Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Memulai Investasi Reksa Dana bagi Pemula

ilustrasi reksadana (pexels.com/Aidan Hancock)
ilustrasi reksadana (pexels.com/Aidan Hancock)
Intinya sih...
  • Reksa dana populer karena akses mudah dan diversifikasi portofolio dengan modal terjangkau.
  • Pemula perlu memahami jenis reksa dana, tujuan keuangan, dan memilih manajer investasi yang terpercaya.

Investasi reksa dana sudah semakin populer di kalangan masyarakat karena dianggap mudah untuk diakses dan dikelola, khususnya bagi para pemula. Melalui konsep pengelolaan dana secara kolektif oleh manajer investasi profesional, reksa dana dianggap sebagai pilihan menarik untuk mendiversifikasi portofolio dengan modal relatif terjangkau.

Meski mungkin terlihat sederhana, namun reksa dana tetap memerlukan pemahaman yang memadai terkait jenis, risiko, hingga strategi investasi yang disesuaikan dengan tujuan keuangan masing-masing. Tanpa adanya pengetahuan dasar dan kebiasaan evaluasi, para investor pemula bisa saja berpotensi mengambil keputusan yang tidak sejalan dengan profil risiko atau kebutuhan jangka panjang.

Oleh sebab itu, bagi pemula, ada baiknya untuk mengetahui beberapa tips penting berikut ini sebelum memulai investasi reksa dana.

1. Pahami jenis-jenis reksa dana yang tersedia

ilustrasi membandingkan reksadana (freepik.com/freepik)
ilustrasi membandingkan reksadana (freepik.com/freepik)

Langkah awal yang penting sebelum memulai investasi reksa dana adalah dengan memahami terlebih dahulu jenis-jenis reksa dana yang tersedia, seperti reksa dana pasar uang, campuran, pendapatan tetap, hingga saham. Masing-masing jenis reksa dana biasanya memiliki potensi imbal hasil, tingkat risiko, hingga jangka waktu investasi yang berbeda, sehingga harus memiliki pemahaman yang memadai terlebih dahulu.

Contohnya reksa dana pasar uang lebih cocok untuk jangka pendek dan investor yang memang konservatif, sementara reksa dana saham lebih cocok untuk yang memiliki tujuan jangka panjang dengan profil risiko yang lebih agresif. Oleh sebab itu, pahami karakteristik dari setiap jenis reksa dana agar bisa menghindari kesalahan umum yang mungkin dapat merugikan.

2. Tentukan tujuan keuangan secara jelas

ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)
ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)

Sebelum menempatkan dana pada produk reksa dana yang tersedia, sebaiknya kamu dapat menentukan terlebih dahulu tujuan keuangan secara spesifik, seperti untuk biaya pendidikan, dana darurat, atau persiapan pensiun. Tujuan ini tentu dapat membantumu untuk memilih jenis reksa dana yang tepat dan sesuai dengan periode investasi yang diinginkan.

Investasi tanpa adanya tujuan yang jelas justru akan memberikan strategi keuangan yang tidak terarah, bahkan berisiko membuat investor jadi cepat merasa panik ketika nilai investasinya mengalami penurunan sementara. Setidaknya dengan tujuan yang pasti, setiap keputusan investasi bisa dipertimbangkan dengan baik dan memiliki rencana jangka panjang yang memadai.

3. Pilih manajer investasi terpercaya

ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)
ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)

Memilih manajer investasi yang memiliki rekam jejak baik dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertentu merupakan langkah penting agar dana yang kamu simpan dapat dikelola secara profesional dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Kredibilitas manajer investasi bisa ditinjau melalui laporan kinerja historis atau reputasi yang memang dimiliki dalam mengelola setiap risiko yang ada.

Jangan sampai tergoda hanya karena imbal hasil yang tinggi tanpa mempertimbangkan stabilitas atau transparansi dari lembaga pengelola. Selain itu, pastikan pula untuk membaca prospektus dan fund fact sheet agar bisa memahami setiap strategi investasi yang mungkin diterapkan, termasuk biaya-biaya terkait.

4. Mulailah dengan jumlah kecil dan rutin evaluasi

ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)
ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)

Untuk para pemula sebaiknya memulai dengan jumlah yang kecil terlebih dahulu agar bisa mengurangi tekanan psikologis dan belajar secara bertahap tanpa risiko besar. Kebiasaan ini juga bisa membantu untuk memahami dinamika pasar, dan mengetahui bagaimana setiap produk reksa dana bereaksi terhadap situasi ekonomi yang terjadi.

Lakukan evaluasi portofolio secara berkala, misalnya setiap 3 atau 6 bulan agar bisa memastikan performa investasimu berjalan sesuai dengan tujuan keuangan. Selain itu, evaluasi ini juga memungkinkan para investor melakukan penyesuaian sebelum nantinya mengalami kerugian lebih besar.

Memulai investasi reksa dana mungkin menawarkan banyak kemudahan, namun juga memerlukan pengetahuan dasar yang memadai. Tidak heran apabila kamu perlu menentukan tujuan, memahami jenis produk, hingga memilih manajer investasi yang terpercaya agar reksa dana pilihanmu bisa membawa keuntungan yang maksimal.

Nah, kamu tertarik berinvestasi di reksa dana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us