Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Reksa Dana Saham vs Saham Langsung: Mana yang Cocok Dipilih?

ilustrasi saham (unsplash.com/Teddy GR)

Investasi saham sebetulnya bisa menjadi pilihan menarik bagi banyak orang yang memang tertarik untuk meningkatkan kekayaan dalam jangka panjang. Namun, mungkin muncul pertanyaan penting, apakah memang lebih baik membeli saham secara langsung atau justru mulai berinvestasi melalui reksa dana saham yang tersedia di berbagai platform aplikasi.

Sebetulnya kedua jenis saham tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya, sehingga perlu dipertimbangkan sesuai dengan profil risiko, waktu luang, hingga pengetahuan dari investor. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa pertimbangan berikut ini yang dapat membantumu untuk membandingkan antara reksa dana saham dan juga saham langsung agar bisa menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansialmu.

1. Tingkat risiko dan kontrol investasi

ilustrasi saham (unsplash.com/Jason Briscoe)

Reksa dana saham yang dikelola oleh manajer investasi profesional dianggap sebagai pilihan yang cocok apabila dilakukan oleh kamu yang tidak memiliki pengetahuan memadai seputar investasi, sebab keputusan jual beli saham tidak diambil oleh investor individu. Hal ini tentu dapat menurunkan potensi kesalahan akibat emosi atau kurangnya pengetahuan, namun juga berarti kamu tidak memiliki kontrol secara penuh terhadap aset yang akan dipilih.

Sebaliknya membeli saham langsung dapat memberikan kebebasan penuh kepada para investor untuk memilih perusahaan, waktu beli, dan juga strategi investasi yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa risiko kerugiannya bisa jadi lebih tinggi apabila keputusan tersebut tidak didasari oleh analisis yang mendalam, terutama ketika harus menghadapi kondisi pasar yang sangat fluktuatif.

2. Modal awal dan aksesibilitas

ilustrasi yen (unsplash.com/Cullen Cedric)

Reksa dana saham sebetulnya sangat cocok untuk lara investor pemula yang memang memiliki modal terbatas. Untuk memulainya bahkan bisa dimulai dari Rp100 ribu dan proses pembeliannya pun relatif lebih mudah, serta bisa dilakukan melalui aplikasi investasi atau pun perbankan digital yang tersedia, sehingga bisa diakses kapan pun.

Di sisi lain investasi langsung di saham umum untuk memerlukan modal yang jauh lebih besar agar hasilnya pun tetap menguntungkan secara signifikan, apalagi jika memang ingin diversifikasi ke berbagai emiten. Selain itu, investor juga harus membuka rekening efek dan juga memahami terkait mekanisme pasar saham yang mungkin saja bisa menjadi kendala bagi para pemula.

3. Potensi keuntungan dan biaya investasi

ilustrasi yen (pixabay.com/Maccabee)

Saham langsung memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi apabila investor bisa memilih emiten yang tepat dan juga menjual di waktu yang strategis. Namun, perlu diingat bahwa potensi ini selalu datang bersama dengan risiko tinggi yang memang memerlukan waktu, serta riset mendalam untuk bisa meraih hal tersebut.

Reksa dana saham meski mungkin potensi keuntungannya lebih moderat, namun tetap menawarkan diversifikasi otomatis yang bisa meminimalisir potensi kerugian besar. Perlu diingat bahwa reksa dana memiliki biaya pengelolaan dan juga fee manager investasi yang tentunya akan memotong sebagian dari hasil keuntungan yang kamu peroleh.

4. Ketersediaan waktu dan pengetahuan investasi

ilustrasi investasi (pexels.com/AlphaTradeZone)

Jika kamu tidak memiliki cukup waktu untuk memantau pergerakan saham setiap harinya atau belum menguasai terkait analisis fundamental dan teknikal, maka reksadana saham dinilai bisa menjadi pilihan yang lebih realistis dan juga mudah untuk dicoba. Kamu cukup dengan mempercayakan investasi pada profesional, maka mereka akan mengevaluasi kinerja investasi tersebut secara berkala.

Sementara saham langsung tentu akan menuntut komitmen tinggi dari segi waktu dan kemampuan analitis, sebab semua keputusan tersebut berada di tanganmu. Jika kamu senang belajar dan tertarik mengelola sendiri portofolio tersebut, maka saham langsung bisa memberikan pengalaman investasi yang jauh lebih aktif dan juga mendalam.

Memilih antara reksa dana saham dan saham langsung sebetulnya tidak memiliki jawaban mutlak benar atau salah, sebab tergantung pada karakteristik, tujuan, dan juga preferensi masing-masing investor. Dengan waktu terbatas dan toleransi risiko rendah akan lebih cocok dengan reksa dana saham, sedangkan untuk mereka yang aktif dan berani mengambil risiko, maka cocok untuk menikmati saham langsung. Mana saham yang kamu pilih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us