Pandemik Masih Lanjut, Ini Pesan Susi Pudjiastuti agar Tetap Hemat

Susi mengajak orang-orang untuk berhemat

Jakarta, IDN Times – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, orang-orang harus mempersiapkan ekonominya untuk menghadapi pandemik COVID-19 yang, menurutnya, masih akan ada dalam enam bulan ke depan.

Untuk itu, Susi mengatakan orang-orang harus menghindari pemborosan agar tidak harus mengalami masalah keuangan.

“Setop menghabiskan uang ke hal-hal yang tidak penting,” katanya dalam acara Canada IDW 2021, Women's Roles in Business and Leadership during the Global Pandemic yang diselenggarakan pada Kamis (11/2/2021).

“Kalau misalnya untuk lebih menyamankan hidup, misalnya kita yang tadinya tidak perhatian dengan rumah, ya okelah. Tapi minimizing your expenses. Saat sekarang adalah saatnya kita menyimpan for the Rainy Days, karena COVID ini jangan pernah percaya akan selesai dalam setengah tahun ke depan. We have to realize that,” tambah pemilik Susi Air tersebut.

Baca Juga: Jatuh Bangun Susi Pudjiastuti Jalankan Bisnis dari Nol

1. Kunci bertahan di tengah pandemik

Pandemik Masih Lanjut, Ini Pesan Susi Pudjiastuti agar Tetap Hematinstagram.com/susipudjiastuti115

Menurut Susi, salah satu cara untuk dapat bertahan (survive) di tengah pandemik COVID-19 adalah berhemat. Bahkan menurutnya, hal ini tidak hanya harus dilakukan perorangan, tapi juga perusahaan dalam berbagai skala.

“Jadi saya melihat kunci survival di era pandemik ini yang sangat tidak baik untuk semua, bukan cuma perusahaan besar, perusahaan kecil semuanya kena dampak. Jadi ya kita semua harus betul-betul melakukan beberapa langkah terutama penghematan. Downsizing kita punya cost karena income kita sudah downsize,” jelasnya.

“Income yang tadinya misalnya sehari omset 200 juta atau satu miliar, turun menjadi seperlimanya, menjadi cuma tinggal 20 juta saja, 30 juta saja, yang satu miliar menjadi hanya tinggal 100 juta saja. So you have to downsizing your cost, your expenses,” lanjutnya.

Ia lebih lanjut memperingatkan bahwa tanpa mengurangi pengeluaran, banyak orang tidak akan mampu bertahan di tengah pandemik.

“Termasuk juga kalau UMKM karena itu masih biasanya berdekatan dengan kehidupan pribadi dan keluarga, your personal expenses mesti di slash. Harus dilihat lagi apa yang bisa dihemat, apa yang bisa dikurangi dari mulai cost pribadi, luxury-luxury things harus di-cut. Otherwise, you cannot survive,” katanya.

“Yang susah adalah saya dengar kan banyak orang sekarang di rumah don't do much. Karena don’t do much akhirnya shopping online banyak. Nah ini yang harus dipangkas.”

2. Tidak boleh pesimistis

Pandemik Masih Lanjut, Ini Pesan Susi Pudjiastuti agar Tetap Hematinstagram.com/@susipudjiastuti

Meski menyebut pandemik tidak akan berakhir dalam 6 bulan kedepan, Susi juga memperingatkan untuk tidak pesimis terhadap tantangan ini. Ia justru mengatakan tantangan yang masih akan ada ini harus dijadikan sebagai langkah awal untuk memperbaiki dan mempersiapkan keuangan.

“Kita tidak boleh pesimis, tidak boleh. Tapi optimistic that it’s gonna be over within next 6 months, no. kita harus siap bahwa perlambatan ekonomi, perlambatan aktivitas, perubahan-perubahan social activity itu akan terus berlanjut,” kata Susi.

“Vaksinasi di Indonesia masih memerlukan waktu minimal 1 tahun. Kalau kita berdasarkan itu saja 1 tahun berarti kita harus siap-siap 1 tahun tetap kencangkan ikat pinggang, tetap berhemat dan tingkatkan kreativitas kita. Berpikir “What can make money, what business that possible in all this limitation and unique situation. Situasi sekarang ini sangat unik. Kita harus berpikir kerja apa lagi, kerja apa lagi,” lanjutnya.

Baca Juga: Warganet Minta Jokowi Angkat Susi Pudjiastuti Jadi Menteri KKP Lagi

3. Rajin mengevaluasi diri dan keuangan

Pandemik Masih Lanjut, Ini Pesan Susi Pudjiastuti agar Tetap HematTwitter/@susipudjiastuti

Lebih lanjut, Susi mengatakan bahwa penting sekali untuk memastikan agar pengeluaran tidak lebih besar dari penerimaan. Apalagi di saat ini ada begitu banyak ketidakpastian terjadi terkait pekerjaan.

“Yang paling penting ya pesan saya untuk ibu-ibu terutama, jangan besar pasak daripada tiang. Itu sangat sangat penting,” katanya. “Preview, evaluate your cost structure. Cost structure dari bisnis juga cost structure dari living. Apa kita perlu 3 mobil untuk keluarga kita? Termasuk itu harus dievaluasi. Apa kita perlu rumah istirahat, apa rumah libur yang kita juga tidak bisa ke sana. Hal-hal itu harus banyak menjadi evaluasi kita punya.”

“Pandemik ini sebetulnya kita bisa manfaatkan menjadi titik tolak mereview, me-restructure our living, our businesses, our attitude and behavior towards life,” tambah Susi.

Ia juga menyebut pandemik COVID-19 adalah kesempatan yang baik untuk lebih mempererat hubungan dengan keluarga.

“Kesempatan untuk kita memperbaiki energi dan juga semangat hidup itu banyak karena kita lebih sering berkumpul dengan keluarga. Your family is also your battery charge, power bank, seperti power bank. Jadi ya antara disadvantages and advantages, tantangan dan juga opportunity, saya selalu percaya bahwa dibalik semua tantangan dan kesulitan akan ada opportunity,” katanya.

Baca Juga: 5 Tips Sederhana untuk Belanja Hemat Tanpa Tergiur Promo, Ingin Coba?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya