Analisis Likuiditas: Pengertian, Jenis dan Manfaatnya

Penjelasan apa itu analisis likuiditas

Saat kamu akan melakukan investasi pada perusahaan tertentu, pastinya pernah mendengar istilah analisis likuiditas. Hal itu sangat berhubungan dengan keuangan perusahaan tersebut sehingga calon investor tidak akan merasa dirugikan.

Untuk kamu yang belum tahu apa itu analisis likuiditas, kita simak ulasannya di bawah ini.

Baca Juga: 5 Jenis Rasio Keuangan, Mulai dari Likuiditas hingga Investasi 

1. Pengertian analisis likuiditas

Analisis Likuiditas: Pengertian, Jenis dan Manfaatnyahttps://unsplash.com/@f7photo

Analisis likuiditas merupakan suatu deskripsi suatu posisi uang kas dan kemampuan sebuah perusahaan dapat melunasi atau bayar kewajiban utang sesuai dengan jatuh tempo. Selain itu, analisis likuiditas juga adalah hasil pembagian kas serta aset lancar lainnya dalam bentuk pinjaman jangka pendek.

Dengan begitu, kita bisa mengetahui berapa kali kewajiban utang jangka pendek bisa ditutupi dengan kas dan juga aset lancar sejenisnya.

2. Jenis-jenis analisis likuiditas

Analisis Likuiditas: Pengertian, Jenis dan ManfaatnyaIlustrasi analisis pekerjaan (pexels.com/fauxels)

1. Rasio lancar (current ratio)

Rasio lancar digunakan  untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban utang jangka pendek. Apabila perbandingan aktiva lancar perusahaan besar, maka tinggi juga kemampuan perusahaan itu menutupi kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio cepat (quick ratio)

Rasio cepat ini menunjukan kemampuan perusahaan di dalam membayar kewajiban maupun utang lancar tanpa melakukan perhitungan nilai persediaan. Rasio satu ini akan menunjukan kemampuan aktiva lancar sehingga mampu menutupi utang yang lancar.

3. Rasio kas (cash ratio)

Jenis rasio kas ini akan menunjukan nilai relatif di antara nilai uang kas dengan hutang yang lancar. Beberapa komponen di dalam aktiva lancar seperti inventory, piutang maupun surat berharga tidak mudah untuk diuangkan.

Semakian besar nilai rasio kasnya, maka semakin mudah juga perusahaan dapat membayar hutangnya. Maka dari itu, rasio kas bisa menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam jangka pendek.

4. Rasio perputaran kas (cash turnover ratio)

Untuk rasio perputaran kas analisis likuiditas, dapat menunjukan nilai relatif antara nilai penjualan bersih dengan modal kerja bersih maupun net working capital. Di dalam modal kerja bersih tersebut merupakan seluruh komponen aktiva lancar yang dikurangi total hutang lancar.

Di sini bisa dihitung dengan cara membagi nilai penjualan bersih dengan modal kerja bersih. Dengan adanya rasio perputaran kas ini bisa menunjukan berapa besar nilai penjualan yang didapat sebagai modal kerja perusahaan.

5. Total aset rasio (working capital to total asset ratio)

Jenis rasio yang terakhir adalah total aset rasio yang sering dipakai untuk menilai likuiditas dengan cara menghitung total aktiva serta posisi modal kerja. Dengan begitu, analisis akuntansi sangatlah berpengaruh untuk jenis rasio yang satu ini.

Baca Juga: BI Tambah Likuiditas Perbankan Rp633,24 Triliun 

3. Manfaat dan tujuan analisis likuiditas

Analisis Likuiditas: Pengertian, Jenis dan ManfaatnyaImage by Adam Radosavljevic from Pixabay

Jika kamu sudah paham dengan pengertian dan jenis risiko yang ada di dalam analisis likuiditas, kita simak apa saja manfaat dan juga tujuan dari analisis likuiditas sebenarnya.

1. Manfaat dan tujuan analisis likuiditas

  • Bisa mengantisipasi adanya dana yang diperlukan ketika muncul kebutuhan yang lebih mendesak
  • Bisa mempermudah para nasabah yang ingin melakukan penarikan dana dari tabungan
  • Dapat dipakai sebagai poin penentuan untuk perusahaan sehingga mendapatkan persetujuan investasi maupun bisnis lainnya yang lebih menjanjikan.
  • Dapat menilai kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran kewajiban seperti utang yang sudah jatuh tempo ketika akan ditagih.
  • Dapat membandingkan antara jumlah yang tersedia dengan modal kerja sebuah perusahaan.
  • Dapat menilai seberapa besar uang kas yang ada untuk dapat membayar hutang.
  • Dapat mengetahui kondisi  dan juga posisi likuiditas perusahaan berdasarkan waktu serta membandingkannya pada beberapa periode.
  • Bisa mengetahui kelemahan yang juga dimiliki oleh perusahaan berdasarkan masing-masing komponen yang terdapat di dalam aktiva lancar maupun utang lancar.
  • Bisa digunakan sebagai motivator untuk manajemen sehingga dapat memperbaiki kinerjanya dengan cara melihat rasio likuiditas yang terjadi saat ini.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi analisis likuiditas

Analisis Likuiditas: Pengertian, Jenis dan ManfaatnyaPixabay

Pada analisis likuiditas juga terdapat faktor-faktor yang berpengaruh besar, khusus untuk perusahaan sebagai berikut:

1. Cost of external financing

Faktor yang pertama adalah cost of external financing yang sangat berhubungan dengan adanya pengeluaran biaya yang dilakukan perusahaan. Jika perusahaan menggunakan dana dari luar, maka dikenakan proxy ukuran perusahaan dan juga berkesempatan untuk tumbuh dalam mengukur faktor tersebut.

2. Current and future investment opportunities

Faktor yang satu ini adalah sebuah kesempatan investasi yang dihadapi perusahaan baik itu saat sekarang atau bisa juga pada masa yang akan datang.  Faktor ini juga dapat mempengaruhi suatu manajemen di dalam menentukan kebijakan analisis likuiditasnya.

3. Transaction demand for liquidity

Poin yang satu ini sangat berhubungan dengan kas yang diperlukan oleh perusahaan di dalam bertransaksi. Selain itu, bagian ini juga dipertimbangkan oleh manajemen si dalam menetapkan likuiditas sebuah perusahaan.

4. Cash flow uncertainty

Faktor cash flow uncertainty juga bisa menentukan kebijakan manajer untuk penetapan tingkat likuiditas sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan yang terdapat tingkat kepastian arus kas tinggi lebih cenderung melakukan investasi dalam aktiva lancar sehingga perusahaan ini memiliki jumlah besar.

Baca Juga: BI Sudah Suntik Likuiditas ke Pasar Uang Sebanyak Rp583,5 Triliun  

Analisis Likuiditas: Pengertian, Jenis dan Manfaatnyapexels.com/Christina Morillo

Analisis likuiditas pada sebuah perusahaan sangatlah penting dan juga cukup vital. Khususnya pada calon investor, adanya analisis likuiditas bisa menghindarkan kamu dalam membeli perusahaan yang bisa saja mengalami kebangkrutan.

Oleh sebab itu, sebaiknya terus mempelajari analisis likuiditas dan sejenisnya agar kamu tidak tertipu mentah-mentah.

Topik:

  • Rinda Faradilla
  • Wendy Novianto
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya