Jakarta, IDN Times - Nilai tukar mata uang rial Iran turun tajam mendekati titik terendah sejarah pada Sabtu (30/8/2025), setelah kekuatan besar Eropa mengambil langkah hukuman terhadap Republik Islam Iran karena gagal memenuhi komitmen nuklirnya. Penurunan valuta asing ini menandai kekhawatiran yang meningkat akan dampak sanksi baru terhadap ekonomi Iran.
Pada Senin (25/8/2025), negara-negara Eropa utama yakni Inggris, Prancis, dan Jerman mengaktifkan mekanisme "snapback" yang memungkinkan mereka untuk mengaktifkan kembali sanksi PBB yang sebelumnya dicabut terkait program nuklir Iran. Langkah ini dilatarbelakangi oleh dugaan pelanggaran Iran terhadap perjanjian nuklir 2015 dan terjadi setelah periode peringatan 30 hari.