5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Deposito

Bunga yang didapatkan dari deposito lebih tinggi, lho!

Jakarta, IDN Times – Menabung merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu kondisi finansial seseorang di masa depan. Namun, selain menabung di rekening bank biasa, ada cara menyimpan uang lainnya yang juga sangat menguntungkan, yaitu menyimpan dana dalam bentuk deposito.

Perlu dicatat, bunga yang didapatkan saat menyimpan uang dalam bentuk deposito biasanya lebih tinggi ketimbang tabungan biasa.

Selain fakta itu, berikut sejumlah hal yang perlu diketahui soal deposito.

Baca Juga: 4 Hal yang Membuat Tabungan Deposito Tidak Menguntungkan

1. Dana yang disimpan terikat oleh jangka waktu

5 Hal yang Perlu Diketahui tentang DepositoIlustrasi Menabung (IDN Times/Mardya Shakti)

Berbeda dengan dana tabungan yang bisa diambil dan disetor kapan saja, menyimpan uang dalam bentuk deposito berarti dana yang simpanan akan terikat oleh jangka waktu tertentu. Itu berarti penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja. Oleh karenanya deposito sering juga disebut tabungan berjangka.

Misalnya, seseorang melakukan setoran pada tanggal gajiannya setiap bulannya dan jangka waktu deposito itu berlangsung selama setahun. Itu berarti orang tersebut harus melakukan cicilan rutin dan tidak bisa mengambil uangnya hingga setahun atau hingga hari jatuh tempo tiba, atau orang tersebut akan diharuskan membayar denda penalti.

Baca Juga: Tiga Jenis Deposito Ini Minim Risiko, Cocok untuk Investor Pemula

2. Bunga yang ditawarkan

5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Depositoilustrasi buku tabungan (IDN Times/Mela Hapsari)

Saat membandingkan bunga deposito dengan tabungan biasa, jumlah bunga deposito umumnya lebih besar. Namun ternyata, bunga deposito yang ditawarkan suatu bank bisa jauh lebih besar lagi saat waktu penyimpanannya semakin lama.

Misalnya, jika seseorang membuat deposito dengan jangka waktu penyimpanan enam bulan, dia akan ditawari bunga sebesar 3 persen. Sementara untuk penyimpanan selama setahun bisa mendapat bunga di atas 4 persen.

3. Produk investasi berisiko rendah

5 Hal yang Perlu Diketahui tentang DepositoIlustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski terkesan mirip tabungan biasa, deposito ternyata termasuk dalam salah satu produk investasi favorit karena memiliki risiko yang rendah. Hal ini dikarenakan setiap dana yang disimpan dalam bentuk deposito akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai maksimal Rp2 miliar.

Selain itu, deposito tidak mengikuti pergerakan pasar, sehingga tidak ada risiko kehilangan dana seperti saat berinvestasi saham.

4. Dampak inflasi minim

5 Hal yang Perlu Diketahui tentang DepositoIlustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Selain menawarkan bunga deposito yang kompetitif, bank-bank biasanya juga menjamin dampak tingkat inflasi ekonomi ke tabungan nasabahnya agar tetap rendah. Itu berarti, di saat dana tabungan bisa tergerus inflasi, dana yang disimpan dalam bentuk deposito akan tetap aman.

Selain teratasinya kerugian akibat inflasi, biaya administrasi bulanan juga dibebaskan. Hingga masa jatuh tempo, uang deposito biasanya tidak berkurang sepeser pun. Namun, pajak akan tetap berlaku pada bunga dari hasil deposito.

Baca Juga: Tiga Jenis Deposito Ini Minim Risiko, Cocok untuk Investor Pemula

5. Sumber pendapatan tetap

5 Hal yang Perlu Diketahui tentang DepositoIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Bunga yang dihasilkan dari deposito bisa dijadikan sumber pendapatan tetap karena bisa diambil setiap bulan. Namun demikian, pengambilan bunga juga bisa dilakukan setiap tahun atau setiap tanggal jatuh tempo tiba.

Biasanya periode penyimpanan deposito terbagi dalam kurun waktu per 3 bulan, per 6 bulan, atau per satu tahun.

Pada saat tanggal jatuh tempo tiba, nasabah akan dibebaskan memilih untuk mengambil semua tabungannya beserta bunganya, atau mengambil bunganya saja dan memperpanjang deposito, atau juga bisa memperpanjang deposito beserta bunganya. Opsi ini akan membuat nilai simpanan semakin cepat menjadi lebih besar lagi.

Baca Juga: Apakah Deposito Masih Oke sebagai Investasi saat Suku Bunga Turun?

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya