8 Mindset yang Harus Dimiliki Investor, Tanamkan sebelum Main Saham!
ilustrasi saat berinvestasi (unsplash.com/Joshua Mayo)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika kamu ingin atau sudah memutuskan menjadi investor, sebaiknya kamu juga sudah menyiapkan mindset seorang investor. Dalam investasi saham hal ini akan sangat diperlukan. Mindset yang tepat bisa menguntungkan untuk menjalankan strategi saat nanti kamu sudah terjun bermain saham.
Menjadi investor yang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain mesti memahami betul teknis dan fundamental investasi, kamu juga perlu beberapa mindset dalam diri kamu.
Jika kamu hanya asal-asalanm kamu bisa saja mendapatkan masalah di tengah jalan saat sudah menjadi investor. Alih-alih meraup untung, bisa jadi kamu malah buntung karena tidak memiliki mindset yang seharusnya kamu terapkan.
So, ini dia delapan mindset yang harus kamu miliki saat menjadi investor. Simak terlebih dahulu, sebelum kamu terjun berinvestasi ya!
Baca Juga: 3 Modus Investasi Ilegal Berkedok Koperasi, Waspada!
1. Saham bukan tempat untuk buru-buru kaya
Ilustrasi mengamati saham (pexels.com)Jika kamu adalah seseorang yang menginginkan kaya di waktu yang terbilang singkat, maka investasi bermain saham ini tidak relevan denganmu. Kamu bisa menjadi sesorang yang serakah jika menginginkan kekayaan secara instan lewat bermain saham ini.
Kamu bisa menjadi investor yang masuk ke dalam lubang berkali-kali. Investasi sendiri tidak bisa kamu buru-buru, karena di dalam investasi perlu adanya proses, butuh waktu, dan paling penting adalah konsistensi kamu dalam mendapatkan hasil dari investasimu.
2. Bertanggung jawab
Ilustrai orang berinvestasi (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)Bertanggung jawab menjadi mindset yang harus kamu miliki jika kamu ingin menjadi investor. Rasa tanggung jawab ini nantinya akan kembali menguntungkan kamu, karena investasi adalah tuan rumahnya diri kamu sendiri. Jika kamu tidak mampu bertanggung jawab maka kamu melemahkan keuntunganmu sendiri.
Beberapa orang mungkin mempercayakan investasi pada orang lain, padahal sebaik-baiknya investor adalah diri kamu sendiri. Jika meminta pendapat, informasi atau pandangan si boleh-boleh saja. Tapi, kalau sampai mengambil keputusan, itu adalah tanggung jawab kamu sendiri.
3. Menjadi tamak saat orang takut
Investasi (Pexels.com/Rawpixel.com)Tamak di sini konteksnya sebagai suatu keberanian yang dimiliki oleh investor dalam mengambil risiko ketika orang lain kebanyakan memilih mundur. Dalam beberapa kasus investasi, ketika harga saham naik, pasti orang lain akan berbondong-bondong membeli saham dan memiliki pikiran bahwa nilai saham naik pasti akan menguntungkan.
Saat saham mengalami penurunan, banyak orang juga yang panik karena takut mendapatkan kerugian. Mendapatkan situasi tersebut, biasanya akan muncul pikiran berani menjual dengan harga berapa pun asal laku. Inilah yang disebut menjadi tamak saat orang lain ketakutan.
4. Membaca penurunan harga saham dengan fundamental
Ilustrasi chart saham. (Unsplash.com/jamie452)Editor’s picks
Mindset selanjutnya adalah membaca penurunan harga saham dengan fundamental dan masih senada dengan mindset sebelumnya. Kamu sebagai investor perlu memiliki kepekaan terhadap penurunan harga saham yang merupakan sebuah kesempatan atau peluang yang menguntungkan.
Kamu bisa melakukan hal tersebut dengan catatan bahwa kondisi fundamental perusahaan tersebut baik. Kalau di ibaratkan mindset ini seperti mengambil diskon barang saat kamu sedang belanja.
5. Diversifikasi tidak pasti berhasil
Ilustrasi grafik saham (pexels.com/Pixabay)Mindset ini menjadi perlu dan harus kamu miliki. Investasi dengan diversifikasi memang mampu mengurangi risiko. Tapi hati-hati, semakin banyak kamu melakukan diversifikasi, waktu dan tenagamu juga akan semakin terkuras.
Sebab, butuh usaha ekstra untuk mengawasi semua pergerakan saham. Oleh karena itu, kamu juga perlu memperhatikan berapa banyak kamu melakukan diversifikasi.
6. Perubahan harga saham
Harga saham yang terus mengalami peningkatan (Pexels.com/Pixabay.com)Naik turunnya harga saham pada investasi merupakan hal yang sudah biasa dilalui oleh para investor setiap hari. Supaya tidak overheat, pahamilah bahwa harga saham memang tidak bisa mengalami naik terus-terusan. Jadi, jangan terlalu kaget saat menghadapi harga saham turun atau bahkan anjlok.
Jika mengalami kondisi seperti ini, kamu perlu memiliki mindset yang bijak yang bisa memengaruhi keutungan inevestasimu. Ingat saja, bagaimana fundamental saham itu. Jika memang masih bagus secara fundamental, percayalah pada jangka panjang saham itu akan naik.
7. Beli nilai perusahaan
Ilustrasi memantau saham (Unsplash/AdamNowakowski)Mindset yang harus dimiliki investor selanjutnya membeli nilai perusahaan. Artinya, kamu melakukan investasi pada nilai-nilai perusahaan. Kamu bisa lakukan perbandingan harga saham dari satu emiten ke emiten lain, kemudian kamu juga analisis harga saham dengan nilai perusahaannya.
Investasi pada nilai ini bisa membuatmu menjadi bisa melihat intrinstik nilai di perusahaan emiten saham.
8. Let the profit run
Pasar saham (Freepik.com)Pastikan kamu sudah memutuskan membeli saham dengan fundamental bagus ketika harganya masih undervalued. Jika kamu mengalamisaham awalnya harga tidak langsung naik, kamu tidak perlu panik.
Lagi-lagi berkaitan dengan nilai perusahaan. Jadi jika kamu sudah mengetahui nilai perusahaan secara fundamental, maka kamu bisa mempertahankan saham tersebut terus menerus.
Nah, itulah delapan mindset yang harus kamu miliki jika kamu ingin menjadi investor yang meraup keuntungan.
Baca Juga: 8 Tips Jitu Investasi Saham buat Pemula, Pasti Cuan!
Berita Terkini Lainnya
