5 Tips Menjadi Perempuan yang Cerdas Finansial, Catat!

Meski rencana keuangan sudah disusun dengan baik, akan tetapi sering kali berantakan karena tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Bahkan ada pula beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai keduanya, lho. Hal itu kerap mengalami masalah dalam perencanaan keuangan, karena belum sepenuhnya paham akan perbedaan dari kedua konsep tersebut.

Kerap menjadi masalah ketika kebutuhan dan keinginan beriringan sehingga sulit dibedakan. Maka dari itu hal terpenting yang harus kamu lakukan saat membuat rencana keuangan dengan memilah mana hal yang kamu butuhkan dan mana yang sekedar kamu inginkan saja, ya!

Membuat daftar pemasukan dan pengeluaran atau laporan keuangan tidak hanya bagi pemilik usaha saja, lho. Kamu juga bisa membuat laporan keuangan pribadi untuk merencanakan kondisi finansial yang stabil di masa depan. Untuk keuangan pribadi yang sering kita sebut dengan istilah besar pasak daripada tiang, menghindari hal itu diperlukan laporan keuangan. 

Tujuan dibuatnya laporan keuangan ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan secara keseluruhan. Apakah dalam keadaan surplus atau defisit. Surplus yaitu ketika pendapatan lebih besar daripada pengeluaran, sementara defisit adalah kondisi yang sebaliknya. Dengan adanya laporan keuangan maka kamu bisa membuat kondisi finansial lebih stabil, terutama jika sedang mengalami defisit. 

Setelah selesai membuat laporan keuangan, langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah bagaimana cara kamu mengelola aset selama ini. Untuk memeriksanya kamu bisa menulis daftar ulang aset yang dimiliki. Lalu apa saja yang termasuk aset? Uang di rekening tabungan, deposito, saham, reksadana dan properti. 

Saat membuat daftar mengenai jumlah tabungan maupun aset, kondisi keuangan kamu akan tampak. Idealnya, jumlah utang tidak melebihi aset. Jika kamu tidak mengelola aset dengan tepat, maka akan menimbulkan masalah di masa depan, hindari ya!

Beberapa orang mungkin tak bisa menghindari hutang karena kebutuhan yang mendesak, bahkan tak sedikit yang menerapkan sistem gali lubang tutup lubang alias berhutang untuk membayar hutang. Pola ini akan terus berulang jika kamu tak kunjung menghentikannya.

Oleh sebab itu, usahakan untuk menghindari atau minimalkan hutang selagi bisa, ya! Untuk menerapkan hal tersebut, kamu bisa mencari penghasilan tambahan, menjual atau menyewakan properti yang tak digunakan agar total harta yang dimiliki masih lebih besar dari jumlah hutang.

Tips menjadi perempuan cerdas finansial yang bisa diterapkan adalah alokasikan dana darurat. Hal ini menjadi prinsip penting dalam mengatur finansial keluarga, lho. Selain dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, kamu juga harus mempersiapkan diri untuk kepentingan darurat misalnya biaya sakit atau mungkin keadaan yang bersifat darurat lainnya. 

Kamu bisa sisihkan nominal tertentu yang akan dipakai untuk dana darurat karena kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Dana darurat bisa disimpan dalam berbagai bentuk bisa menggunakan brankas atau membeli logam mulia. 

Perempuan cerdas secara finansial akan tahu berapa banyak biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dirinya maupun menjalankan rumah tangga. Ayo, jadilah perempuan tangguh dan cerdas dalam mengelola keuangan!