivitas trading dan diversifikasi aset digital.Secara spesifik, pa sar spot mencatat transaksi sebesar Rp136,31 triliun pada kuartal III-2025, naik 16 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar Rp117,52 triliun.

Sementara itu, pasar derivatif mengalami lonjakan lebih dramatis, dengan transaksi mencapai Rp52,71 triliun, naik 118 persen dibandingkan kuartal II-2025.

2. Jumlah pengguna aktif tembus lebih dari 18 juta

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun jumlah pengguna aktif tercatat 18,08 juta per Agustus 2025, memperlihatkan penetrasi yang semakin luas ke berbagai segmen masyarakat, dari investor pemula hingga institusi.

Seiring pertumbuhan transaksi, Antony menekankan pentingnya regulasi adaptif. Kepastian hukum terhadap platform berizin menjadi fondasi bagi perkembangan industri yang berkelanjutan.

“Industri aset kripto hanya akan memberikan multiplier effect bagi ekonomi nasional jika semua pemangku kepentingan, termasuk regulator dan pelaku pasar, bekerja sama supaya semua pihak punya kesempatan yang sama dan transparan,” ujar Antony.

Selain itu, Antony menyoroti aspek pengawasan. Dia meyakini tindakan preventif terhadap platform ilegal adalah kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat sekaligus mencegah praktik merugikan investor.

3. Investor harus adaptif

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan itu, Antony juga mengingatkan pentingnya memperhatikan kondisi pasar global yang menentukan sentimen investor lokal. Volatilitas harga aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum dipengaruhi oleh dinamika geopolitik dan kebijakan moneter internasional, termasuk hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, dan keputusan Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed).

“Investor yang cerdas harus selalu adaptif terhadap fluktuasi global. Kesadaran ini merupakan bagian dari literasi finansial modern yang kami dorong, agar keputusan investasi lebih strategis dan tidak semata mengikuti sentimen pasar,” ujar Antony.

Antony memastikan, literasi pasar tetap menjadi fokus utama. Program edukasi ke ranah akademisi dan masyarakat yang berkesinambungan diyakini mampu mengurangi risiko kesalahan investasi akibat ketidakpahaman produk.

“Edukasi harus menjangkau semua lapisan masyarakat. Investor yang memahami risiko dan peluang pasar akan mengambil keputusan lebih rasional, bukan emosional,” kata Antony.

Menurut dia, kombinasi regulasi yang adaptif, literasi masyarakat, inovasi produk, dan kolaborasi strategis menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang industri kripto Indonesia.

“Momentum pertumbuhan ini harus dimanfaatkan secara bijak agar industri kripto tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung, tetapi juga menciptakan ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan inovatif,” ucap Antony.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

4 Cara Berhenti Menabung dan Mulai Membangun Aset

25 Okt 2025, 10:05 WIBBusiness